1. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk mendapatkan keputusan-keputusan yang tepat dari pengguna informasi (American Accounting Association – AAA).
Pengetahuan Akuntansi Bagi Pengusaha Adalah
Selain memperhatikan produk, marketing, customer service dan berbagai hal lainnya, ada satu hal yang penting yang tidak boleh dianggap remeh oleh pengusaha yaitu masalah keuangan.
Masalah keuangan adalah hal yang sangat sensitif, sebuah titik kritis yang tidak boleh diabaikan.
Salah mengelola keuangan, pembukuan yang berantakan, kurangnya kontrol atau pengetahuan terhadap akuntansi yang kurang akan mengakibatkan tersendatnya jalan usaha, bahkan tidak menutup kemungkinan mengakibatkan kebangkrutan.
Bayangkan jika Anda memiliki bisnis Anda sendiri dan melakukan sesuatu yang benar-benar Anda sukai. Bayangkan jika Anda menghasilkan penghasilan sendiri dan menjadi bos bagi diri Anda sendiri.
Berdasarkan pada data American Accounting Association (AAA) mendefinisikan bahwa akuntansi adalah:
Proses untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk mendapatkan keputusan-keputusan yang tepat dari pengguna informasi.”
2. PERBEDAAN PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Pembukuan dan akuntansi merupakan dua istilah yang sering ditemukan dalam pengelolaan perusahaan. Keduanya saling berkaitan dan sama-sama penting dalam keuangan suatu perusahaan. Pembukuan adalah langkah awal dari kegiatan akuntansi, dan bisa dikatakan sebagai landasan dasar dalam proses akuntansi. Jika dilakukan dengan benar, maka kegiatan akuntansi akan berjalan dengan baik. Akan tetapi di balik itu semua, pembukuan dan akuntansi juga mempunyai perbedaan. Perbedaan pembukuan dan akuntansi ini kerap kali tidak disadari oleh pemilik bisnis. Padahal, apabila dipelajari lagi secara mendalam, perbedaan pembukuan dan akuntansi sudah dapat dilihat bahkan dari pengertiannya. Untuk penjelasan lebih lengkap, berikut penjelasan lebih dalam mengenai apa saja perbedaan pembukuan dan akuntansi.
Pengertian Pembukuan dan Akuntansi
Perbedaan pertama adalah dari pengertian pembukuan dan akuntansi itu sendiri. Akuntansi merupakan sebuah istilah yang lebih luas.
- Akuntansi adalah suatu bidang pekerjaan yang berhubungan dengan proses data keuangan dan pendukungnya seperti mencari, mengumpulkan, mencatat, menganalisa, menafsirkan, membuat laporan dan bahkan membuat kebijaksanaan terkait data keuangan dari pihak yang membutuhkannya. Individu yang bertanggungjawab terhadap proses ini disebutakuntan. Sementara itu, pembukuan adalah tahap mencatat dalam proses akuntansi.
- Pembukuan mengacu pada aspek penyimpanan catatan akuntansi, dan ini mencakup semua informasi mengenai transaksi dan aktivitas keuangan suatu bisnis. Dari pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi itu sendiri.
Tujuan Pembukuan dan Akuntansi
Pembukuan, Setiap transaksi bisnis yang dicatat dalam pembukuan seperti kas, barang, penjualan dan pembelian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pendapatan dan pengeluaran pada akhir periode akuntansi.
Sementara itu, proses akuntansi bertujuan untuk menyediakan berbagai laporan yang dapat menyatukan indikator utama keuangan. Hasilnya adalah pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitas aktual, dan kesadaran akan arus kas dalam bisnis. Akuntansi mengubah informasi dari buku besar menjadi pernyataan yang mengungkap gambaran bisnis yang lebih besar.
Kualifikasi
Pemegang buku atau bookkeeper yang bertanggung jawab mencatat transaksi bisnis sehari-hari setidaknya memiliki gelar diploma dalam bidang akuntansi. Seorang pemegang buku dituntut untuk akurat dalam penyajian data, karena buku besar berisikan informasi detail mengenai transaksi perharinya. Seorang pemegang buku juga harus memiliki pengetahuan mengenai topik-topik keuangan yang utama. Selama bekerja, mereka akan diawasi oleh akuntan ataupun pemilik bisnis yang pembukuannya sedang diproses.
Untuk kualifikasi pekerjaan akuntansi, biasanya akan dikelola oleh seorang akuntan yang setidaknya telah memperoleh gelar sarjana. Akuntan juga sebaiknya memperoleh sertifikasi profesional tambahan dengan mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Seorang akuntan pada umumnya mampu mengerjakan tugas yang cukup luas bahkan hingga melakukan melakukan audit, meninjau laporan, dan mewakili klien sebelum IRS. Mereka dituntut untuk teliti, terukur, skeptis, logis, konsisten, disiplin serta patuh terhadap etika yang berlaku.
Ruang Lingkup Kerja
Kegiatan pembukuan antara lain, menerbitkan faktur kepada pelanggan, mencatat faktur dari supplier, mencatat perubahan dalam persediaan, mencatat penerimaan kas dari pelanggan, membayar supplier, memproses transaksi kas kecil, serta memproses payroll.
Sementara, kegiatan dalam akuntansi antara lain, membuat daftar akun, menyiapkan Buku Besar, merancang laporan keuangan, menerbitkan laporan manajemen yang disesuaikan dengan isu-isu yang spesifik, membuat anggaran dan membandingkannya dengan hasil sebenarnya, serta membuat laporan pajak dan lain sebagainya.
Analisis
Seorang pemegang buku memang tidak dituntut untuk memiliki skill yang terlalu banyak, karena proses pembukuan hanya pada pencatatan tanpa memerlukan analisis apa pun. Sementara seorang akuntan haruslah memiliki skill yang mumpuni untuk dapat menganalisis dan menginterpretasikan informasi di buku besar ke dalam laporan.
Meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya, namun dalam praktiknya semua hal tersebut bisa saja kabur. Ini karena pembukuan dan akuntansi merupakan hal yang berhubungan dan keduanya pun dapat berkolaborasi. Catatan keuangan yang terorganisir dan keuangan seimbang yang dihasilkan oleh pemegang buku, ditambah dengan strategi keuangan yang cerdas dan pengarsipan pajak yang akurat oleh akuntan, berkontribusi langsung pada keberhasilan jangka panjang setiap bisnis.
Kemajuan teknologi yang menghasilkan otomatisasi dalam berbagai proses pengelolaan keuangan perusahaan juga berperan aktif dalam pengaburan perbedaan ini. Otomatisasi telah membebaskan para pemegang buku dari tugas yang berulang dan monoton. Ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan skill dan memegang tugas yang lebih kompleks.
Untuk semakin memudahkan pengelolaan laporan keuangan bisnis, Anda bisa juga menggunakan software pembukuan. Salah satu software pembukuan yang mudah dan dapat membantu Anda adalah Jurnal. Jurnal menyediakan berbagai macam fitur untuk melakukan pengelolaan keuangan seperti menginput penjualan, pembelian, mencetak faktur, pencatatan persediaan, dan membuat laporan keuangan secara mudah, cepat dan aman. Selain itu, Jurnal juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja..
3. PENGGUNA DAN MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI
Pernahkah kalian mencatat barang-barang yang telah kalian beli setelah belanja, tentunya sekaligus harga barang kemudian menjumlahkannya? Apabila kalian melakukan hal tersebut berarti kalian telah melakukan akuntansi secara sederhana. Catatan yang kalian lakukan dapat digunakan sebagai informasi yang berguna untuk mengambil keputusan. Kalian setelah mencatat daftar belanjaan, maka catatan tersebut dapat kalian gunakan untuk menentukan barang apa yang belum terbeli atau yang masih kurang. Selain itu catatan harga dapat digunakan untuk pedoman berbelanja pada periode berikutnya.
Jika dalam perusahaan, pengguna informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan. Dalam hal ini yaitu pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan membutuhkan informasi akuntansi karena ia yang bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
- PIHAK INTERN
Manajemen
Dalam hal ini yang dimaksud manajemen adalah pengelola perusahaan yang mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya perusahaan. Bagi manajemen, akuntansi mempunyai beberapa manfaat berikut ini.
a. Melindungi Harta Perusahaan
Laporan akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu sehingga mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang akan melakukan korupsi maupun manipulasi.
b. Menyusun Rencana Kegiatan Perusahaan yang Akan Datang
Anggaran merupakan rencana kegiatan yang dinyatakan dalam satuan uang, yang menjadi panduan perusahaan untuk melakukan kegiatannya di masa yang akan datang.
c. Mengukur Laba Perusahaan dalam Periode Tertentu
Adanya laporan akuntansi yang menunjukkan besarnya penghasilan perusahaan dan biaya-biaya yang ada, maka dapat diketahui besarnya laba atau kerugian perusahaan. Perusahaan memperoleh laba jika penghasilan perusahaan lebih besar daripada biaya-biaya. Sedangkan jika penghasilan lebih kecil dari biaya-biaya yang ada maka perusahaan mengalami kerugian.
d. Mengawasi Kegiatan Perusahaan
Dengan berpedoman pada rencana yang ditetapkan, manajemen dapat mengukur efektifitas dan efisiensi produksi, prestasi manajemen, dan sebagainya. Adapun hasil pengawasan dianalisis untuk menentukan ketidakberesan yang menyebabkan target perencanaan tidak dapat dicapai. Dengan demikian akuntansi mempunyai peran dalam perencanaan sekaligus pengawasan ataupun pengendalian.
- PIHAK EKSTERN adalah pihak yang secara tidak langsung terlibat dalam perusahaan. Berikut ini yang termasuk pihak-pihak ekstern.
- Pemilik dan Calon Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan tentu menginginkan dana yang ditanamkannya dapat berkembang. Oleh karena itu pemilik perusahaan selalu mengevaluasi hasil kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Di sinilah, informasi akuntansi sangat membantu para pemilik perusahaan untuk mengambil keputusan apakah ia akan tetap menanamkan modalnya, menambah modal, mengurangi atau justru menarik modal yang telah ditanamkan dalam perusahaan.
Adapun untuk para calon pemilik perusahaan akan menggunakan informasi akuntansi sebagai tolok ukur tingkat keuntungan yang akan diterimanya bila ia membeli saham perusahaan tertentu.
- Kreditor dan Investor
Kreditor adalah seseorang atau lembaga Perbankan yang meminjamkan dana kepada perusahaan. Kreditor mempunyai kepentingan terhadap dana yang dipinjamkannya dan tingkat penghasilan yang akan diperolehnya. Sebelum memberikan pinjaman, para kreditor akan menentukan dahulu kemampuan peminjam dalam menepati jadwal pelunasannya. Evaluasi ini termasuk mengevaluasi proyek atas hasil operasi di masa datang, yang didasarkan pada informasi akuntansi.
Adapun bagi investor, laporan keuangan sangat berguna untuk memutuskan apakah akan membantu usaha baru atau tidak. Investor yang potensial tentunya akan mengevaluasi kemungkinan hasil yang akan mereka terima dari investasi tersebut. Dengan demikian laporan akuntansi merupakan salah satu sumber informasi utama bagi investor.
- Leasing, pihak atau lembaga yang mejual peralatan pabrik secara kredit
- Pemasok/Supplier, adalah pihak yang memasok bahan baku dll
- Pelanggan, Pembeli potensial
- Masyarakat, masyarakat umum
- Para Analis, mereka para analis keuangan
- Asosiasi Perdagangan, perkumpulan usaha
- Kelompok Kepentingan Khusus, misalnya LSM dll
- Karyawan dan Serikat Pekerja
Karyawan sebagai individu berkepentingan terhadap kondisi dan prospek perkembangan perusahaan sebagai tempat mencari nafkah, karena hal itu erat kaitannya dengan keterjaminan kerja mereka. Laporan akuntansi menjadi indikator untuk mengukur kondisi dan perkembangan perusahaan tersebut. Adapun bagi serikat pekerja akuntansi sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan upaya melindungi pekerja.
- Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan terhadap:
a. Pembayaran pajak, baik yang ditanggung oleh perusahaan seperti pajak penghasilan badan maupun yang harus dihitung, dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh perusahaan, misalnya pajak penghasilan karyawan.
b. Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, misalnya tentang pemberian Upah Minimum Regional (UMR).
c. Penetapan kebijakan tertentu.
Dalam hal tersebut laporan akuntansi sangat penting perananannya untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dan karyawan, serta untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan pemerintah yang dilakukan oleh perusahaan.
4. BIDANG KHUSUS AKUNTANSI PROFESI JENIS DAN BENTUK USAHA
Profesi & Bidang Akuntasi ~ Apakan yang dimaksud dengan akuntan? Apakah semua yang berhubungan dengan akuntansi disebut akuntan? Dengan berkembangnya jumlah, jenis, dan kompleksnya kegiatan perusahaan serta sistem perpajakan baru yang ditentukan pemerintah, makah bidang akuntansi juga berkembang pesat mengarah ke profesi. Apa saja kah profesi-profesi dan bidang-bidang dalam akuntansi? Adalah sebagai berikut :
A. Profesi Akuntansi
Akuntan adlah suatu profesi di bidang akuntansi yang dapat disejajarkan dengan dokter, ahli hukum, insinyur, notaris dan sebagainya. Profesi akuntan dibedakan atas beberapa macam, di antaranya adalah akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik.
Akuntansi Publik
Akuntansi publik atau akuntasi ekstern adalah akuntan yang menyediakan jasa-jasa untuk kepentingan perusahaan yang membutuhkan dengan menerima pembayaran sebagai imbalan jasa. Jasa-jasa yang diberikan akuntan publik kepada perusahaan, antara lain:
– jasa pemeriksaan kewajaran laporan keuangan,
– jasa penyusunan sistem akuntansi,
– jasa perpajakan,
– jasa penyusunan laporan keuangan dalam rangka pengajuan kredit,
– jasa kosultasi manajamen perusahaan
Akuntansi Intern
Akuntan perusahaan (intern) adalah akuntan yang bekerja di suatu perusahaan dan bertanggung jawab terhadap masalah akuntansi di perusahaan tersebut. Ruang lingkup tugas dari akuntan perusahaan adalah:
– menyusun sistem akuntansi yang diperlukan perusahaan;
– menyusun laporan keuangan bagi pihak intern dan ekstern;
– menyusun anggaran perusahaan;
– melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan sistem akuntansi dan anggaran;
– menyelesaikan masalah-masalah perpajakan, seperti penghitungan pajak.
Akuntansi Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah dan bertugas mengendalikan, dan memeriksa penggunaan keuangan atau kekayaan negara dan membuat laporan hasil pemeriksaan. Akuntan pemerintah umumnya bekerja di Departemen Keuangan (Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tugas akuntansi pemerintah antara lain:
– menyusun rencana pendapatan dan belanja negara
– mengadakan pemeriksaan intern pada perusahaan negara
– mengadakan pemeriksaan keuangan pada lembaga-lembaga pemerintah
Akuntansi Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang memiliki tugas utama mengajarkan dan mengembangkan akuntansi, misalnya dosen dan guru mata pelajaran akuntansi. Untuk mendapatkan gelar akuntan, maka sarjana ekonomi jurusan akuntansi haru menempuh program pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
B. Bidang-bidan Akuntansi
Ilmu akuntansi memiliki ruang lingkup yang sangat luas sehingga timbullah bidang-bidang khusus dalam akuntansi, sebagai berikut.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diridalam proses pencatatan transaksi hingga penyajian dalam bentuk laporan keuangan. Dalam pencatatan berbagai transaksi keuangan perusahaan, akuntansi keuangan harus berpatokan kepada ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi. Akuntansi biaya berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi dan pengendalian biaya produksi. Akuntansi biaya bermanfaat bagi manajemen untuk mengendalikan kegiatan perusahaan dan merencanakan kegiatan perusahaan di masa depan berdasarkan data-data biaya yang diperoleh.
Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan anggaran perusahaan dan kemudian membandingkannya dengan realisasinya agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi. Akuntansi anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Auditing/Akuntansi Pemeriksaan
Auditing adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada pemeriksaan catatan-catatan akuntansi secara bebas (independen). Pelaksananya disebut auditor. Auditor harus bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi kepentingan pihak-pihak tertentu. Auditor akan memeriksa apakah pencatatan transaksi telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor berpatokan pada standar auditing yang berlaku.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang melakukan pengembangan dan penafsiran data-data akuntansi, baik data masa lalu maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam mengoperasikan perusahaan. Akuntansi manajemen membantu memecahkan berbagai masalah khusus yang dihadapi manajemen, yang pemecahannya membutuhkan beberapa alternatif.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang bertugas melakukan penyiapan data yang digunakan untuk perhitungan pajak. Sehingga pajak yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah. Agar dapat bekerja dengan baik, seorang akuntan pajak harus memahami berbagai peraturan, baik yang berupa undang-undang maupun ketentuan lain tentang perpajakan.
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam penyajian laporan keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pemerintah. Akuntansi ini berkaitan dengan pembuatan anggaran negara beserta laporan realisasinya. Akuntansi ini bermanfaat untuk mengendalikan pengelolaan keuangan negara.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan data keuangan. Sistem akuntansi harus menciptakan suatu sistem yang dapat mempermudah pengelolaan dan pengendalian perusahaan.
Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan akuntansi dalam rangka menyebarkan ilmu akuntansi. Akuntansi bisa dikembangkan dengan cara memasukkan akuntansi ke kurikulum sekolah.
5. PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
Adapun prinsip dasar akuntansi terdapat sebelas prinsip yang digunakan dalam mencatat transaksi. kelima prinsip dasar tersebut antara lain:
1. Historical Cost Principle atau Prinsip Biaya Historis
Dalam prinsip ini menghendaki penggunaan harga perolehan dalam mencatat aktiva, hutang, biaya dan modal.
Contoh, saat kita akan membeli sebuah Laptop, kita ditawari harga Rp 5.000.000, setalah melakukan tawar menawar jatuhlah harga Laptop tersebut seharga Rp 4.900.000. Dari kondisi itu maka pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 4.900.000.
2. Revenue Recognition Principle atau Prinsip Pengakuan Pendapatan
Menjadi persoalan yang sangat penting bagi perusahaan tentang kapan pendapatan sudah harus diakui. Pendapatan dapat dikatakan terrealisasi apabila suatu produk sudah dipertukarkan dengan kas dan diakui saat penjualan. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya suatu pendapatan ialah dari jumlah kas maupun ekuivalennya yang diterima dari hasil transaksi penjualan. Harga jual merupakan pengukuran objektif dari jumlah pendapatan yang diakui.
3. Matching Principle atau Prinsip Mempertemukan
Maksud dari prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan hasil pendapatan yang muncul karena biaya yang telah dikeluarkan. Prinsip ini digunakan untuk menentukan besarnya penghasilan bersih dari setiap periodenya. Biasanya prinsip ini digunakan saat pembuatan jurnal penyesuaian. Adanya prinsip ini mengharuskan kita untuk menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan dan berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh.
4. Consistency Principle atau Prinsip Konsistensi
Agar supaya laporan keuangan bisa kita bandingkan dari tahun ke tahun, maka metode dan prosedur yang kita gunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahunnya. Sehingga jika nanti terdapat perbedaan, maka kita bisa segera mengetahuinya bahwa perbedaan itu bukanlah selisih akibat dari penggunaan metode yang berbeda. Bukan berarti konsistensi dimaksudkan sebagai larangan dalam mengganti metode, tapi masih ada kemungkinan untuk melakukan perubahan metode yang sudah dipakai.
5. Full Disclosure Principle atau Prinsip Pengungkapan Lengkap
Prinsip ini ialah menyajikan sebuah informasi lengkap dalam sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sangat diperlukan karena hanya melalui laporan keuanganlah kita bisa tahu kondisi dari suatu perusahaan dan mengambil suatu keputusan dari perusahaan tersebut. Jika informasi yang disajikan tidak lengkap, maka hal tersebut akan dapat menyesatkan pemakainya.
6. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)
Prinsip kesinambungan usaha menganggap bahwa sebuah entitas usaha akan beroperasi terus-menerus dan berkesinambungan. Karena memang tidak ada perusahaan yang menginginkan usahanya akan berhenti di tengah jalan, kecuali terjadi peristiwa tertentu misal bencana alam.
7. Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material atau bernilai. Bernilai dalam arti bernilai nominal dan bisa dijual. Jika tidak material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.
8. Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle)
Prinsip satuan moneter adalah pencatatan transaksi keuangan harus dinyatakan dalam bentuk mata uang tanpa melibatkan faktor-faktor non kuantitatif. Contoh faktor non kuantitatif ini seperti prestasi, mutu, kinerja, strategi usaha, dan sebagainya. Faktor-faktor ini tidak termasuk dalam satuan moneter karena tidak bisa dinilai maupun dilaporkan dalam bentuk uang.
Jadi prinsip moneter menekankan pada pencatatan yang terbatas pada segala sesuatu yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang
9. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
Prinsip periode akuntansi disebut juga prinsip kurun waktu. Arti prinsip ini adalah penilaian dan pelaporan keuangan entitas usaha dibatasi oleh periode waktu tertentu. Prinsip ini bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang terukur.
10. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip entitas ekonomi disebut juga dengan prinsip kesatuan entitas. Prinsip ini mengakui konsep kesatuan usaha sebuah perusahaan. Maksudny, bahwa suatu perusahaan adalah sebuah kesatuan usaha atau ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pribadi pemilik ataupun entitas ekonomi lainnya. Arti berdiri sendiri dan terpisah adalah dalam hal aset atau kekayaan perusahaan. Jadi akuntansi menuntut adanya pemisahan aset perusahaan dengan kekayaan pribadi pemilik perusahaan yang bersangkutan. Seluruh pencatatan atas semua transaksi keuangan yang terjadi tidak boleh dicampur antara pencatatan perusahaan dengan pencatatan pribadi pemilik
11. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum Versi APB ( Accounting Principle Board)
Prinsip akuntansi dalam versi ini terdiri dari landasan konseptual seperti dalam rerangka konseptual versi FASB dan PABU yang disebut landasan operasional atau praktik yang terdiri dari prinsip mendasar, prinsip operasi umum, dan prinsip terinci