BAGAIMANA KEBIJAKAN FISKAL MEMENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT
Pemerintah dapat memengaruhi perilaku ekonomi tidak hanya melalui kebijakan moneter tetapi melalui kebijakan fiskal.Dalam jangka pendek,pengaruh utama kebijakan fiskal adalah terhadap permintaan agregat barang dan jasa.
1. Perubahan-Perubahan dalam Pembelanjaan Negara
Ketika mengubah jumlah uang yang beredar atau tingkat pajak, pemerintah mengubah kurva permintaan agregat dengan memengaruhi keputusan belanja perusahaan atau rumah tangga.Sebaliknya,ketika mengubah belanja barang dan jasanya sendiri pemerintah mengubah kurva permintaan agregat secara langsung.
2. Efek Penggandaan
Efek penggandaan (multiplier effect) adalah pergeseran tamabahan pada permintaan agregat yangmuncul jika kebijakan fiscal ekspansif meningkatkan pendapatan yang menyebabkan kenaikan belanja konsumen.Efek pengendalian ini berlanjut,ketika belanja konsumen meningkat,perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumen memperkerjakan lebih banyak orang dan meraih lebih banyak keuntungan.Pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi kembali mendorong belanja konsumen.Oleh karena itu,ada umpan balik positif terhadap permintaan yang meningkat yang menimbulkan kenaikan pendapatan dan menyebabkan permintaan menjadilebih meningkat.Apabila seluruh efek ini digabungkan,efek totalnya terhadap jumlah permintaan barang dan jasa dapat lebih besar dari pada rangsangan awal dari belanja pemerintah yang lebih besar.Efek penggandaan yang muncul akibat respons belanja konsumen ini dapat diperkuat melalui respons investasi terhadap tingkat permintaan yang lebih tinggi.
3. Rumus Penggandaan Belanja
Sedikit aljabar memungkinkan untuk menurunkan rumus besar efek penggandaan yang muncul dari belanja konsumen.Angka penting dalam rumus ini adalah kecenderungan konsumsi marginal (marginal propensity to consum-MPC),bagian pendapatan tambahan yang dikonsumsi oleh rumah tangga dan ditabungkan oleh rumah tangga.Sebagai contoh, anggap bahwa kecenderungan mengonsumsi marginal adalah 3/4. Ini berarti bahwa untuk setiap dolar tambahan yang diperoleh rumah tangga, rumah tangga tersebut membelanjakan $0,75 (3/4 dari satu dolar) dan menabung $0,25. Dengan MPC sebesar 3/4, ketika pegawai dan pemilik Buildit memperoleh pendapatan sebesar $20 miliar dari kontrak pemerintah, mereka meningkatkan belanja konsumen sebesar 3/4 x $20 miliar atau sama dengan $15 miliar. Untuk mengetahui dampak total terhadap permintaan barangdan jasa,maka akan menambahkan seluruh efek ini :
Perubahan belanjapemerintah = $20 miliar
Perubahan pertama pada konsumsi = MPCX $20 miliar
Perubahan kedua pada konsumsi = MPC2X $20 miliar
Perubahan ketiga pada konsumsi = MPC3X $20 miliar
“ ““ “
Jumlah perubahan permintaan =(1+MPC+MPC2 +MPC3 + ….) x $20 miliar
Disini,”..” melambangkan angka tidak terhingga yang sejenis. Dengan demikian,kita dapat menuliskan rumus penggandaan sebagai berikut :
Pengganda = 1 + MPC + MPC2 +MPC3 + …
Pengganda inimemberitahukan permintaan baragdan jasa yang dihasilkanoleh setiap dolar belanja pemerintah.
Untuk menyederhanakan persamaan pengganda ini,ingat kembali bahwa ungkapan ini merupakan deret geometris tak hingga.Untuk x antara -1 dan +1
1 + x + x2 + x3 + … = 1/(1-x)
Dalam kasus kita,x = MPC sehingga
Pengganda = 1÷ (1 – MPC)
Rumus penggandaan ini memberikan kesimpulan penting : Besar pengganda bergantung pada kecenderungan mengonsumsi marginal.
4. Penerapan Lain dari Efek Penggandaan
Akibat efek penggandaan,satu dolar belanja pemerintah dapatmenghasilkan lebih dari satu dolar permintaan agregat.Namun,dasar pemikiran dari efek penggandaan ini tidak terbataspada perubahan balanja pemerintah.Sebaliknya,logika tersebut berlaku terhadap segala peristiwa yang mengubah semua komponen PDB konsumsi,investasi, belanja pemerintah atau ekspor neto.Penggandaan merupakan konsep penting dalam ekonomi makro karena memperlihatkan bagaimana perekonomian dapat menggandakan dampak perubahan belanja.Perubahan awal yang kecil dalam konsumsi,investasi,belanja peerintah atau ekspor neto dapat berdampak besar terhadap permintaan agregat.
EFEK PEMBATASAN PAKSA
Efek pengandaan kelihatannya menunjukan bahwa jika pemerintah melakukan belanja kontrak konstruksi dengan buildit $20 miliar, ekspansi permintaan agregat yang ditimbulkan pasti lebih besar dari $20 miliar. Penurunan permintaan agregat yang terjadi apabila ekspansi fiskal menaikan suku bunga disebut dengan efek pembatasan paksa ( crowding-out effect).
Pengaruh peningkatan permintaan uang diperlihatkan pada panel (a) Figur 5. Karena bank sentral belum mengubah jumlah uang yang beredar, kurva penawaran vertikal tidak berubah. Apabila tingkat pendapatan yang lebih tinggi menggeser kurva permintaan uang kekanan dari MD1 ke MD2 suku bunga harus naik dari r1 ke r2 untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
Sebaliknya, kenaikan suku bunga ini menurunkan jumlah permintaan barang dan jasa. Khususnya, karena pinjaman lebih mahal, permintaan rumah baru dan barang – barang investasi untuk keperluan bisnis menurun.
Artinya, kenaikan belanja pemerintah meningkatkan permintaan barang dan jasa, dan secara bersamaan mendesak investasi. Efek pembatasan paksa ini sebagian mengimbangi dampak belanja pemerintah terhadap permintaan agregat, seperti diilustrasikan pada panel (b) Figur 5. Dampak awal kenaikan belanja pemerintah mengeser kurva permintaan agregat dari AD1 ke AD2, namun setelah muncul efek pembatasan paksa, kurva permintaan agregat kembali turun ke AD3.
Sebagai rangkuman : apabila negara menaikan belanjanya sebesar $20 miliar, permintaan agregat barang dan jasa dapat naik sebesar lebih atau kurang dari $20 miliar, tergantung apakah efek pengandaan atau efek pembatasan paksa lebih besar.
PERUBAHAN – PERUBAHAN DALAM PERPAJAKAN
Perangkat kebijakan fiskal penting lainnya, selain tingkat belanja pemerintah, adalah tingkat perpajakan. Apabila pemerintah menurunkan pajak pendapatan perseorangan, misalnya, pendapatan bersih rumah tangga pun menjadi meningkat. Rumah tangga akan menabun dari pendapatan tambahan ini, namun mereka juga akan membelanjakan sebagian untuk barang – barang konsumsi. Karena meningkatkan belanja komsumen, penurunan pajak mengeser kurva permintaan agregat kekanan. Serupa dengan hal itu, kenaikan pajak menekan belanja konsumen dan mengeser kurva permintaan agregat keriri.
Besarnya pergeseran permintaan agregat yang ditimbulkan oleh perubahan pajak juga dipengaruhi oleh efek penggandaan dan pembatasan paksa. Ketika pemerintah menurunkan pajak dan mendorong belanja konsumen, pernghasilan dan keuntungan meningkat yang juga mendorong belanja konsumen. Ini merupakan efek pengandaan. Pada saat yang bersamaan, pendapatan lebih tinggi meningkatkan permintaan uang yang cenderung menaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi membuat pinjaman lebih mahal sehingga menurunkan belanja investasi. Ini merupakan efek pembatasan paksa. Tergantung besar efek pengandaan dan efek pembatasan paksa, pergeseran permintaan agregat dapat lebih besar atau lebih kecil dari pada pajak perubahan yang menyebabkannya.
Penentu besar pergeseran permintaan agregat penting lainnya yang ditimbulkan oleh perubahan pajak, yakni persepsi rumah tangga tentang apakah perubahan pajak bersifat semetara atau permanen. Contoh, pemerintah mengumunkan penurunan pajak sebesar $1000 per rumah tangga. Dalam memutuskan bagaimana jumlah sebesar $1000 tersebut akan dibelanjakan, rumah tangga harus bertanya berapa lama pendapatan ekstra ini dapat bertahan. Jika rumah tangga memperkirakan bahwa penurunan pajak itu bersifat permanen maka mereka akan menganggapnya sebagai tambahan besar bagi sumber keuangan mereka sehingga meningkatkan belanja mereka sebesar jumlah itu. Penurunan pajak tersebut akan berdampak besar terhadap permintaan agregat. Sebaliknya, jika rumah tangga memperkirakan bahwa perubahan pajak tersebut bersifat sementara, mereka akan memandangnya sebagai tambahan kecil bagi sumber keuangan mereka sehingga akan meningkatkan belanja mereka sedikit saja.