– Cahaya yang direfleksikan (dipantulkan) ke dalam mata dari benda-benda di sekitar kita merupakan dasar bagi kemampuan kita untuk melihatnya. Tidak ada cahaya => tidak ada penglihatan.
– Cahaya dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu cahaya sebagai partikel-partikel diskrit energi yang disebut photon, atau sebagai gelombang energi.
– Cahaya dapat didefiniskan sebagai gelombang energy elektromagnetik yang panjang antara 380-760 nanometer.
– Panjang gelombang dan intensitas adalah dua properti cahaya yang sangat menarik. Panjang gelombang => berperan penting di dalam persepsi warna(color).
Intensitas => berperan penting dalam persepsi kontras gelap-terang.
Pupil dan Lensa
– Iris sekumpulan jaringan kontraktil berbentuk donat, yang membuat mata kita memiliki warna yang khas.
– Cahaya memasuki mata melalui pupil -> Lubang iris.
– Penyesuaian ukuran pupil sebagai respons terhadap berbagai perubahan iluminasi merepresentasikan sebuah kompromi sensitivity dan acuity,
– Sensitivity -> Kepekaan -> kemampuan untuk mendeteksi keberadaan benda-benda yang mendapat iluminasi sangat redup.
– Acuity -> Akuitas – kemampuan untuk melihat detail-detail objek.
– Bila tingkat iluminasi tinggi dan sensitivitas menjadi tidak penting -> sistem visual memanfaatkan situasi dengan mengonstriksi (mengerutkan/menciuutkan) pupil.
– Ketika pupil terkonstriksi -> gambar yang jatuh dimasing-masng retina lebih tajam dan kedalam fokusnya pun lebih besar -> rentang kedalaman yang lebih besar terfokus secara simultan diretina.
– Ketika tingkat iluminasi terlalu rendah untuk dapat mengaktifkan reseptor-reseptor visual secara adekuat -> pupil akan berdilatasi (melebar) untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk -> mengorbankan akuitas dan kedalaman fokus.
– Dibelakang pupil terdapat lensa -> memfokuskan cahaya yang datang di retina.
– Ketika kita mengarahkan penglihatan kita pada sesuatu yang berjarak dekat -> ketegangan pada ligamen ligamen yang mempertahankan masing-masing lensa agar ditempatnya -> disesuaikan oleh ciliary muscles (otot-otot silaria) -> lensa berbentuk silindris, sesuai dengan bentuk alamiahnya -> meningkatkan kemampuan lensa untuk merfraksi (membelokkan) cahaya untuk mendekatkan objek-objek ke fokus yang tajam.
– Ketika kita memfokuskan pada objek yang jauh, lensa menjadi datar. Proses menyesuaikan konfigurasi lensa untuk memfokuskan retina -> accomodation (akomodasi).