Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah rencana atau perkiraan yang dibuat oleh perusahaan untuk mengestimasi biaya yang terkait dengan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi. Tujuannya adalah untuk mengelola dan mengendalikan pengeluaran perusahaan terkait dengan gaji, tunjangan, dan manfaat lainnya yang diberikan kepada karyawan yang terlibat dalam produksi. Berikut adalah beberapa aspek terkait dengan anggaran biaya tenaga kerja langsung:
- Perencanaan Tenaga Kerja: Perusahaan perlu merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi. Hal ini melibatkan analisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kapasitas produksi, rencana ekspansi atau pengurangan produksi, dan kebutuhan keterampilan khusus. Perencanaan tenaga kerja ini menjadi dasar untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung.
- Persiapan dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja: Beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi:
- Identifikasi jenis-jenis pekerjaan: Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang ada dalam perusahaan dan mengklasifikasikannya sesuai dengan tingkatan, keterampilan, dan golongan.
- Analisis upah dan tunjangan: Menganalisis upah dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan peraturan perusahaan, kebijakan pemerintah, dan perjanjian kerja yang berlaku.
- Peninjauan kebijakan manfaat karyawan: Meninjau dan memperbarui kebijakan manfaat karyawan, seperti jaminan kesehatan, pensiun, dan cuti, yang dapat mempengaruhi biaya tenaga kerja langsung.
- Melakukan peninjauan dan persetujuan: Melakukan peninjauan dan mendapatkan persetujuan dari pihak terkait, seperti manajemen atau departemen keuangan, sebelum anggaran biaya tenaga kerja langsung disahkan.
- Fungsi Perencanaan dan Pengawasan dari Anggaran Tenaga Kerja: Anggaran biaya tenaga kerja langsung memiliki beberapa fungsi penting dalam perencanaan dan pengawasan perusahaan, antara lain:
- Perencanaan keuangan: Anggaran tenaga kerja membantu perusahaan merencanakan pengeluaran terkait dengan gaji dan tunjangan karyawan, sehingga memungkinkan perencanaan keuangan yang lebih baik.
- Pengendalian biaya: Anggaran tenaga kerja menjadi acuan dalam mengendalikan biaya terkait dengan tenaga kerja langsung, dan memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan jika ada penyimpangan atau varian yang signifikan.
- Evaluasi kinerja: Dengan membandingkan anggaran dengan kinerja aktual, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pengeluaran tenaga kerja dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Kasus Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung: Contoh kasus anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut: Perusahaan XYZ adalah produsen elektronik yang ingin menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun depan. Mereka memiliki berbagai departemen produksi yang melibatkan karyawan dengan berbagai tingkatan dan keterampilan. Beberapa langkah dalam menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung mereka meliputi:
- Analisis kebutuhan tenaga kerja: Menganalisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan rencana produksi, tingkat produksi historis, dan perkiraan permintaan pasar.
- Perencanaan karyawan: Merencanakan jumlah dan jenis karyawan yang diperlukan dalam setiap departemen produksi berdasarkan kebutuhan produksi dan tugas yang harus dilakukan.
- Penetapan upah dan tunjangan: Menentukan upah dan tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan berdasarkan kebijakan perusahaan, peraturan ketenagakerjaan, dan perjanjian dengan serikat pekerja jika ada.
- Mengestimasi biaya: Mengestimasi biaya total yang akan dikeluarkan perusahaan untuk gaji dan tunjangan karyawan dalam setiap periode anggaran.
- Melakukan peninjauan dan persetujuan: Melakukan peninjauan oleh manajemen dan departemen keuangan, serta mendapatkan persetujuan sebelum anggaran biaya tenaga kerja langsung disahkan.
Dalam contoh kasus ini, anggaran biaya tenaga kerja langsung membantu perusahaan XYZ dalam merencanakan dan mengendalikan pengeluaran terkait dengan tenaga kerja, sehingga mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan mencapai efisiensi dalam produksi.