- Beberapa Sumber dan Dasar Kekuasaan
Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendakinya. Wewenang adalah: kekuasaan formal yang dimiliki seseorang karena posisi yang ia pegang dalam organisasi.
Sumber Kekuasaan:
- Legitimasi 4. Keahlian
- Imbalan 5. Akses terhadap informasi
- Paksaan 6. Kharisma
Basis Kekuasaan
Kekuasaan dapat berasal dari:
- Basis antarpribadi
Terdapat 5 (lima) basis kekuasaan antar pribadi:
- Kekuasaan legitimasi (legitimatepower): kemampuan seseorang untuk mempengaruhi karena posisinya.
- Kekuasaan imbalan (rewardpower): kemampuan seseorang untuk memberikan imbalan kepada pengikutnya karena kepatuhan mereka.
- Kekuasaan paksaan (coercivepower): merupakan kebalikan dari kekuasaan imbalan ialah kekuasaan paksaan, yaitu kekuasaan untuk menghukum. Para pengikut mungkin patuh karena takut.
- Kekuasaan Referen (referent power): seseorang yang berkarisma atau mempunyai daya tarik yang kuat. Seseorang yang berkarisma dikagumi karena karakteristiknya.
- Kebutuhan akan kekuasaan
McClelland mendefiniskan kebutuhan akan kekuasaan sebagai keinginan untuk menimbulkan dampak terhadap orang lain. Jenis dampak ini pada dasarnya dapat ditunjukkan dalam 3 (tiga) cara:
- Dengan tindakan yang kuat, dengan memberi bantuan atau nasihat, dengan mengendalikan seseorang.
- Dengan tindakan yang menimbulkan emosi pada orang lain.
- Dengan memperhatikan reputasi.
Umumnya, orang yang tinggi kebutuhan kekuasaannya:
- Mempunyai sifat bersaing dan agresif
- Berminat memiliki prestise
- Lebih menyukai situasi tindakan
- Menjadi anggota sejumlah kelompok
- Struktural dan situasional
Pfeffer mengemukakan bahwa kekuasaan terutama ditentukan oleh struktur di dalam organisasi. Ia memandang struktur organisasi sebagai mekanisme pengendalian yang mengatur organisasi.
- Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan (Leadership): merupakan kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok ke arah pencapaian tujuan. (Stephen Robbin) Kepemimpinan yang terjadi dalam suatu organisasi disebut manajemen Pengaruh adalah: setiap tindakan yang menyebabkan perubahan sikap/perilaku orang lain
Pengaruh dapat menghasilkan:
- Komitment
- Kepatuhan
- Penolakan.
Sarana mempengaruhi:
- Fisik
- Hukuman dan penghargaan
- Keahlian
- Kharisma.
Tugas Pemimpin
Menghadirkan ke saat ini, melalui :
- Mengambil Keputusan
- Menentukan Kebijakan
- Menggerakan Orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijakan yang digariskan
Ciri Pemimpin Efektif:
- Memiliki hasrat berprestasi dan berprakarsa.
- Memiliki kecerdasan yang sedikit lebih tinggi di banding para bawahannya
- Memiliki kematangan social (percaya diri, stabilitas emosi dan perhatian)
- Dapat dipercaya orang lain (amanah) dan memiliki sifat terbuka
- Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan para pengikut.
- Mempunyai kemampuan untuk mencari menyaring, menginterpretasikan dan memadukan inforasi yang diterima.
- Memahami bidang kegiatan secara keseluruhan dan memiliki pengetahuan mengenai aspek teknis yang relevan.
Memimpin dan Memotivasi Orang Lain:
1.Bangun harga diri karyawan.
2.Berikan imbalan atas prestasi
3.Berikan hukuman thd pelanggaran.
4.Jadilah pendengar yang baik.
5.Berikan informasi. 6.Delegasikan kekuasaan
- Membina kontak.
- Analisis Problemnya, bukan orangnya.
- Teori Kepemimpinan
Pendekatan Studi Kepemimpinan
- Teori Sifat (TraitApproach)
Memusatkan pada atribut-atribut pribadi yang dimiliki pemimpin.
Pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa sejumlah orang menjadi pemimpin karena memiliki sifat-sifat tertentu yang tidak dimiliki orang lain yang bukan pemimpin, diantaranya:
- Kecerdasan (intelligence)
- Kepribadian (personality)
- Karakteristik Fisik (physicalcharacteristic)
- Kemampuan supervisi
- Teori Perilaku
Teori ini mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai perilaku tertentu. Para peneliti memusatkan perhatian pada dua aspek perilaku pemimpin, yaitu: fungsi-fungsi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan.
- Teori Situasional
Pendekatan ini beranggapan bahwa teknik manajemen yang paling baik kontribusinya terhdap pencapaian tujuan berbeda-beda tergantung kepada situasinya.
Hersey Blanchard’s Situational Leadership:
Teori ini didasarkan atas anggapan bahwa pemimpin perlu mengubah perilakunya sesuai dengan kematangan/kedewasaan bawahannya. Kedewasaan didefinisikan sebagai kemampuan dan keinginan manusia dalam bertanggung jawab atas perbuatannya
Telling (high task low relationship)
Telling digunakan dalam situasi kematangan rendah, dimana bawahan tidak mampu dan tidak mau/ragu untuk menerima tanggungjawab. Pemimpin mendefinisikan peran dan memerintahkan bawahannya tentang apa, bagaimana, dan dimana suatu tugas dilaksanakan.
Selling (high task highrelationship)
Selling digunakan pada situasi kematangan rendah sampai sedang, ketika pengikut tidak mampu tapi mau menerima tanggungjawab. Dalam situasi ini pemimpin memberikan pengarahan, dorongan dan dukungan saat mereka siap menerima tanggungjawab.
Participating (low task high relationship)
Participating digunakan saat kematangan sedang sampai tinggi, dimana bawahan mampu tapi tidak mau/ragu menerima tanggungjawab.dalam situasi ini pemimpin memberikan dukungan dengan penekanan pada komunikasi dua arah dan kolaborasi.
Delegatting (low task low relationship)
Delegating digunakan pada tingkat kematangan tinggi, ketika bawahan mampu dan mau menerima tanggungjawab. Pemimpin sedikit memberi dukungan dan sedikit memberi arahan.