Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Customs Union; Trade Creation, Trade Diversion, CGE(Computable General Equilibrium) dan Efek Customs Union

CUSTOMS UNION

Serikat pabean (customs union) adalah perjanjian antara dua atau lebih negara bertetangga untuk menghilangkan hambatan perdagangan antar mereka dan untuk menetapkan tarif yang seragam dengan negara non-anggota. Itu adalah tahap kedua dari integrasi ekonomi regional.

Sebuah integrasi regional biasanya melibatkan tahapan berikut:

Area perdagangan bebas (free trade area) – mengeliminasi hambatan perdagangan antara negara anggota. Tapi, setiap anggota memiliki kebijakan tarif yang berbeda tentang tarif eksternal dengan negara non anggota. 

Serikat pabean (custom unions) – eliminasi hambatan dagang plus kebijakan seragam tentang perdagangan dengan negara non anggota.

Pasar bersama (common market) – serikat pabean plus eliminasi hambatan arus masuk-keluar faktor produksi di antara negara anggota.

Serikat ekonomi (economic union) – pasar bersama plus kebijakan ekonomi bersama di antara negara anggota.

Serikat moneter (monetary union) – serikat ekonomi plus mata uang uang tunggal.

Beberapa contoh serikat pabean di dunia adalah:

          Benelux, yang mana terdiri dari Belanda, Belgia, dan Luksemburg. 

          Southern Common Market (MERCOSUR)

          Southern African Customs Union (SACU)

          Switzerland–Liechtenstein (CH-FL) 

          West African Economic and Monetary Union (WAEMU)

EU Customs Union

FITUR SERIKAT PABEAN

Fitur utama serikat pabean adalah:

          Mengeliminasi hambatan untuk ekspor-impor barang dan jasa di antara negara-negara anggota.

          Mengadopsi seperangkat kebijakan dan tarif eksternal yang seragam untuk perdagangan dengan non-anggota.

Serikat pabean mirip dengan area perdagangan bebas. Tapi, keduanya berbeda dalam hal kebijakan perdagangan dengan negara non-anggota. 

Di bawah serikat pabean, negara anggota memiliki kebijakan serupa tentang perdagangan dengan non anggota. 

Sebaliknya, perdagangan bebas tidak memiliki kebijakan yang seragam tentang perdagangan dengan non-anggota. Masing-masih berhak menentukan kebijakannya sendiri-sendiri. 

Ambil contoh Benelux. Ketika mengekspor barang ke Belanda, pengekspor Indonesia akan membayar bea yang sama dengan ketika mengekspor ke Belgia. 

Katakanlah pengekspor hanya mengirimkan ke anak usahanya di Belanda. Anak usaha kemudian menjualnya di Belgia. Dalam kasus ini, anak usaha tidak terbebas dari tarif. Oleh karena itu, secara tidak langsung, pengekspor Indonesia hanya akan membayar tarif sekali.

Serikat pabean adalah kerja sama yang lebih kuat daripada perdagangan bebas. Itu adalah tahap kedua dalam integrasi regional, sebelum pasar bersama (common market). Di bawah pasar bersama, tidak hanya barang dan jasa yang bebas mengalir di antara anggota, tetapi juga faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal.

Tujuan serikat pabean

Tujuan dari serikat pabean adalah untuk meningkatkan perdagangan barang dan jasa antar negara anggota. Mengeliminasi hambatan perdagangan mengurangi beban administrasi dan keuangan yang ditanggung oleh bisnis di negara anggota. 

Pembentukan serikat pabean bermanfaat bagi ekonomi dalam jangka panjang. 

Selain meningkatkan perdagangan antar negara anggota, serikat pabean juga meningkatkan posisi dalam negosiasi perjanjian dagang dengan negara non-anggota. Penyeragaman bea masuk membuat masing-masing anggota memiliki kepentingan yang sama untuk mencapai hasil perjanjian yang terbaik. 

Selanjutnya, tujuan lain dari serikat pabean biasanya juga mencakup:

          Membangun hubungan politik dan budaya yang lebih erat antara negara-negara anggota.

          Peningkatan efisiensi ekonomi melalui arus bebas faktor produksi

Keuntungan serikat pabean

Secara lebih rinci, sejumlah keuntungan dari serikat pabean adalah:

          Peningkatan persaingan seharusnya mengarah pada perbaikan daya saing, inovasi dan efisiensi. Arus bebas barang dan jasa membuat pasar lebih terbuka terhadap persaingan antar perusahan di negara anggota. 

          Peningkatan arus perdagangan dan integrasi ekonomi

          Penciptaan dan pengalihan perdagangan

          Mengurangi defleksi perdagangan (atau pembelokan perdagangan) 

Peningkatan arus perdagangan

Eliminasi hambatan meningkatkan perdagangan antar negara anggota. Bagi perusahaan, pasar menjadi lebih luas karena mereka dapat menjual dengan mudah ke negara anggota lainnya. 

Itu pada akhirnya mengarah pada integrasi ekonomi dan kerjasama politik yang lebih baik antar anggota. Negara anggota mungkin akan mendorong kerjasama lebih kuat melalui penciptaan pasar bersama atau bahkan, serikat ekonomi.

 

Mengurangi pembelokan perdagangan

Serikat pabean memecahkan masalah pembelokan perdagangan (trade deflection). Inilah salah satu alasan mengapa serikat pabean lebih disukai daripada perjanjian perdagangan bebas. 

Pembelokan perdagangan terjadi ketika negara non-anggota memanfaatkan ketidakseragaman tarif eksternal di antara negara anggota. Mereka cenderung mengekspor ke anggota yang menerapkan tarif murah dan kemudian menjualnya ke negara dengan tarif lebih tinggi.

Seperti yang saya katakan, dalam perjanjian area perdagangan bebas, negara anggota memiliki kebijakan tarif yang tidak seragam ketika berdagang dengan negara non anggota.

Katakanlah, Indonesia dan Malaysia terlibat dalam sebuah perjanjian perdagangan bebas. Keduanya menetapkan tarif 0% untuk produk mobil. Dengan kata lain, arus keluar-masuk antar kedua negara adalah bebas tarif. 

Asumsikan, Malaysia mengenakan tarif impor 10% untuk mobil dari non-Indonesia. Sedangkan, Indonesia menetapkan tarif 15% untuk mobil dari non-Malaysia. 

Negara non-anggota, misalnya Jepang, dapat memanfaatkan perbedaan tarif tersebut. Karena tarif lebih rendah, pembuat mobil Jepang akan mengekspor produksinya ke Malaysia.

Kerugian serikat pabean

Serikat pabean memiliki beberapa kelemahan berikut:

1.       Kedaulatan ekonomi tergerus. Negara anggota harus mencapai kesepakatan bersama tentang tarif eksternal. Masing-masing negara anggota tidak bisa lebih mementingkan perekonomian sendiri dalam menegosiasikan tarif eksternal dengan negara non-anggota.

2.       Penetapan tarif bersama seringkali kompleks. Masing-masing anggota seringkali berbeda pendapat karena ingin melindungi kepentingan bisnis dan perekonomian domestik. 

3.       Tekanan persaingan mengancam bisnis domestik. Beberapa perusahaan domestik mungkin tutup karena kalah bersaing dengan produk dari negara anggota lainnya. 

4.       Negara anggota serikat pabean masih mungkin mensyaratkan dokumen yang tidak seragam. Kebijakan seperti pemeriksaan keamanan, faktur dan dokumen transportasi diserahkan ke masing-masing anggota. Jadi, meski tarif nol, pengekspor harus menghadapi kompleksitas dokumen masuk barang.

TRADE CREATION

Trade creation adalah keuntungan yang dihasilkan dari peningkatan perdagangan akibat pembentukan perjanjian perdagangan regional. Keuntungan tersebut muncul ketika ada pengurangan hambatan tarif, yang mengarah ke harga yang lebih rendah. Produksi dalam negeri yang berbiaya lebih tinggi diganti dengan impor berbiaya lebih rendah dari sesama anggota perjanjian perdagangan. Hasilnya, peralihan ke produsen berbiaya rendah ini akan mengarah pada peningkatan surplus konsumen dan kesejahteraan ekonomi.

Namun, pengurangan tarif juga memiliki dua sisi kelemahan. Pertama adalah produsen dalam negeri akan menjual lebih sedikit karena konsumen membeli impor yang lebih murah. Kedua, karena tarif bertindak sebagai layaknya pajak, maka penurunan tarif juga menyebabkan pemerintah kehilangan pendapatan dari tarif impor.

Seringkali pengurangan lapangan kerja di dalam negeri lebih terlihat daripada keuntungan dari harga yang lebih murah. Jika produsen dalam negeri merugi secara signifikan, ini mungkin memiliki dampak politis yang lebih besar daripada harga rendah. Selanjutnya, pengurangan lapangan kerja juga dapat menyebabkan pengangguran struktural,  karena pekerja yang menganggur harus berjuang untuk menemukan pekerjaan di industri ekspor baru.

Secara keseluruhan, dampak trade creation akan tergantung pada elastisitas penawaran dan permintaan. Jika permintaan dan penawaran tidak elastis, keuntungan bersih akan jauh lebih rendah.

TRADE DIVERSION

Trade diversion atau pengalihan perdagangan adalah istilah ekonomi internasional di mana perdagangan dialihkan dari eksportir yang lebih efisien ke yang kurang efisien dengan pembentukan perjanjian perdagangan bebas atau serikat pabean. Dengan kata lain, perjanjian tarif menyebabkan impor bergeser dari negara berbiaya rendah ke negara berbiaya lebih tinggi.

Pengalihan perdagangan dianggap tidak diinginkan karena memusatkan produksi di negara-negara dengan biaya peluang yang lebih tinggi dan keunggulan komparatif yang lebih rendah. Ini dapat terjadi ketika suatu negara bergabung dengan wilayah perdagangan bebas dengan tarif eksternal umum.

CGE(COMPUTABLE GENERAL EQUILIBRIUM)

Model CGE terdiri atas (a) persamaan-persamaan yang men-deskripsi-kan variabel-variabel dari model dan and (b) suatu database (yang sering kali sangat detail) yang konsisten dengan persamaan-persamaan di dalam model. Persamaan-persamaan di dalam model CGE umumnya di dasarkan pada mazhab ekonomi neo-klasik, yang sering kali didasarkan atas asumsi minimalisasi biaya produksi, penetapan harga didasarkan atas biaya produksi rata-rata dan maksimalisasi utilitas (oleh konsumen). Namun demikian, sebagian besar model CGE sering kali justru tidak berdasarkan atas paradigma keseimbangan umum. Sebagai contoh, model-model tersebut sering kali mengakomodasi:

1.     non-market clearing atau tidak terjadinya kliring pasar, terutama terkait dengan tenaga kerja (pengangguran) dan komoditas,

2.     terjadinya persaingan tidak sempurna (misalnya, penetapan harga secara monopoli),

3.     munculnya permintaan yang tidak didasarkan atas harga (misalnya, permintaan dari pemerintah),

4.     terjadinya variasi pajak,

5.     munculnya dampak2 atau externalities, misalnya polusi atau pencemaran udara.

Database CGE model terdiri atas:

1.     tabel-tabel nilai transaksi yang memperlihatkan, misalnya, besarnya nilai batubara yang dipakai oleh industri baja. Umumnya database ini dapat berbentuk tabel input-output atau matriks akunting sosial. Database CGE model umumnya merepresentasikan perekonomian suatu negara (atau dunia) secara keseluruhan dalam sejumlah sektor, komoditas, faktor dan tipe rumah tangga (konsumen).

2.     nilai-nilai elastisitas yang merupakan parameter-parameter tanpa dimensi yang merepresentasikan reaksi-reaksi dalam perekonomian. Misalnya, elastisitas dari permintaan akan ekspor, menyatakan besarnya volume ekspor yang akan turun jika harga ekspor naik. Di antara elastisitas yang digunakan oleh model CGE, terdapat suatu kelas elastisitas yang disebut sebagai sebagai CES atau elastisitas substitusi konstan. Di antara CES terdapat elastisitas Armington, yang memperlihatkan jika produksi yang dihasilkan oleh negara-negara yang berbeda (tidak) bisa saling menggantikan. Akhirnya Elastisitas pengeluaran memperlihatkan bagaimana permintaan rumah tangga bereaksi terhadap perubahan pendapatan.

Model-model CGE merupakan perkembangan lanjut dari model-model input-output yang dirancang pertama kali oleh Wassily Leontief. Dibandingkan dengan model-model input-output, model-model CGE lebih menekankan pada pentingnya peran harga. Misalnya, jika model input-output mengasumsikan bahwa untuk memproduksi satu ton baja diperlukan sejumlah (tetap) tenaga kerja, model CGE mampu lebih lanjut mengadopsi faktor gaji yang mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja dalam memproduksi baja.

Model CGE sangat berguna untuk memperkirakan dampak perubahan yang terjadi pada suatu sektor dari perekonomian terhadap sektor-sektor lainnya. Misalnya, pemajakan atas harga tepung terigu akan mempengaruhi harga roti, indeks harga konsumen, dan selanjutnya tingkat gaji dan angka pengangguran. Model CGE juga telah digunakan secara luas untuk mengaji kebijakan di sektor perdagangan. Akhir-akhir ini CGE juga digunakan untuk mengaji dampak ekonomi dari kebijakan pengungaran emisi gas rumah kaca.

Model CGE selalu memiliki lebih banyak variabel daripada persaman. Dengan demikian, nilai dari variabel-variabel tertentu harus ditentukan di luar model (eksogenous). Penentuan atas variabel-variabel eksogenous dalam suatu model CGE disebut penutupan model atau closure. Penutupan model yang berbeda dapat memberikan hasil simulasi model yang berbeda sehingga menimbulkan kontroversi. Misalnya, pada model CGE tertentu angka pengangguran dan keseimbangan neraca perdagangan diasumsikan sebagai konstan dan pada model CGE lainnya angka-angka tersebut dianggap sebagai variabel.

Dewasa ini terdapat banyak model CGE untuk berbagai negara di dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah CGE model yang merepresentasikan perekonomian dunia yaitu GTAP  model of world trade.

Model-model CGE sangat berguna untuk merepresentasikan perekonomian dari negara-negara di mana data time series tidak tersedia atau tidak relevan untuk digunakan (misalnya karena perubahan-perubahan politik). Dengan demikian, perekomian negara-negara berkembang sangat cocok untuk dikaji dengan model CGE, misalnya dengan menggunakan model CGE yang didasarkan pada IFPRI.

 

MODEL CGE Komparatif Statis dan Dinamis

Pada umumnya model-model CGE merupakan model komparatif-statis: model-model tersebut memperkirakan bagaimana ekonomi bereaksi pada suatu waktu tertentu. Untuk keperluan analisis kebijakan, hasil dari model tersebut sering kali diterjemahkan sebagai reaksi dari perekonomian terhadap suatu perubahan kebijakan atau perubahan eksternal lainnya di suatu waktu pada masa mendatang. Dengan demikian, hasil tersebut memperlihatkan perbedaan antara dua situasi pada masa mendatang: “dengan perubahan” dan “tanpa perubahan”. Dalam tipe model komparatif statis ini, proses pencapaian dari keseimbangan yang baru tidak diperlihatkan oleh model secara eksplisit.

Di sisi lain, model CGE dinamis, secara eksplisit memperlihatkan perubahan pada setiap variabel pada setiap waktu tertentu (umumnya tahunan). Model dinamis seperti ini lebih realistis, namun juga lebih sulit untuk dirancang dan dipecahkan. Model dinamis memerlukan, misalnya prediksi perubahan untuk setiap variabel eksogenous. Elemen-elemen dinamis dari model jenis ini dapat berupa proses penyesuain parsial maupun berupa relasi-relasi akumulasi stock:flow seperti modal dan investasi, hutang luar negeri dan defisit perdagangan.

Model CGE rekursif-dinamis merupakan suatu tipe model dinamis yang dapat dipecahkan secara berturut-turut (per periode waktu). Model jenis ini mengasumsikan bahwa perilaku ekonomi hanya ditentukan oleh kondisi saat ini dan masa lalu. Jika perilaku agen-agen ekonomi ditentukan oleh suatu kondisi pada masa mendatang, model CGE harus dipecahkan untuk seluruh periode waktu secara simultan. Jenis model ini disebut sebagai model CGE dinamis multiperiode. Di antara model-model CGE jenis terakhir ini, terdapat model CGE stokastik yang secara eksplisit mengadopsi asumsi ketidakpastian dari masa depan.

Teknik Pemodelan

Pada awalnya, model-model CGE sering kali ditulis dalam program komputer yang didisain secara khusus untuk model CGE tersebut. Pada masa tersebut, pemodelan CGE memerlukan biaya besar dan sering kali merupakan ‘kotak hitam’ untuk pemakainya.

Dewasa ini model-model CGE dapat diformulasi dan dipecahkan dengan menggunakan sistem perangkat lunak tertentu seperti GEMPACK atau GAMS yang berbiaya relatif murah dan menghasilkan model-model CGE yang transparan.

 

EFEK CUSTOM UNION TERHADAP PERDAGANGAN

Ada DUA jenis keuntungan yang diperlukan dari terbentuknya Cutom Unions :

1). Keuntungan Statis, yaitu keuntungan yang terjadi akibat turunnya pengeluaran dalam mengelola transaksi tersebut, seperti penghematan biaya administrasi karena tidak ada lagi pegawai bea cukai, tidak ada lagi patroli di perbatasan, dsb.

2). Keuntungan Dinamis, terjadi akibat adanya trade creation. Meskipun ada trade diversion yang memberi kerugian dalam perdagangan, akan tetapi adanya trade creation telah membuka cakrawala baru dalam mekanisme perdagngan internasional, berupa: a. Naiknya Persaingan. Sebelum ada custom union, produsen terlebih-lebih yang punya pasar monopoli dan oligopolistik tumbuh cukup baik, meski dihadapkan pada hambatan perdagangan. Akan tetapi, setelah custom union terbentuk, hambatan/larangan dagang telah dihapus, produksi telah bebas keluar masuk negara anggota, produksi yang tadinya monopoli, kini menghadapi banyak saingan dan hargapun tertekan turun.

b.spesialisasi faktor produksi tenaga kerja

Kancah persaingan telah memaksa produsen untuk menggunakan faktor produksi se-efektif mungkin, sehingga dibutuhkan pengetahuan khusus yang lebih terfokus pada suatu jenis produksi.

c. Teknologi Baru.

Timbulnya persaingan juga telah mendorong kegiatan ’Penelitian dan Pengembangan’, yang dilakukan pengusaha. Hasil dari kegiatan ini adalah penggunaan teknologi baru dan modern yang akan menurunkan biaya produksi. Misalnya dalam industri otomotif telah ditemukan alat atau komponen yang membuat pemakaian bahan bakar lebih irit.

d. Skala ekonomi yang meningkat.

Turunnya biaya produksi baik karena persaingan, spesialisasi, maupun karena penemua baru akan menurunkan harga produksi. Hal ini akan mendorong konsumen membeli lebih banyak dan mendorong produsen menghasilkan lebih banyak dan skala produksi pun menaik. Untuk dapat bertahan perusahaan kecil terpaksa menggabungkan perusahaannya dalam bentuk merger.

e. Rangsangan Investasi.

Skala produksi yang meningkat cenderung akan memberi keuntungan yang lebih besar. Keuntungan akan semakin digandrungi, dan ini akan merangsang pengusaha untuk melakukan investasi besar-besaran.