Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Anggaran bahan baku

1. Anggaran Pembelian Bahan Mentah: Anggaran Pembelian Bahan Mentah adalah perkiraan atau rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk memproyeksikan jumlah dan nilai bahan mentah yang akan dibeli dalam periode tertentu. Tujuannya adalah untuk mengelola persediaan bahan mentah dengan efisien, memastikan ketersediaan yang cukup, dan mengontrol pengeluaran perusahaan. Beberapa langkah dalam menyusun anggaran pembelian bahan mentah meliputi:

  • Menganalisis kebutuhan produksi: Menganalisis rencana produksi perusahaan dan kebutuhan bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan yang diinginkan.
  • Mengidentifikasi vendor dan harga: Mencari vendor atau pemasok yang dapat menyediakan bahan mentah yang diperlukan dan mendapatkan informasi tentang harga dan persyaratan pembelian.
  • Menentukan jumlah dan waktu pembelian: Menentukan jumlah bahan mentah yang perlu dibeli dalam setiap periode anggaran berdasarkan kebutuhan produksi, waktu pengiriman, dan kebijakan persediaan perusahaan.
  • Mengestimasi biaya pembelian: Menghitung perkiraan biaya pembelian berdasarkan volume dan harga bahan mentah yang direncanakan.
  • Melakukan peninjauan dan persetujuan: Melakukan peninjauan dan mendapatkan persetujuan dari pihak terkait, seperti manajemen atau departemen keuangan, sebelum anggaran pembelian bahan mentah disahkan.
  1. Anggaran Persediaan Bahan Mentah: Anggaran Persediaan Bahan Mentah adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk mengatur persediaan bahan mentah yang harus dijaga dalam setiap periode anggaran. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan persediaan yang cukup untuk produksi tanpa menyebabkan kelebihan persediaan yang berlebihan atau kekurangan yang mengganggu operasional. Beberapa aspek yang terkait dengan anggaran persediaan bahan mentah meliputi:
  • Analisis permintaan dan konsumsi: Menganalisis pola permintaan dan konsumsi bahan mentah berdasarkan data historis, proyeksi produksi, dan informasi pasar.
  • Menentukan tingkat persediaan optimal: Menentukan tingkat persediaan minimal dan maksimal yang memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menghindari biaya penyimpanan yang tinggi.
  • Mengidentifikasi kebutuhan pengisian ulang: Mengidentifikasi waktu dan jumlah bahan mentah yang perlu diisi kembali berdasarkan tingkat permintaan, waktu pengiriman, dan kebijakan persediaan perusahaan.
  • Memonitor persediaan aktual: Memantau dan melaporkan tingkat persediaan aktual dalam periode anggaran, serta mengidentifikasi penyimpangan antara persediaan aktual dan anggaran persediaan yang direncanakan.
  • Menganalisis penyimpangan: Menganalisis penyimpangan atau varian antara persediaan aktual dengan anggaran persediaan, dan mengidentifikasi penyebabnya untuk mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
  1. Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan: Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan adalah perkiraan atau rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk memproyeksikan biaya bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi. Tujuannya adalah untuk mengestimasi biaya produksi yang terkait dengan bahan mentah dan mengendalikan pengeluaran perusahaan. Beberapa langkah dalam menyusun anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan meliputi:
  • Menganalisis kebutuhan produksi: Menganalisis rencana produksi dan kebutuhan bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan yang diinginkan.
  • Mengestimasi jumlah bahan mentah yang digunakan: Mengestimasi jumlah bahan mentah yang akan digunakan dalam setiap periode anggaran berdasarkan rencana produksi, kebijakan persediaan, dan efisiensi penggunaan bahan mentah.
  • Menghitung biaya bahan mentah: Menghitung perkiraan biaya bahan mentah yang akan digunakan dengan mengalikan jumlah bahan mentah yang digunakan dengan harga per unit.
  • Melakukan peninjauan dan persetujuan: Melakukan peninjauan dan mendapatkan persetujuan dari pihak terkait, seperti manajemen atau departemen keuangan, sebelum anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan disahkan.
  1. Contoh Kasus Anggaran Bahan Baku: Perusahaan ABC adalah produsen roti dan ingin menyusun anggaran bahan baku untuk periode anggaran tahun depan. Mereka menggunakan tepung, gula, mentega, dan bahan-bahan lain sebagai bahan baku utama dalam produksi roti mereka. Berikut adalah beberapa langkah dalam menyusun anggaran bahan baku mereka:
  • Analisis permintaan: Perusahaan ABC menganalisis permintaan roti mereka berdasarkan data penjualan historis, tren pasar, dan proyeksi pertumbuhan pasar roti.
  • Perencanaan produksi: Berdasarkan analisis permintaan, perusahaan ABC merencanakan produksi roti yang diinginkan dalam setiap periode anggaran.
  • Estimasi bahan baku: Perusahaan ABC mengestimasi jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi roti berdasarkan resep dan rasio bahan baku yang telah ditentukan.
  • Menghitung biaya bahan baku: Perusahaan ABC mengalikan jumlah bahan baku yang direncanakan dengan harga per unit bahan baku untuk mengestimasi biaya bahan baku yang akan dikeluarkan.
  • Melakukan peninjauan dan persetujuan: Anggaran bahan baku direview oleh manajemen atau departemen keuangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum diimplementasikan.
  • Monitoring dan kontrol: Selama periode anggaran, perusahaan ABC memantau penggunaan bahan baku aktual, membandingkannya dengan anggaran, dan menganalisis penyimpangan jika ada. Hal ini membantu mereka dalam pengendalian biaya dan pengambilan tindakan perbaikan jika diperlukan.

Dalam contoh kasus ini, anggaran bahan baku membantu perusahaan ABC untuk merencanakan dan mengendalikan penggunaan bahan baku, mengestimasi biaya produksi, serta memastikan ketersediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.