Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang ditandai dengan orisinilitas dan relatif berbeda dengan apa yang telah ada untuk menggerakkan kemajuan manusia di bidang pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir setelah kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Kreativitas yang ada pada individu itu digunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan lingkungannya dan mencari berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara adekuat.
Kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu disebut pemikiran perbedaan (divergent thinking). Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya.
Berikut definisi dan pengertian kreativitas dari beberapa sumber buku:
Menurut Pamilu (2007), kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif.
Menurut Rachmawati dkk (2005), kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
Menurut Munandar (2012), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan baru antara unsur yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Ghufron dan Risnawita (2011), kreativitas adalah unsur kekuatan sumber daya manusia yang andal untuk menggerakkan kemajuan manusia dalam penelusuran, mengembangkan, dan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia.
Menurut Sternberg (1999), kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menghasilkan suatu karya yang mengandung unsur kebaruan (termasuk diantaranya keaslian dan tidak terduga) serta tepat guna (termasuk diantaranya berguna dan dapat disesuaikan dengan tuntutan tugas).
Dimensi Kreativitas
Menurut Munandar (2012), terdapat empat dimensi kreativitas, yaitu pribadi (person), pendorong (press), proses (process), produk (product). Adapun pembahasan dari masing-masing dimensi kreativitas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pribadi (Person)
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalisasi dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk inovatif. Oleh karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat yang sama).
b. Proses (Process)
Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan.
c. Produk (Product)
Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang, atau lingkungan yang memberi kesempatan atau peluang untuk bersibuk diri secara kreatif maka diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan mengunggah minat bakat untuk berkreasi.
d. Pendorong (Press)
Bakat kreatif akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.
Aspek-aspek Kreativitas
Menurut Sternberg (1999), terdapat beberapa aspek yang dapat menjadi pendorong kemampuan seseorang untuk mengembangkan kreativitas, yaitu:
Kelancaran berpikir (fluency of thinking). Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran secara cepat. Dalam kelancaran berpikir yang perlu ditetapkan adalah kuantitas bukan kualitas.
Keluwesan berpikir (flexibility). Kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda dan mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang kreatif adalah orang yang luwes berpikir.
Elaborasi pikiran (elaboration). Kemampuan mengembangkan gagasan dan menambahkan atau merinci detil-detil dari suatu objek gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Keaslian berpikir (originality). Kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Sedangkan menurut Pamilu (2007), terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kreativitas anak, yaitu sebagai berikut:
Kedekatan emosi. Berkembangnya kreativitas anak sangat bergantung pada kedekatan emosi dari orang tua. Suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau terpisah sangat menghambat perkembangan kreativitas anak.
Kebebasan dan respek. Anak kreatif biasanya memiliki orang tua yang menghormatinya sebagai individu, mempercayai kemampuan yang dimiliki, adanya keunikan, serta memberi kebebasan kepada anak tidak otoriter, tidak selalu mengawasi atau terlalu membatasi kegiatan anak.
Menghargai prestasi dan kreativitas. Orang tua anak kreatif biasanya selalu mendorong anaknya untuk selalu berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan karya yang baik, tidak menekankan pada hasil akan tetapi proses. Spontanitas, kejujuran dan imajinasi dianggap penting bagi perkembangan kreatif anak.
Tahapan Mengembangkan Kreativitas
Menurut Satiadarma dan Waruwu (2003), terdapat empat tahap proses berpikir kreatif pada diri individu, yaitu sebagai berikut:
Tahap persiapan (preparation). Tahap persiapan merupakan tahap peletakan dasar, berupa pengumpulan informasi, data-data, dan bahan-bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini, individu mempelajari latar belakang masalah, seluk-beluk dan problematikanya.
Inkubasi (incubation). Tahap inkubasi adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tanpa sadar mengerami permasalahan tersebut dalam alam pra sadar. Tahap ini berlangsung dalam waktu yang tak menentu, bisa lama dan bisa juga hanya sebentar.
Iluminasi (illumination). Tahap ini merupakan tahap munculnya insight. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan ide atau gagasan, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja serta jawaban baru.
Verifikasi (verification). Tahap verifikasi adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan kondisi yang sebenarnya (nyata). Ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas yang ada.
Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Menurut Hurlock (1978), terdapat beberapa kondisi dan faktor yang mempengaruhi kreativitas, yaitu sebagai berikut:
Waktu. Kegiatan anak seharusnya jangan diatur sedemikian rupa sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi mereka untuk bermain-main dengan gagasan dan konsep serta mencoba dalam bentuk baru dan orisinal.
Kesempatan menyendiri. Anak membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya.
Dorongan. Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan dan kritik.
Sarana. Sarana bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi, yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.
Rangsangan dari lingkungan. Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas.
Hubungan orang tua dan anak yang tidak posesif. Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas.
Cara mendidik anak. Mendidik dengan cara demokratis dan permisif di rumah dan sekolah meningkatkan kreativitas. Sedangkan mendidik secara otoriter memadamkannya.
Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.
Ada beberapa nilai penting kreativitas dalam kehidupan secara nyata sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru yang berupa pikiran maupun karya nyata dalam mengerjakan persoalan hidup bagi orang kreatif. Dengan kreatifnya seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.
2. Tingkat kualitas dari kinerja, karya, gagasan, dan perbuatan manusia dapat diantisipasi dari sejauh mana seseorang memiliki tingkat kreativitas tertentu.
3. Suatu karya kreatif sebagai hasil kreativitas seseorang dapat menimbulkan kepuasan pribadi yang tak terhingga nilainya. Kreativitas penting untuk mengembangkan semua bakat dan kemampuan individu dalam pengembangan prestasi hidupnya.
FAKTOR PEMBENTUK KARAKTER KREATIFITAS INOVATIF
TUMBUHNYA KREATIVITAS
2) Sesuatu yang tidak harus dilakukan:
a. Mencoba untuk menjadi yang pandai
b. Mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
c. Mencoba inovasi untuk masa yang akan dating
3) Kondisi:
a. Memerlukan ilmu pengetahuan
b.Membangun keunggulannya sendiri
c. Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat
a. Melihat kesempatan bagi karyawan untuk mengidentifikasi
kesempatan.
b. Mengeluarkan ide.
c. Implementasi
d. Aplikasi.
Adair (1996) mengatakan ada 3 fase dalam proses inovasi sebagai berikut:
a) Generating ideas, Keterlibatan individu dan tim dalam menghasilkan
ide untuk memperbaiki produk, proses dan layanan yang ada dan
menciptkaan sesuatu yang baru.
b) Harvesting ideas, Melibatkan sekumpulan orang untuk mengumpulkan
dan mengevaluasi ide-ide.
c) Developing and implementing these ideas, Mengembangkan ide-ide
yang telah terkumpul dan selanjutnya mengimplementasikan ide
tersebut.
Berikut ini ciri-ciri kognitf dan ciri-ciri afektif menurut Guilford :
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
PENTINGNYA KREATIVITAS
STUDY KASUS : AMAZON ADALAH SALAH SATU PERUSAHAAN PALING INOVATIF
A. Ciri-ciri Kognitif Kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif (divergen) dan memiliki lima ciri kognitif, yaitu kemampuan berpikir secara lancar (fluency), berpikir luwes (flexibelity), orisinilitas (originality), kemampuan menilai (evaluation) dan kemampuan memperinci/mendalam (elaboration).
Kemampuan berpikir lancar (fluency)
Kemampuan berpikir luwes atau fleksibel (flexibility)
Kemampuan berpikir orisinal (originality)
Kemampuan menilai (evaluation)
Kemampuan memperinci (elaboration)
Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena :
1. Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
2. Kreatifitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
3. Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
4. Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.
Pentingnya INOVATIF
B. Ciri-ciri afektif
Ada Beberapa Hal Yang Harus Dijadikan Dasar Untuk Meningkatkan Kemampuan Inovatif Produk Dan Pelayanannya, Antara Lain :
1. Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.
2. Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses
3. secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
4. Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
5. Menentukan tujuan dalam berinovatif.
6. Menjalankan uji coba dan revisi.
7. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
8. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
9. Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
10. Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
Rasa ingin tahu.
Bersifat imajinatif/fantasi
Merasa tertantang oleh kemajemukan
Sifat berani mengambil risiko
(tidak takut membuat kesalahan)
Sifat menghargai
Macam-Macam Inovasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
PENGERTIAN KREATIVITAS MENURUT PARAH AHLI
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
A. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Keterbukaan terhadap pengalaman
Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep.
1. Inovasi radikal
Karakteristik inovasi radikal yaitu:
a. Berskala besar
b. Dilakukan para ahli dibidangnya
c. Biasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan
d. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan
lembaga jasa keuangan
2. Inovasi inkremental
Karakteristik inovasi incremental yaitu:
a. Berskala kecil
b. Dilakukan oleh semua pihak terkait
c. Jenis inovasi berdasarkan fungsi,ada dua yaitu:
– Inovasi teknologi
– Inovasi sosial (Brazeal & Herbert, 1997).
– Pengertian Kreativitas Menurut Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
– Pengertian Kreativitas Menurut James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
– Pengertian Kreativitas Menurut Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
– Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
– Pengertian Kreativitas Menurut Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Pentingnya Inovasi Dalam Pengembangan Kewirausahaan
A. Kreatifitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009).
B. DEFINISI
– Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.
– Guiford (dalam Munandir, 2009) menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya (Guilford, dalam Munandar 2009).
B. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
Keamanan psikologis:
1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
2. Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek mengancam.
3. Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang mereka dan menerimanya.
C. Kebebasan psikologis
Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya
Inovasi adalat alat spesifik bagi pebisnis/ wiraswasta, dimana suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi didefinisikan sebagai perubahan (ide besar) dalam sekumpulan informasi yang berhubungan diantara masukan dan luaran. Inovasi membutuhkan perubahan, tetapi berubah belum tentu berinovasi. Orientasi pasar dapat diukur dengan daya beli yang merupakan akhir kegiatan usaha., oleh karenanya didalam pemanfaatan teknologi tepat guna, efektifitas dan efisiensi usaha, inovási dalam usaha dipandang sebagai langkah tepat dalam penciptaan perubahan. Dengan terlebih dahulu melihat adanya kesempatan peluang usaha, baik dalam melakukan perubahan usaha atau usaha baru, para pelaku bisnis/ usaha akan mengadopsi berbagai masukan dan keluaran guna tampil sebagai pencipta keunggulan yang spesifik
Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam suatu kreativitas yaitu :
A. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.
B. Pemasaran (marketing), yaitu “kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”.
C. Kesalahan umum yang dibuat oleh perusahaan kecil adalah menetapkan harga barang atau jasa sebelum mengklarifikasikan penempatan strategi perusahaan. Selain itu, kesalahan dalam menetapkan harga akan dapat mempengaruhi permintaan konsumen dalam mempengaruhi permintaan konsumen dalam mempengunakan barang dan jasa tersebut.
Karakter Individu Yang Berperilaku Inovatif
– Persiapan (Preparation)
– Penyelidikan (Investigation)
– Transformasi (Transformation)
– Penetasan (Incubation)
– Penerangan (Illumination)
– Pengujian (Verification)
– Implementasi (Implementation)
– Memiliki keinginan yang kuat untuk menambah pengetahuan dan berusaha mengenali sebab-sebab dari segala sesuatu.
– Dia selalu mencari dan menulis setiap ide baru yang akan mempermudah pekerjaannya dan meningkatkan kualitas dirinya.
– Melontarkan ide-ide kepada orang lain untuk didiskusikan bersama
– Berfikir dengan menggunakan berbagai cara.
– Tidak akan terpengaruh oleh hinaan, ejekan, atau gentar dengan rintangan. Dia akan terus mengamati, dan berusaha mencari temuantemuan baru.
– Tidak mau menerima rutinitas yang membuatnya stagnan
– Seorang yang berjiwa inovatif tidak pernah merasa bosan berusaha (ulet)
– Tidak takut melakukan kesalahan
– Memandang setiap kesulitan adalah sebagai jalan pembuka untuk menuju sukses.