Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Manajer Dalam Kegiatan Manajemen

A.     PERAN MANAJER DALAM ORGANISASI

Pengertian Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen, Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi (Ernie&Kurniawan,2005)

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan Organisasi yang tercipta diperusahaan tersebut. Menurut BOONE dan KATZ organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya saing berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu :

a.       Interaksi manusia

b.      Kegiatan yang mengarah pada tujuan

c.       Struktur organisasi itu sendiri

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :

1.      Peran Interpersonal

Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;

ü      Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.

ü     Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.

ü      Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.

2.      Peran Informasi

Adalah peran dalam mengatur informasi  yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;

– Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.

– Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.

– Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.

3.  Peran Pengambil Keputusan

Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;

– Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.

–     Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.

–    Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.

–   Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

B.     KEAHLIAN – KEAHLIAN MANAJEMEN

Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen yang ada disuatu perusahaan, seorang manajer harus memilki keterampilan-keteramplan tertentu yang dapat  dijadikan sebagai acuan untuk kemajuan perusahaan.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah :

1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)

Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)

Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3.      Keterampilan teknis (technical skill)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :

1.      Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu –  cuti  2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari –

Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2.      Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:

a.       Ada tujuan yang hendak dicapai,

b.      Ada pemimpin (atasan),

c.       Ada yang dipimpin (bawahan),

d.      Ada kerja sama.

 Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan (skills). Kemampuan (skills) yang dimaksud terdiri dari:

1.      Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.

2.   Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.

3.      Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama.

4.      Global management skills, yaitu keahlian manajerial yang tidak hanya fokus pada keadaan disuatu negara, akan tetapi lintas negara bahkan lintas budaya.

      C.     TINGKATAN – TINGKATAN MANAJEMEN

1.      Manajemen puncak (top management)

Dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan selain itu, Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), Direktur, wakil direktur, direktur utama dan CFO (Chief Financial Officer).

Untuk manajemen tingkat ini kahlian yang diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, manajemen waktu.

2.      Manajemen tingkat menengah (middle management)

Mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan dan memastikan tercapainya suatu tujuan.

Unutk manajemen tingkat ini keahlian yang diperlukan adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal.

3.      Manejemen lini pertama (first-line management)

Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi selain itu, Manajemen ini bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Mereka sering disebut penyedia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Untuk tingkat ini keahlian yang diperlukan adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal.

4.      Manajemen nonsupervisi (non-supervisory management)

Yang termasuk dalam manajemen ini biasanya para tenaga kerja timgkat bawah sperti buruh. Keahlian yang perlu dimiliki oleh manajemen tingkat ini adalah keahlian teknikal, komunikasi dan manajemen waktu.

Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya

1)      Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :

a.  Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll

b.      Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

2.      MANAJEMEN SEBAGAI SENI DAN SAINS

      A.     Manajemen sebagai Seni

Ilmu manajemen  akan dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan daya lenting penyesuaiannya sebagai suatu keahlian , kemahiran atau keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan manusia. Sebagai suatu seni, manajemen merupakan suatu siasat dan usaha tata kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

1)      Pendekatan melalui intuisi dan perasaan berdasarkan pengalaman

2)      Umumnya memerlukan keahlian konseptual, kreatifitas dan komunikasi interpersonal

B.     Manajemen sebagai Sains

1)      Pendekatan melalui tahapan sistematis berdasarkan keilmuan

2)      Umumnya memerlukan keahlian teknis, diagnostik dan pengambilan keputusan