Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Kerangka Karangan

Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang emuat garis-garis besar dari suatu karangan yangn ditulis.

Manfaat Kerangka Karangan

a. Untuk menyusun karangan secara teratur

b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda

c. Menghindari penulisan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.

d. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.

Penyusunan Kerangka Karangan

Langkah-langkah sebagai tuntunan yang harus diikuti adalah :

a. Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

b. Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.

c. Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua diatas.

d. Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat terperinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.

e. Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh dengan mempergunakan semua langkah diatas.

Pola Susunan Kerangka Karangan

1. Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Susunan pola alamiah didasarkan pada ketiga dimensi dalam kehidupan manuisa seperti atas-bawah, melintang-menyebrang, sekarang-nanti, dulu-sekarang dan sebagainya.

Didalam Pola Alamiah ada beberapa bagian utama yaitu :

Urutan waktu (kronologis) yaitu urutan yang didasarkan pada runtutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.

Urutan Ruang (Spasial) yaitu bila topik yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat.

Urutan ini biasanya digunakan dalam tulisan yang bersifat deskriptif.

Topik yang ada yaitu suatu barang, hal , atau peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian tersebut harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu.

2. Pola Logis adalah tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan yang mampu dituangkan dalam susunan.

Macam-macam Pola Logis :

a. Urutan klimaks dan anti klimaks yaitu urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya.

b. Urutan Kausal yaitu dari sebab ke akibat dimana suatu masalah dianggap sebab kemudian dilanjutkan dengan perincian-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi.

c. Urutan Pemecahan Masalah yaitu dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut.

d. Urutan Umum-Khusus yaitu urutan yang bergerak dari umum ke khusus, pertama-tama memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang paling umum, kemudian menelusuri kelompok-kelompok atau kecil.

Sedangkan urutan khusus-umum merupakan kebalikan dari urutan umum-khusus kemudian meningkatkan kepada hal-hal yang umum, yang mencakup hal-hal yang khusus tadi atau mulai membicarakan individu-individu kemudian kelompok-kelompok.

e. Urutan Familiaritas yaitu urutan yang dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang dikenal atau belum dikenal.

f. Urutan Akseptabilitas yaitu urutan yang mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh para pembaca.

Macam-Macam Kerangka Karangan

1. Kerangka Karangan berdasarkan perincian :

a. Kerangka karangan sementara atau non formal adalah suatu alat bantu sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah.

b. Kerangka karangan formal adalah biasanya timbul dari pertimbangan bahwa topik yang digarap bersifat sangat kompleks.

2. Kerangka Karangan Berdasarkan Teks

a. Kerangka Kalimat yaitu memperguanakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan tiap unit, baik untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan unit-unit utama dan unit-unit bawahannya,

b. Kerangka Topik yaitu Kerangka kalimat yang dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok utama atau pokok bawahan dirumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap.

Syarat-Syarat Kerangka Yang Baik

a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas

b. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.

c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logika.

d. Harus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.