A. Arti Determinisme: Determinisme adalah pandangan bahwa segala peristiwa dan tindakan dalam alam semesta ditentukan atau diatur oleh sebab-akibat yang pasti. Menurut pandangan deterministik, setiap kejadian memiliki penyebab yang dapat ditelusuri secara kausal dan tidak ada kejadian yang terjadi secara acak atau tanpa alasan yang jelas.
B. Macam-macam Determinisme:
- Determinisme Kausal: Mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta memiliki penyebab atau sebab-akibat yang pasti. Setiap peristiwa dianggap sebagai hasil dari kondisi dan peristiwa sebelumnya.
- Determinisme Logis: Mengasumsikan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta telah ditentukan secara logis oleh hukum-hukum alam atau prinsip-prinsip rasional.
- Determinisme Teologis: Merujuk pada pandangan bahwa takdir dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia ditentukan atau diatur oleh kekuatan ilahi atau kehendak Tuhan.
- Determinisme Biologis: Berpendapat bahwa perilaku dan tindakan manusia dikendalikan oleh faktor-faktor biologis seperti genetika, struktur otak, dan faktor-faktor biologis lainnya.
- Determinisme Kultural/Historis: Mengasumsikan bahwa lingkungan budaya dan faktor-faktor sejarah mempengaruhi tindakan dan pilihan manusia.
- Determinisme Psikologis: Menekankan bahwa perilaku dan keputusan manusia ditentukan oleh faktor-faktor psikologis, seperti kondisi mental, dorongan naluri, dan pengalaman masa lalu.
C. Arti Free Will: Free will atau kemauan bebas mengacu pada kemampuan manusia untuk membuat pilihan dan tindakan yang tidak ditentukan sepenuhnya oleh faktor-faktor eksternal atau internal. Ini adalah ide bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih di antara pilihan yang ada dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
D. Hakekat Free Will: Hakekat free will dapat dijelaskan melalui beberapa konsep:
- Gabungan Kebetulan dan Determinasi: Menurut pandangan ini, free will adalah hasil dari kombinasi faktor-faktor kebetulan dan determinasi yang memengaruhi pilihan dan tindakan seseorang.
- Tak Adanya Hambatan Fisik dan Keadaan Psikologis: Free will dikaitkan dengan kebebasan dari hambatan fisik atau keadaan psikologis yang dapat membatasi pilihan dan tindakan manusia.
- Unpredictability: Free will melibatkan kemampuan untuk menghasilkan tindakan yang tidak dapat diprediksi secara sempurna berdasarkan faktor-faktor yang ada.
- Konsep Pragmatis: Dalam konteks praktis, free will dilihat sebagai kemampuan manusia untuk bertindak sesuai dengan kehendak dan tujuan mereka tanpa pengaruh yang memaksa dari luar.
E. Pandangan Teologis: Dalam pandangan teologi, pandangan tentang free will bervariasi tergantung pada keyakinan agama yang dianut. Beberapa teologi mempercayai bahwa manusia memiliki kebebasan penuh dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, sementara yang lain mungkin meyakini bahwa kehendak manusia dibatasi oleh kehendak Tuhan atau takdir yang ditentukan-Nya. Pandangan-pandangan ini bergantung pada interpretasi teologi dan keyakinan dalam setiap tradisi agama.