A. Berpikir: Definisi dan Kategori
- Berpikir adalah proses mental yang melibatkan pengolahan informasi, pembentukan konsep, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan.
- Kategori dalam berpikir meliputi: a. Bayang-bayang (image): Representasi mental dari objek atau pengalaman yang dapat dipanggil dalam pikiran. b. Berpikir analitis dan kreatif: Berpikir analitis melibatkan pemecahan masalah dengan pendekatan logis dan sistematis, sementara berpikir kreatif melibatkan pemikiran yang inovatif, asosiatif, dan tidak terbatas oleh batasan konvensional. c. Kaitan antara berpikir dan teori belahan otak: Teori belahan otak mengemukakan bahwa otak manusia terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan, yang masing-masing berperan dalam berpikir analitis dan kreatif.
B. Proses Berpikir Kreatif:
- Tahap persiapan: Mengumpulkan informasi, mendefinisikan masalah, dan mengeksplorasi kemungkinan solusi.
- Tahap inkubasi: Mengistirahatkan pikiran untuk memberi kesempatan pemikiran bawah sadar untuk bekerja dan menghubungkan ide-ide baru.
- Tahap iluminasi: Terjadinya pemahaman atau solusi yang tiba-tiba dan mendadak.
- Tahap evaluasi: Mengevaluasi dan menguji kevalidan solusi yang dihasilkan.
- Tahap revisi: Mengembangkan, mengubah, dan menyempurnakan solusi yang ada.
C. Hambatan Berpikir Kreatif:
- Hambatan mental: Kebiasaan berpikir rutin, pola pikir terbatas, dan ketakutan akan penolakan.
- Hambatan lingkungan: Kekakuan struktur organisasi, kurangnya dukungan dan penghargaan terhadap ide-ide baru, serta tekanan untuk mempertahankan status quo.
D. Proses Pemecahan Masalah:
- Penafsiran masalah: Memahami dan merumuskan masalah dengan jelas.
- Strategi penyelesaian masalah:
- Trial and error: Mencoba solusi secara acak sampai solusi yang tepat ditemukan.
- Information retrieval: Menggunakan pengetahuan yang ada dari memori untuk menyelesaikan masalah.
- Algoritma: Mengikuti serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan pasti untuk mencapai solusi.
- Heuristik: Menggunakan aturan praktis atau strategi pemecahan masalah yang lebih cepat, tetapi mungkin tidak selalu menghasilkan solusi yang optimal.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah:
- Hasil belajar sebelumnya: Pengetahuan dan pengalaman sebelumnya mempengaruhi kemampuan dalam memecahkan masalah.
- Derajat kewaspadaan: Tingkat kepekaan dan kesadaran terhadap masalah yang perlu dipecahkan.
F. Teknik Sumbangsaran:
- Teknik sumbangsaran melibatkan meminta masukan dan ide-ide dari orang lain untuk memperluas perspektif dan mencari solusi yang lebih kreatif dalam pemecahan masalah.
- Pelaksanaannya melibatkan diskusi kelompok, brainstorming, atau penggunaan teknologi komunikasi untuk mengumpulkan sumbangan ide dari berbagai sumber.