Dalam dunia bisnis, kita akan dikenalkan pada tiga macam usaha berbeda yang tentunya sedikit memengaruhi bentuk akuntansi dari pencatatan keuangannya. Tiga jenis usaha yang mempengaruhi pencatatan akuntansinya tersebut adalah perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, dan perusahaan jasa.
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih penjualan sebagai keuntungan bisnis. Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi. Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa hasil jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan terlihat pada bagian persediaan dan pembelian saja. Dengan kata lain dapat kita ringkas sebagai berikut.
Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan jasa. Adapun tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut.
1. Pencatatan, terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).
2. Pengikhtisaran (ringkasan), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance). Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Pembuatan Laporan Keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Kemudian muncul kasus yang terkadang membuat orang bingung, misalnya, bagaimana dengan perusahaan jasa perawatan wajah atau salon yang juga menjual produk-produk kecantikan? Itu mudah saja, Anda tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan dagang ke perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul dan melakukan perhitungan harga pokok penjualan. Dan untuk hasil dari jasa perawatan wajah tentunya harus memiliki pos terpisah sehingga dalam bisnis tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan pendapatan jasa perawatan.