Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Jenis Surat Berharga Jangka Panjang

Jenis-Jenis Surat Berharga Jangka Panjang

Surat berharga jangka panjang atau sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki waktu panjang. Panjang pendeknya waktu tersebut belum ada ketetapannya secara ati Namun demikian, sumber dana yang memiliki waktu lebih dari 10 tahun sudah dianggap sumber dana berjangka panjang.

A. Obligasi

Obligasi adalah surat pengakuan hutang perusahaan kepada pihak lain yang memiliki nilai nominal tertentu dan jangka waktu tertentu (waktu jatuh tempo) serta perusahaan yang mengeluarkannya diwajibkan membayar bunga tertentu yang tertera pada surat tersebut. Obligasi merupakan instrumen hutang jangka panjang dengan jatuh tempo (maturity) akhir lebih dari atau sama dengan 10 tahun. Jika surat berharga memiliki maturitas lebih pendek dari 10 tahun, maka surat berharga tersebut dinamakan wesel (notes).

B. Saham Preferen

Saham preferen merupakan pendanaan yang memiliki sifat kombinasi antara hutang dan saham biasa, Jika terjadi likuidasi, tuntutan pemegang saham peferen atas aktiva berada pada urutan setelah kreditur namun sebelum pemegang saham biasa. Dari sisi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen manfaat utama yang diperoleh adalah bahwa pembayaran deviden atas saham proferen memiliki deviden, namun pembayaran deviden bersifat sebagai kebijakan perusahaan. Sehingga ketidakmampuan pembayaran deviden kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidakmampuan membayar bunga hutang kepada kreditur yang dapat diancam kebangkrutan.

C. Saham Biasa
Pemegang saham biasa perusahaan merupakan pemilik akhir perusahaan. Seara kelompok mereka memiliki perusahaan dan menanggung risiko terakhir kepemilikan. Kewajiban mereka dibatasi sesuai jumlah investasi. Jika terjadi likuidasi, pemegang saham biasa memiliki hak atas sisa tuntutan terhadap aktiva perusahaan setelah tuntutan kreditur dan pemegang saham preferen dipenuhi seluruhnya. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo namun pemegang saham dapat melikuidasi investasinya dengan menjual saham yang dimiliki pada pasar sekunder.


Referensi