A. Penelitian awal tentang belajar: Penelitian awal tentang belajar melibatkan eksperimen dan observasi untuk memahami bagaimana individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Beberapa penelitian awal yang signifikan meliputi eksperimen Pavlov tentang kondisi refleks, eksperimen Thorndike tentang belajar instrumental, dan eksperimen Skinner tentang operant conditioning.
B. Pengertian belajar: Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Belajar melibatkan proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, atau pola perilaku baru yang dapat dipertahankan dan ditunjukkan oleh individu.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar: a. Faktor internal: Faktor internal meliputi faktor-faktor seperti motivasi, perhatian, minat, persepsi, dan kognisi individu. Motivasi yang tinggi, minat yang kuat, persepsi yang jelas, dan kognisi yang baik dapat meningkatkan belajar dan hasil belajar.
b. Faktor eksternal: Faktor eksternal meliputi lingkungan fisik, pengajaran, umpan balik, dan dukungan sosial. Lingkungan yang mendukung, pengajaran yang efektif, umpan balik yang konstruktif, dan dukungan sosial yang positif dapat mempengaruhi belajar dan hasil belajar.
D. Proses-proses belajar: a. Trial and error learning: Trial and error learning adalah proses belajar dengan mencoba berbagai tindakan atau respons hingga menemukan yang efektif. Individu belajar melalui kesalahan dan sukses dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Insight learning: Insight learning melibatkan pemahaman mendadak atau “Aha!” dalam memecahkan masalah. Individu tiba-tiba menyadari solusi yang tepat tanpa melalui percobaan dan kesalahan sebelumnya.
c. Conditioning learning: Conditioning learning melibatkan pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. Ada dua jenis utama conditioning learning, yaitu classical conditioning (kondisi klasik) yang dikemukakan oleh Pavlov dan operant conditioning (kondisi operan) yang dikemukakan oleh Skinner. Dalam classical conditioning, stimulus netral dikaitkan dengan stimulus tak bersyarat untuk menghasilkan respons yang sama. Dalam operant conditioning, respons yang dihasilkan oleh individu dipengaruhi oleh konsekuensi yang mengikuti respons tersebut.
E. Belajar kognitif: Belajar kognitif melibatkan pemahaman, interpretasi, dan pengolahan informasi oleh individu. Proses belajar kognitif melibatkan perhatian, pemrosesan informasi, penggunaan strategi, memori, dan pemecahan masalah. Individu belajar melalui penerimaan, pemahaman, dan penggunaan informasi secara aktif.
F. Belajar laten, belajar insight, dan imitasi: a. Belajar laten: Belajar laten mengacu pada belajar yang tidak segera ditunjukkan dalam perilaku yang tampak. Individu memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru, tetapi tidak menunjukkan mereka sampai waktu yang tepat.
b. Belajar Insight: Belajar insight melibatkan pemahaman yang mendadak dan pemecahan masalah yang cerdas. Individu memperoleh pemahaman baru atau solusi untuk masalah yang rumit tanpa melalui percobaan berulang atau latihan.
c. Belajar Imitasi (belajar melalui observasi): Belajar melalui observasi atau imitasi melibatkan memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain. Individu belajar melalui pengamatan, perhatian, dan reproduksi perilaku yang diamati.
Semua proses belajar ini memiliki peran yang berbeda dalam membentuk perilaku individu dan mempengaruhi cara individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.