Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

KONSUMEN, PRODUSEN DAN EFISIENSI PASAR

 

SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen adalah jumlah yang ingin dibayar oleh konsumen untuk sebuah barang dikurangi dengan jumlah yang sebenaranya dibayarkan untuk barang tersebut, atau surplus konsumen adalah keuntungan yang diperoleh oleh konsumen karena harga yang dibayarkan kurang dari kerelaan untuk membayar (willingness to pay) seorang konsumen. Kerelaan untuk membayar (willingness to pay) adalah jumlah maksimum yang akan dibayar oleh seorang pembeli untuk sebuah barang. Surplus konsumen menunjukkan selisih dari kerelaan membayar seorang konsumen terhadap harga yang harus dibayar.

Surplus konsumen dapat diukur menggunakan kurva permintaan. Kurva permintaan menunjukkan kerelaan membayar untuk setiap pembeli, dimana daerah diatas harga dan dibawah permintaan menunjukkan surplus bagi konsumen. Penurunan harga akan meningkatkan surplus bagi konsumen, karena harga menjadi dibawah kerelaan setiap konsumen untuk membayar. Penurunan harga juga memberikan keuntungan karena jumlah permintaan bertambah.

Pada kurva diatas dapat dijelaskan bahwa harga pasar yang terbentuk adalah 14 sementara pembeli sebenarnya memiliki kemampuan membayar/menilai barang tersebut diatar harga 14 sampai pada nilai tertinggi yaitu 20. Hal ini menunjukkan bahwa surplus konsumen merupakan daerah segitiga yang terbentuk diatas harga keseimbangan (14 sampai pada harga 20) dan pada kuantitas barang sebesar 6.  Apabila harga diturunkan, maka konsumen akan mendapatkan keuntungan dari surplus konsumen yang meningkat, dan pembeli yang memiliki kerelaan membayar yang awalnya dibawah harga pasar akan membeli setelah terjadi penurunan harga sehingga kuantitas barang akan bertambah.

 

SURPLUS PRODUSEN

Pembahasan tentang surplus produsen tidak terlepas dari pembahasan tentang biaya produksi. Dalam surplus produsen, yang menjadi fokus pada surplus produsen adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen. Biaya adalah nilai berapapun yang harus dikeluarkan oleh penjual untuk menghasilkan sebuah barang. Penjual baik barang maupun jasa hanya mau menjual barang/jasa jika harga yang diterima sesuai dengan ukuran kerelaan membayar jasanya. Surplus produsen diterima ketika jumlah yang dibayarkan oleh konsumen dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.  Surplus prdusen mengukur keuntungan penjual dalam pasar. berikut adalah kurva penawaran yang digunakan untuk menghitung surplus produsen.

 

Kenaikan harga akan memberikan keuntungan tambahan bagi produsen karena pertambahan surplus produsen. Misalnya harga awal adalah 30.000 dan produsen memperoleh surplus sebesar 10.00 dikalikan dengan kuantitas barang dikurangi dengan biaya penjual (area A), ketika harga dinaikan dari 30.000 menjadi 60.000 maka penjual lama akan memperoleh surplus sebesar 40.000 dikalikan dengan kuantitas barang dikurangi dengan biaya produksi (area A+B), sedangkan kenaikan harga mendorong produsen baru untuk masuk ke pasar karena harga lebih tinggi.  Namun, keuntungan yang diperoleh produsen baru tidak sebanyak produsen lama karena area surplus produsen baru adalah sebesar area C

 

EFISIENSI PASAR

Pembahasan tentang surplus konsumen dan surplus produsen dapat digunakan untuk mempelajari tentang kesejahteraan penjual dan pembeli dalam suatu pasar. Surplus produsen dan konsumen digunakan untuk mencapai efisiensi pasar. ukuran kesejahteraan masyarakat bisa dilihat dari surplus total. Dalam menentukan surplus total bisa dilihat dari total surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah nilai bagi pembeli yang dikurangi dengan nilai yang dibayar oleh pembeli, sementara surplus produsen adalah nilai yang diterima penjual dikurangi biaya penjual. Jika digabungkan, surplus total bisa dihitung dengan cara nilai bagi pembeli dikurangi dengan biaya penjual.  Jadi surplus total adalah nilai total terhadap pembeli dilihat dari kerelaan mereka untuk membayar dan dikurangi dengan biaya total kepada penjual yang menyediakan barang.

Efisiensi pasar dapat tercapai jika keseimbangan memberikan surplus total yang maksimal. Efisiensi menunjukkan bahwa kondisi pasar menguntungkan bagi produsen dan konsumen. Harga keseimbangan yang terbentuk memberikan surplus bagi konsumen dan produsen. jika biaya penjual berada dibawah harga keseimbangan (misalnya 50) dan nilai bagi pembeli adalah 150, maka konsumen yang memiliki kerelaan tinggi untuk membayar akan membeli barang tersebut, namun karena harga berada di bawah harga keseimbangan maka penjual menyesuaikan diri dengan menambah jumlah produk yang dijual sampai menuju jumlah keseimbangan (Qe). Sesuai dengan hukum penawaran bahwa jika harga naik, maka penawaran juga akan bertambah.

Kondisi yang berbeda akan terjadi jika penjual tetap menambah jumlah barang yang diproduksi dan biaya produksi yang meningkat pula, sementara nilai barang bagi pembeli sudah tidak tinggi lagi (contohnya bisa saja faktor melimpahnya barang tersebut) maka surplus total akan menurun atau bahkan tidak terjadi surplus maka  akan terjadi kelebihan penawaran, sehingg terjadi inefisiensi dalam pasar.