Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Ekosistem Inovasi

 PENGERTIAN INOVASI

Inovasi menurut para ahli adalah suatu contoh dimana suatu kreativitas, daya cipta dan inisiatif kuat dapat menghasilkan sesuatu yang secara materi jauh lebih baik daripada penemuan-penemuan sebelumnya

 

Inovasi produk adalah suatu penciptaan baru yang mengandung beberapa unsur di bawah ini:

– Teknologi baru.

– Layanan dan solusi baru.

– Pengalaman baru. 

– Proses dan metode baru. 

– Sebuah hasil yang sangat berharga.

– Fashion dan desain baru. 

– Suatu barang atau produk sosial yang berguna bagi banyak orang. 

 

MANFAAT INOVASI BAGI BISNIS

 

1.       Inovasi dapat memecahkan permasalahan yang terlihat tidak mungkin untuk diselesaikan.

2.       Inovasi dapat meningkatkan produktivitas diri dan karyawan di tempat kerja

3.       Inovasi dapat menampilkan kualitas-kualitas yang unik

4.       Inovasi dapat membantu bisnis kita mengalahkan para pesaing bisnis yang tangguh

 

TUJUAN INOVASI

1.       Menghemat waktu

2.       Meningkatkan produktivitas

3.       Meningkatkan efisiensi

4.       Memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk atau layanan jasa

5.       Menciptakan Kenyaman

6.       Memenuhi Kebutuhan Pengalaman

7.       Pengalaman Pelanggan yang memuaskan

8.       Mengurangi Resiko

9.       Mempercepat kinerja diri dan karyawan

10.   Mengembangkan wawasan atau pengetahuan yang kita miliki

11.   Bisnis kita akan semakin kompetitif

12.   Menjamin keberlanjutan hidup di masa depan

13.   Meningkatkan kualitas hidup

 

Mitos yang melekat dengan inovasi

1.       Inovasi adalah hasil pekerjaan yang dilakukan bersama tim kerja

2.       Inovasi akan datang dengan sendirinya

3.       Pelanggan yang akan memberi arahan kepada kita tentang bagaimana caranya berinovasi

4.       Inovasi membutuhkan teknologi yang sangat besar

5.       Inovasi bukan berarti memiliki impian setinggi bulan

 

EKOSISTEM INOVASI

 

Setiap proses dalam inovasi tidak semuanya dapat dilakukan oleh sang inovator seorang diri. Proses inovasi berjalan melalui interaksi antar pihak dalam organisasi yang akan membentuk suatu ekosistem di dalam perusahaan, yaitu ekosistem inovasi. Ekosistem inovasi hanya dapat terwujud apabila ada komitmen dan keberanian untuk berubah, saling menyesuaikan kemampuan, dan kemauan untuk mengeskalasi diri secara berkelanjutan kepada satu visi yang sama.

Pembangunan ekosistem inovasi memerlukan dukungan dari seluruh elemen organisasi, terutama para eksekutif. Pemimpin yang visioner dibutuhkan hadir mengayomi ekosistem inovasi. Dukungan dari eksekutif sangat penting untuk menunjang kebutuhan sumberdaya dan jejaring. Tim inovasi dapat dibentuk dari tim internal total, tim eksternal total, atau tim kombinasi internal eksternal. Intinya adalah membentuk suatu kesatuan dari individu-individu yang berbeda untuk menjalankan fungsi-fungsi secara tepat dalam kerangka organ yang sistematis dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan kekuatan kemampuan dan harmonisasi karakter masing-masing. Bukan membentuk tim dari individu-individu yang memiliki kemampuan dan karakter yang sama semua.

Keragaman yang positif akan memperkaya wawasan dalam menggali ide gagasan baru kreatif dalam perspektif simpul sudut pandang berbagai arah, sehingga menghasilkan tenunan sintesa yang kuat. Harmonisasi karakter akan menyatukan semangat pada satu komitmen bersama dalam mendesain dan menjalankan model bisnis yang tangguh. Perbedaan memperkaya, keragaman dirawat, harmonisasi menyatukan.

Komitmen ditindaklanjuti dengan pengkondisian suasana dalam organisasi untuk mendukung ekosistem internal. Pertama, menciptakan suasana yang menyenangkan dan pola kerja yang nyaman sehingga memicu munculnya ide-ide kreatif. Kedua, menyediakan saluran dan mekanisme untuk menangkap, merekam, dan menguji hasil dari ide-ide kreatif. Ketiga, menyediakan dukungan untuk mengembangkan ide-ide kreatif tersebut menjadi produk atau layanan baru yang sesuai kebutuhan dan dimensi kepuasan pasar dengan model bisnis yang menguntungkan.

FOKUS EKOSISTEM INOVASI

 

Komitmen, kemudian pengkondisian suasana, berikutnya yang perlu menjadi perhatian dalam ekosistem inovasi adalah strategi inovasi, manajemen inovasi, dan praktik inovasi. Viki, Toma, Gons (2019) mengungkapkan bahwa tiga hal tersebut menjadi fokus ekosistem inovasi. Ketiga fokus tersebut berkaitan dengan lima prinsip dalam mengelola inovasi, yaitu, tesis inovasi, portofolio inovasi, kerangka inovasi, akuntansi inovasi, dan praktik inovasi. Prinsip tesis dan portofolio berfokus pada strategi inovasi. Prinsip kerangka dan akuntansi berfokus pada manajemen inovasi. Prinsip praktik inovasi berfokus pada bagaimana produk memenuhi pasar dan perusahaan mulai berinteraksi dengan pelanggan dan model bisnis telah divalidasi. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam siklus inovasi.

 

CARA KERJA EKOSISTEM INOVASI

 

Strategi digunakan saat menentukan investasi. Suksesnya keputusan investasi berpengaruh balik terhadap strategi. Keputusan investasi berpengaruh pada praktik inovasi. Praktik inovasi menghasilkan pembelajaran bagi keputusan investasi dan kemudian menentukan strategi. Demikianlah cara kerja ekosistem inovasi seperti yang ditulis oleh Viki, Toma, Gons (2019).  Setiap bagian saling berhubungan merespon data dari bagian-bagian lain. Pendekatan holistik sangat diperlukan dalam mengelola ekosistem inovasi. Bisnis perusahaan yang telah berjalan sangat dimungkinkan melakukan inovasi seperti bisnis rintisan, tanpa harus bertindak seperti rintisan. Cara kerja demikian berjalan saling terkait mulai dari bagaimana ide digali atau diadakan, pengujian ide, pengembangan ide, dan memperbaharui ide.

 

5 PRINSIP MEMBANGUN EKOSISTEM INOVASI

 

1. TESIS INOVASI

Ingat, bahwa inovasi harus selaras dengan keseluruhan tujuan strategis perusahaan. Setiap perusahaan, baik bisnis rintisan, perusahaan investor (pemodal yang berinvestasi pada inovasi), maupun perusahaan besar yang telah berjalan, harus memiliki tesis inovasi. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen, pada umumnya dikuatkan dengan landasan data dan analisa.

Tesis inovasi akan memantapkan visi perusahaan dan tujuan strategis perusahaan. Tesis inovasi akan menentukan pemilihan gagasan baru yang mendekatkan perusahaan pada visi masa depan mereka. Misalnya, suatu group korporasi rumah sakit berpandangan bahwa kondisi new normal masa depan pelayanan kesehatan akan mengarah pada digitalisasi, terjadi perubahan perilaku konsumen (consumer behavior) dimana penyedia layanan kesehatan dan pengguna layanan kesehatan akan bertemu tidak hanya di lingkungan fisik offline, namun kemungkinan akan ada potensi permintaan bertemu di lingkungan virtual online. Maka tesis inovasi mereka adalah pada gagasan-gagasan baru kreatif tentang produk layanan kesehatan secara online dengan kata kunci digital dan virtual.

2. PORTOFOLIO INOVASI

 

Suatu bisnis, baik perusahaan rintisan maupun perusahaan besar yang telah berjalan, sangat tidak menutup kemungkinan memiliki lebih dari satu produk atau layanan. Sangat penting bagi perusahaan menyusun portofolio produk atau layanan yang dimiliki, terdiri dari produk baru dan produk yang telah ada saat ini, baik produk yang telah memiliki pasar besar dan dikenal maupun produk sampingan memang ditujukan di pasar yang lebih rendah atau pasar yang sedang berkembang. Tujuan memiliki portofolio yang seimbang, agar perusahaan dapat mengelola berbagai model bisnis pada tahap perkembangan yang berbeda. Perusahaan dapat meninjau produk atau layanan mana saja yang model bisnisnya sudah teruji dan sebagian besar sudah berjalan dengan baik, dan mana yang model bisnisnya masih dalam pengujian. Dengan demikian, perusahaan dapat meramu campuran berimbang antara produk/layanan yang masih diuji dan produk/layanan yang telah teruji.

Mengadaptasi dua dimensi utama Matrik Ansoff, yaitu produk dan pasar. Nagji dan Tuff (2012) membagi inovasi dalam tiga jenis, yaitu inovasi utama, inovasi serupa, dan inovasi berbeda. Inovasi utama, adalah ketika perusahaan fokus berupaya membuat perubahan tambahan untuk produk yang sudah ada dan untuk pelanggan yang sudah ada. Inovasi serupa, adalah ketika perusahaan menerapkan produk/jasa lama di lingkup pasar yang baru, atau mengembangkan produk/jasa baru di lingkup pasar yang sudah ada. Inovasi berbeda, berfokus pada menciptakan penawaran baru untuk pasar yang baru. Perusahaan akan meramu campuran porsi ketiga jenis inovasi ini terhadap portofolio produk yang dimiliki ini ke dalam porfotolio inovasi secara berimbang.

Jika perusahaan telah menerapkan tesis inovasi dan portofolio yang seimbang. Maka di kala terjadi krisis seperti masa pandemi COVID19 saat ini, mereka akan lebih siap beradaptasi dengan berbagai skenario dalam merespon, beradaptasi, dan mengatasi krisis. Jika perusahaan hanya memiliki satu produk inti saja, maka perusahaan akan menjadi tidak adaptif terhadap perubahan lingkungan.

3. KERANGKA INOVASI

 

Kerangka kerja inovasi secara sederhana adalah suatu kerangka kerja untuk mengelola perjalanan inovasi dari pencarian hingga pelaksanaan. Kerangka inovasi merupakan suatu “bahasa” yang dapat digunakan secara sistematis dan dipahami oleh seluruh elemen perusahaan untuk dapat mengetahui pada fase mana produk atau model bisnis berada, sehingga dapat menjadi dasar keputusan investasi dan praktik pengembangan produk.

Beberapa alternatif kerangka inovasi seperti Running Lean, Investment Readiness, atau Lean Product Lifecycle. Sederhananya siklus inovasi terdiri dari mengadakan, mengujikan, mengembangkan ide, dan memperbaharui ide. Tiga yang pertama merupakan langkah utama. Saat pengembangan ide telah dilakukan, proses inovasi telah berhasil, dan keuntungan bisnis telah dinikmati dari eksploitasi produk yang telah teruji. Tidak berhenti di sini. Penting bagi perushaaan untuk menyegarkan kembali model bisnis produk yang telah ada dengan memperbaharui ide. Perusahaan dapat menghadirkan sesuatu yang baru atau menyegarkan produk/layanan dan model bisnis yang telah berjalan saat ini dengan ide baru.

Langkah-langkah yang dilalui dalam kerangka kerja inovasi sering kali bukan suatu step-by-step yang linier. Sangat mungkin menjadi alur non-linier yang bolak-balik antara satu tahap ke tahap yang lain. Semua ini dalam rangka memastikan bahwa kita sedang dan telah menguji pertanyaan yang benar-benar kunci mengenai penciptaan nilai pelanggan dan membangun model bisnis berkelanjutan yang menguntungkan.

4. AKUNTANSI INOVASI

 

Setelah tesis inovasi, portofolio, dan memiliki kerangka inovasi, maka perusahaan harus memikirkan bagaimana mengukur keberhasilan inovasi. Praktik investasi dan metrik yang tepat diperlukan untuk mengukur keberhasilan inovasi. Akuntansi tradisional akan sangat baik digunakan untuk mengelola produk utama, namun saat mengelola inovasi diperlukan perangkat yang berbeda. Analisis investasi inkremental (bertahap) berdasarkan tahap inovasi produk akan lebih cocok dipakai untuk mengukur.

Praktik akuntansi inovasi ini sangat penting, setidaknya dalam tiga hal, yaitu memutuskan investasi, memantau dan mengukur keberhasilan, dan menilai dampak inovasi. Akuntansi inovasi diperlukan saat memutuskan investasi pada produk yang berbeda di tahap yang berbeda dalam perjalanan inovasi dan memastikan jumlah investasi yang tepat. Selanjutnya, praktik akuntansi inovasi juga diperlukan dalam memantau dan mengukur keberhasilan suatu proyek inovasi sebagai landasan bagi para eksekutif untuk terus berinvestasi atau menghentikan investasi pada suatu produk. Akuntansi inovasi diharapkan dapat menunjang penilaian dampak inovasi pada keseluruhan bisnis untuk menentukan apakah perusahaan sudah mencapai tujuan inovasi dan target portofolionya.

Setidaknya ada tiga set KPI inovasi, yaitu KPI laporan, KPI pengaturan, dan KPI global. KPI laporan berfokus pada tim produk, ide yang mereka hasilkan, eksperimen yang mereka jalankan, dan kemajuan yang mereka capai dari tahap pengadaan ide ke tahap pengembangan. KPI pengaturan berfokus pada membantu perusahaan membuat keputusan investasi berdasarkan bukti dan tahap inovasi (misalnya seberapa “dekat” tim mencapai penemuan produk yang cocok dengan pasar). KPI global berfokus pada membantu perusahaan memeriksa keseluruhan kinerja investasi mereka di inovasi dalam konteks bisnis yang lebih besar.

5. PRAKTIK INOVASI

 

Prinsip utama dalam praktek inovasi, bahwa tidak ada produk yang dikembangkan, kecuali model bisnisnya telah teruji. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan inovasi. Pada tahap pencarian, ide produk dan model bisnis akan diuji apakah benar-benar telah sesuai dengan kebutuhan pelangan dan dapat menyajikan sesuai dimensi kepuasan pelanggan. Pada tahap pengembangan, ide produk dan model bisnis akan diuji bagaimana bisa meningkatkan pendapatan dan jumlah pelanggan. Semua aspek perlu diuji, baik daya tarik produk kepada pelanggan dan potensi keutungan dari model bisnis.

Praktik inovasi memerlukan jejaring dan komunitas sebagai bagian penting untuk mendukung para individu dalam ekosistem inovasi dapat berinteraksi secara rutin, berbagi pelajaran antar mereka, atau mendapat pelajaran dari para ahli. Hal ini penting dalam merawat ketrampilan inovasi, mengembangkan kemampuan dasar, dan merangsang munculnya bibit inovasi baru.