EBITDA merupakan singkatan dari earning before interest tax, depreciation, and amortization. EBITDA mencerminkan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Untuk mengukur kinerja laba perusahaan, EBITDA sering digunakan untuk menggantikan laba bersih karena EBITDA menambahkan kembali faktor depresiasi dan amortisasi – beban non kas – yang mengurangi laba bersih perusahaan. EBITDA sering digunakan pada perusahaan-perusahaan yang jenis bisnisnya adalah capital intensive – bisnis yang membutuhkan investasi/belanja modal yang besar, sehingga nilai depresiasi signifikan mempengaruhi kinerja laba bersih.
EBITDA berfungsi untuk menganalisis keuntungan perusahaan, seperti berikut ini:
- Menganalisis profitabilitas beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan cara mengeliminasi pendanaan dan modal.
- EBITDA juga bisa digunakan untuk membandingkan keuntungan dari beberapa perusahaan.
- Membandingkan pendapatan dan nilai dari sebuah perusahaan dalam rasio valuasi.
- Melaporkan laba perusahaan sebelum dikurangi dengan bunga utang dan pajak yang wajib disetorkan ke negara/pemerintah.
Empat Faktor dalam EBITDA
Bunga/Interest
Bunga merupakan uang yang dipinjam oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan bisnisnya. Masing-masing perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda, sehingga bunga yang muncul pun berbeda. Kebanyakan perusahaan merasa lebih mudah untuk membandingkan performa perusahaan dengan menambahkan lagi bunga yang dibebankan dan mengabaikan struktur modal mereka. Namun, perusahaan tetap bisa mengambil keuntungan dari faktor ini.
Pajak/Tax
Pajak merupakan iuran yang wajib dibayar oleh wajib pajak baik badan maupun orang pribadi kepada negara. Jika pajak tidak disetor/bayar, maka wajib pajak akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Besaran pajak sendiri bagi setiap perusahaan berbeda tergantung pada wilayah perusahaan tersebut berada.
Amortisasi/Amortisation
Sedangkan amortisasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai penyusutan dari sebuah aset perusahaan yang memiliki umur ekonomis lama. Istilah ini dalam akuntansi diartikan sebagai pengalokasian biaya aktiva tak berwujud yang mengacu pada pengurangan kewajiban dengan pembayaran pokok serta bunga secara teratur dalam jumlah tertentu sampai pinjaman terbayar saat tanggal jatuh tempo.
Fakta Lain tentang EBITDA
Di kalangan pengusaha, EBITDA merupakan istilah yang sangat populer. Meski begitu, metode ini sebenarnya tidak masuk dalam Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau lebih dikenal dengan praktik akuntansi standar. Mengapa demikian? Karena hasil penghitungan dengan metode ini, antar perusahaan yang satu dengan yang lain sangat bervariasi. Karena fleksibilitas yang lebih tinggi, biasanya perusahaan cenderung menonjolkan EBITDA ketimbang laba bersih dengan tujuan mengalihkan perhatian dari sektor-sektor problematis dalam keuangan sebuah perusahaan.
Tidak heran jika para investor sangat mengantisipasi hal ini. Apabila perusahaan terus melaporkan EBITDA dan tidak pernah mengemukakan laba bersih, bisa saja keuangan perusahaan tersebut tengah menghadapi masalah keuangan seperti banyak utang atau mengalami kenaikan biaya produksi dan modal
Rumus EBITDA :
EBITDA = Laba Perusahaan + Biaya Penyusutan + Biaya Amortisasi
Atau
EBITDA = Pendapatan Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi