Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Aktualisasi Diri

AKTUALISASI DIRI

Aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.

Ahli jiwa abraham maslow, dalam bukunya hierarchy of needs menggunakan istilah Aktualisasi Diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal usul seorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi :

1. Kebutuhan Fisiologis, meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan, meliputi kebutuhan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut atau tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.

3.Kebutuhan rasa memiliki rasa sosial dan kasih sayang, meliputi kebutuhan terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.

4. Kebutuhan terhadap penghargaan, meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self fullfilment) dengan memaksimumkan penggunaan kemampuan dan potensi diri.

KEPRIBADIAN YANG SEHAT 

Teori psikologi freud didasari pada keyakinan bahwa pada diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut Psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu : Id, Ego, dan Super Ego.

– Id : merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan super ego berkembang. Dorongan dalam id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.

– Ego : merupakan bagian eksekuti dari kepribadian, ia berfungsi rasional berdasarkan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan id secara realistis, yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.

– Super Ego : Merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya super ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu super ego berorientasi pada kesempurnaan.

Kepribadian Yang Sehat Menurut Psikoanalisis :

 1. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari super ego terhadap id dan ego.
4. Tidak mengalami gangguan dan tekanan pada mentalnya.
5. Dapat menyesuaikan dengan berbagai dorongan dan keinginan.

Kepribadian Yang Sehat Menurut Behavioristik :

1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungan.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman.
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.

Kepribadian yang Sehat Menurut Humanistik :

1. Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2. Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3. Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4. Jujur : Menghindari kepura-puraan dalam bersandiwara.
5. Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6. Memikul tanggung jawab.
7. Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan
8. Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.

DAYA DORONG AKTUALISASI DIRI

Maslow mengatakan daya penggerak yang mendorong seseorang untuk mencapai aktualisasi diri disebut dorongan karena pertumbuhan atau metamotivasi (disebut juga Being Motivation atau B-Motivation). Awalan “meta” berarti sesudah atau melampaui ide tradisional tentang dorongan. Maslow menulis bahwa motif yang paling tinggi ialah tidak didorong atau tidak berjuang, tetapi berkembang. Ia beranggapan bahwa dorongan bagi individu-individu yang mengaktualisasi diri berbeda dengan dorongan orang lain. Bagi orang lain dorongan atau motivasi yang ada pada mereka adalah dorongan untuk membereskan suatu kekurangan dalam dirinya (deficiency motivation). Misalnya, apabila suatu waktu kita berjalan tanpa makanan, maka terdapat suatu kekurangan dalam tubuh. Kekurangan ini menimbulkan rasa sakit dan tidak enak, baik yang bersifat fisik atau psikologis. Dorongan ini dimaksudkan untuk mencapai terhadap suatu yang kurang terhadap dirinya. Dorongan karena kekurangan ini tidak hanya pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis tetapi juga kebutuhan-kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, rasa memiliki dimiliki, cinta, dan penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini termasuk kebutuhan yang lebih rendah yang mendorong  kita untuk mencapai sesuatu khusus pada apa yang tidak kita miliki.

Sebaiknya orang-orang yang mengaktualisasikan diri, lebih memperhatikan kebutuhan ditingkat yang lebih tinggi, yaitu untuk memenuhi potensi-potensi mereka dan mengetahui serta memahami dunia sekitar mereka. Dalam hal ini memotivasi orang tidak berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan atau mereduksi ketegangan, tetapi memperkaya dan memperluas pengalaman hidup. Orang-orang yang mengaktualisasi diri dimotivasi untuk menjadi manusia sepenuhnya menurut potensi mereka. Mereka tidak lagi “menjadi” dalam pengertian memuaskan kebutuhan yang lebih rendah, tetapi mereka dalam keadaan “ada” serta mengungkapkan kemanusiaan mereka dengan penuh spontan, asli dan senang.

CIRI-CIRI ORANG YANG MENGAKTUALISASI DIRI

1. Memiliki Efisiensi atas realitas yang lebih efisien dan merasa nyaman dengannya.
 2. Menerima diri dan sifat-sifat tanpa hampir memikirkannya.
3. Perilaku ditandai oleh kesadaran dan kealamiahan, tanpa kepalsuan atau efek yang dipaksakan.
4. Berfokus pada masalah diluar diri, memerhatikan isu dan pertanyaan abadi.
5. Menyukai privasi dan cenderung menyendiri.
6. Relatif independen dari lingkungan fisik dan sosial, bergantung pada pengembangan dan pertumbuhan berkelanjutan sendiri.
7. Tidak menganggap karunia yang diterima sebagai hal yang memang sudah semsetinya begitu, melainkan terus-menerus mengapresiasi kesenangan hidup yang mendasar.
 8. Memiliki cakrawala pandang yang tak terbatas dan mengalami intensifikasi pengalaman diluar kesadaran, seringkali dalam bentuk mistik.
9. Merasakan persaudaraan yang mendalam dengan orang lain.
10. Mengembangkan ikatan mendalam dengan sedikit individu yang juga memiliki aktualisasi diri tinggi.
11. Benar-benar demokrasi. Walaupun tidak pilih-pilih, tidak begitu melihat adanya perbedaan.
12. Sangat etis dengan standar moral yang pasti, walaupun sikap konvensional lebih menekankan hasil daripada cara.
13. Humor bersifat nyata dan terkait dengan filosofi, tidak menyakitkan. Cenderung serius dan penuh pengertian.
14. Orisinil dan penuh daya cipta, lebih lentur dan lebih segar daripada orang lain.
15. Sementara condong kearah konvensional, dan berdamai dengan kebudayaan, hidup lebih mengikuti hukum dari karakter sendiri daripada hukum masyarakat.
16. Mengalami ketidaksempurnaan dan memiliki respond emosional sebagaimana orang lain.

Referensi
http://neswery.com/36uL
http://neswery.com/37gr
http://neswery.com/38O1
http://neswery.com/39hl