Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Balanced Brand

Brand itu dari dalam ke luar. Reputasi itu dari luar ke dalam.

Brand dan reputasi tidak bisa saling menggantikan.

Brand Kuat, Reputasi Kuat

Tujuan BalancedBrand adalah memiliki brand yang kuat dan reputasi yang kuat.

Kekuatan brand

Sebuah metode untuk mengevaluasi brand dengan cara mengukur kekuatan finansial, dukungan para stakeholder, dan brand awareness secara keseluruhan.

Kekuatan Reputasi

Reputation Institute telah menciptakan tool riset standar yang dikenal sebagai RepTrack yang dirancang untuk mengukur kekuatan reputasi. Reputasi bergangung pada budaya dan negara dan perlu diukur dengan mempertimbangkan marketing secara global.

Validasi Pihak Ketiga

Validasi pihak ketiga adalah sumber penting untuk membangun reputasi

Manajemen Krisis

Tanpa adanya rencana manajemen krisis yang efektif, perusahaan anda tidak akan siap ketika bencana menghantam. Anda bisa melakukan kesalahan korporasi yang besar dan pulih kembali, contoh pengalaman The Schwan Food Company

Empat Kesalahan dalam Mengembangkan Brand

1. Produk atau jasa yang lemah

2. Strategi yang lemah

3. Kurangnya Riset

4. Bergantung pada tool marketing yang terbatas

Balanced Brand

Sebuah tool bisnis esensial untuk menciptakan dan melindungi brand dan reputasi yang kuat. BalancedBrand mengkaji dan menyejajarkan terus menerus value korporasi dan stakeholder yang terus berubah.

The BalancedBrand System terdiri dari :

– Brand Assesment

Brand Assesment merupaka sebuah tinjauan komprehensif terhadap value sebuah organisasi, reputasi, arsitektur brand dan posisi.

– Stakeholder Assesment

Tiga dimensi Stakeholder Assesment adalah Aspiration, Process dan impact.

Stakeholder values maps mengukur intensitas value dari masing-masing grup di dalam cakupan aspirasi, proses dan pengaruh.

– Balanced Conversation

Conversation akan menjadi lebih efektif untuk membangun relasi daripada pesan iklan berulang.

Menggunakan semua point of contact dari semua stakeholder, memungkinkan penemuan berbagai cara inovatif untuk menyampaikan content creatif yang dibutuhkan untuk memulai dan menjaga conversation.

– Balanced Culture

Perubahan organisasi untuk menyejajarkan perusahaan dengan stakeholder tidak akan bisa terjadi tanpda dukungan dari setiap level di dalam organisasi, dari atas ke bawah.