Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Laporan Pendahuluan Kalorimeter

KALORIMETER

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan nilai air (Na)
2. Menentukan kalor lebur es
3. Menentukan panas jenis berbagai logam dan kaca

II. PERALATAN

1. Kalorimeter
2. Termometer
3. Pemanas (heater)
4. Es dan keping logam serta kaca
5. Beaker glass
6. Timbangan

III. TEORI

Percobaan ini didasarkan pada pemakaian azaz black. jika dua benda yang temperaturnya berlainan saling disentuhkan, maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Maka pada keadaan setimbang berlakulah :

Kalor Yang Dilepaskan = Kalor Yang Diterima
(Qlepas = Qserap)

Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi.
(Keenan. 1980. Fisika untuk Universitas Jilid 1)

Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan didalam kalorimeter, air dalam kalorimeter perlu diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Azas penggunaan kalorimeter adalah azas black. Setiap dua benda atau lebih dengan suhu yang berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseimbangan, yaitu suhunya sama.

Qlepas = Qterima

Dengan Q = m . c . ∆t
Keterangan :
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (J)
m = massa suatu zat yang diberi kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg)
∆t = kenaikan/perubahan suhu zat (Celcius)
C= Kapasitas kalor suatu zat (Joule/Celcius)

Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Untuk melakukan pengukuran kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat digunakan kalorimeter. Salah satu kegunaan yang penting dari kalorimeter adalah dalam penantuan kalor jenis suatu zat. Pada teknik yang dikenal sebagai “metode campuran”, satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur dengan akurat, dan dengan cepat ditempatkan pada air dingin kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur suhu akhir campuran tersebut, maka dapat dihitung kalor jenis zat tersebut.
(Petrucci, Ralph H. 1987. Fisika Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2)

Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanasi sampai suhu tertentu. Dengan cepat zat itu dimasukkan kedalam kalorimeter yang berisi air dengan suhu dan massanya sudah diketahui. Kalorimeter diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energy, kalor jenis yang dimasukkan dapat dihitung. (Syukri, S.1999 Fisika Dasar 1)
IV. Cara Kerja

1. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya (M k).
2. Mengisi  air kira-kira 1/4 bagian, lalu timbang lai (M= k+a)
3. Mencatat temperatur kalorimeter (t a)
4. Mendidihkan air dalam beaker glass, mencatat temperatur ari mendidih (t ap)
5. Menambahkan air mendidih kedalam kalorimeter sampai jumlah air 3/4 bagian.
6. Mengaduk dan memerhatikan kenaikan temperaturnya. Mencatat temperatur pada saat setimbang (saat temperatur tidak naik lagi) (t s)
7. Menimbang kembali seluruhnya (M k+a+p) = M total