Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Mengenai Strategi Pemasaran

STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah rangkaian perencanaan untuk menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi konsumen produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

Jadi Anda tidak bisa serta merta memasarkan produk kepada semua orang. Anda memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa mengubah target pasar menjadi konsumen.

Selain berfungsi untuk mengantarkan Anda pada konsumen yang tepat, strategi pemasaran juga berguna untuk memudahkan koordinasi Anda dengan tim.

Strategi pemasaran sendiri ada banyak jenisnya dan yang akan kami bahas di artikel ini adalah strategi pemasaran online.

Tujuan Strategi Pemasaran

Memahami apa itu strategi pemasaran saja mungkin belum cukup meyakinkan Anda bahwa ini hal yang sangat penting. Karena itu, Anda perlu mengetahui tujuan strategi pemasaran. Kenapa?

Alasannya, strategi pemasaran akan membawa perusahaan Anda menuju ke arah yang tepat. Berikut beberapa tujuan strategi pemasaran.

  • Mempercepat pertumbuhan perusahaan;
  • Membangun reputasi;
  • Meningkatkan brand awareness;
  • Membidik pangsa pasar yang tepat;
  • Memastikan perusahaan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

Setelah mengetahui tujuan strategi pemasaran, berikutnya adalah memahami alasan Anda harus menggunakannya. Kami akan membahas lebih jauh pada poin berikutnya.

Mengapa Anda Memerlukan Strategi Pemasaran Online?

Di era digital ini, strategi pemasaran yang efektif dan efisien dapat dilakukan secara online. Dari memanfaatkan blog dan media sosial sampai menggunakan situs kupon. Baik perusahaan besar maupun bisnis skala kecil harus menguasai strategi pemasaran online karena penduduk Indonesia yang hampir lebih dari setengahnya sudah dapat dijangkau melalui internet.

Anda bisa menjangkau calon konsumen Anda di seluruh Indonesia melalui Google, Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp, dan berbagai platform online lainnya. Berikut lima alasan mengapa bisnis harus menerapkan strategi pemasaran online:

1. Menjangkau 140 Juta Penduduk Indonesia

Jumlah penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan akses internet selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Google, pada tahun 2017 jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapai 56 persen atau sekitar 140 juta orang.

Menurut Napoleoncat.com, dari 140 juta orang tersebut, sekitar 128 juta orang sudah terhubung dengan Facebook dan 60 juta orang sudah memiliki Instagram. Anda bisa menjangkau ratusan juta orang tersebut melalui strategi pemasaran online.

2. Mudah

Mungkin strategi pemasaran online masih asing bagi sebagian orang. Meskipun masih asing, bukan berarti Anda bisa mengabaikannya. Sebab strategi pemasaran lebih mudah dari yang Anda kira. Selain itu, tersedia banyak tutorial dan forum diskusi yang membahas tentang pemasaran online. Salah satunya adalah artikel ini. Artikel ini akan membantu Anda menyusun strategi pemasaran online UKM Anda.

3. Target Lebih Spesifik

UKM Anda butuh jangkauan luas dari Sabang sampai Merauke? Jangkauan lokasi bisa Anda perluas di seluruh Indonesia. Bisnis Anda hanya membutuhkan jangkauan lokasi di kota atau provinsi tertentu? Anda bisa mempersempit jangkauan lokasi iklan sehingga target audience lebih spesifik.

Anda juga bisa mengatur iklan untuk tampil di perangkat apa saja. Orang-orang mengakses mesin pencari melalui berbagai perangkat, dari desktop, tablet, hingga smartphone. Anda bisa mengatur iklan Anda untuk tampil di ketiga perangkat sekaligus atau memilih beberapa di antaranya saja.

Selain mengatur jangkauan lokasi dan perangkat, Anda juga bisa mengatur waktu munculnya iklan. Jadi Anda bisa mengatur iklan Anda untuk tampil di hari apa saja dan dari jam berapa sampai jam berapa. Anda juga dapat mengatur spesifikasi target audiens sesuai dengan kebutuhan UKM Anda. Misalnya, UKM Anda memproduksi tas perempuan. Anda bisa mengatur iklan untuk tampil pada target audiens perempuan di usia tertentu.

4. Terukur

Kelebihan lain dari strategi pemasaran online adalah mudah untuk diukur. Ketika memasang iklan di platform seperti Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads, Anda juga akan mendapatkan laporan performa iklan yang Anda pasang. Berapa orang yang berhasil dijangkau, seberapa efektif iklan yang Anda pasang, Anda akan mendapatkan laporan lengkapnya. Jadi Anda bisa mengevaluasi pemasaran online Anda dan memperbaikinya di strategi selanjutnya.

5. Biaya Minim

Menerapkan strategi pemasaran online bukan berarti tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Namun, biaya yang Anda habiskan untuk strategi pemasaran online akan menghasilkan revenue yang lebih besar dibandingkan strategi pemasaran konvensional. Selain itu, beberapa strategi pemasaran online bahkan memungkinkan Anda untuk berinvestasi jangka panjang untuk promosi. Misalnya, melalui blog Anda bisa mendapatkan trafik yang stabil setiap bulannya ke website Anda. Biaya untuk iklan di platform seperti Google Ads dan Facebook Ads pun dapat disesuaikan dengan kemampuan anggaran UKM Anda.

Ada banyak strategi promosi atau pemasaran yang dapat Anda terapkan untuk bisnis UKM Anda. Kami merangkum 11 strategi pemasaran yang cocok untuk diterapkan untuk UKM Anda. Berikut adalah 11 strategi pemasaran ampuh untuk kesuksesan UKM:

STRATEGI PEMASARAN

1. Tentukan Tujuan dan Anggaran

Langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah menentukan tujuan marketing dan menyusun anggaran untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan apa yang ingin Anda capai. Tujuan dari strategi pemasaran bisa berbeda-beda tergantung situasi UKM masing-masing. Beberapa contoh tujuan strategi pemasaran adalah meningkatkan brand awareness, meningkatkan conversion, atau meningkatkan revenue.

Selain tujuan, Anda juga perlu menyusun anggaran. Mengapa anggaran begitu penting dalam strategi pemasaran? Mungkin sebagian orang berpikir posting di media sosial saja sudah cukup, tanpa perlu mengeluarkan dana.

Sayangnya pemikiran seperti itu harus Anda buang jauh-jauh jika ingin mendapatkan hasil maksimal dari strategi pemasaran. Anda harus bersedia untuk mengeluarkan dana untuk iklan di Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, atau platform iklan online lainnya.

Memanfaatkan feed media sosial saja tidak cukup untuk menarik calon konsumen. Terlebih lagi algoritma media sosial yang terus berubah membuat postingan Anda di media sosial terlewat oleh calon konsumen. Selain itu, biaya untuk iklan online bisa disesuaikan dengan anggaran yang Anda miliki. Sebab kebanyakan platform online menerapkan pay per click di mana Anda bisa mengatur anggaran iklan sesuai kemampuan bisnis dan sesuai luas jangkauan target audiens. Jadi Anda tidak akan terbebani oleh biaya iklan yang tinggi.

2. Manfaatkan Google Bisnisku

Google Bisnisku adalah fitur untuk pemilik bisnis yang berguna untuk mempermudah calon konsumen untuk mengetahui informasi lengkap bisnisnya. Dari nama bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, alamat email perusahaan, jam operasional, website perusahaan, foto kantor, hingga review pelanggan.

Dengan mendaftarkan bisnis Anda di Google Bisnisku, kantor, restoran, atau perusahaan Anda otomatis muncul di Google Maps. Pelanggan yang ingin datang ke tempat bisnis Anda akan mudah menuju lokasi dengan bantuan Google Maps.

Meskipun terlihat sepele, Google Bisnisku memiliki banyak manfaat. Dari bisnis muncul di Google Maps, review pelanggan, hingga media komunikasi bagi para pelanggan. Jadi pastikan bisnis Anda terdaftar di Google Bisnisku.

3. Tentukan Satu Kanal Media Sosial Utama

Banyak pilihan media sosial yang dapat Anda manfaatkan untuk strategi pemasaran. Ada Facebook, Instagram, Twitter, LINE, Pinterest, LinkedIn, hingga YouTube. Apakah UKM Anda harus aktif di semua media sosial? Tentu tidak.

Bisa jadi sebuah bisnis perlu melakukan kampanye media sosial di Instagram, Facebook, dan Twitter. Sedangkan bisnis lainnya mungkin hanya perlu menggunakan Instagram saja. Mungkin bisnis Anda perlu melakukan pemasaran media sosial di Instagram, LinkedIn, dan LINE.

Bagaimana menentukan media sosial yang cocok untuk bisnis Anda? Jawabannya adalah riset. Anda perlu melakukan riset audiens untuk menentukan media sosial mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.

Salah satu cara metode riset audiens yang efektif adalah teknik Bulls Eye yang dikembangkan oleh Gabriel Weinberg dan Justin Mares untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial. Teknik Bulls Eye terdiri dari lima langkah, yaitu Brainstorming, Rank, Prioritize, Test, dan Focus On.

4. Email Marketing

Beberapa orang mungkin menganggap email marketing sebagai spam yang berpotensi mengganggu konsumen. Namun, fakta berkata sebaliknya, penggunaan email marketing terus meningkat setiap tahunnya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey and Company menunjukkan bahwa email marketing 40 kali lebih efektif untuk memperoleh konsumen dibandingkan Facebook dan Twitter. Efektivitas yang tinggi ini mungkin disebabkan perusahaan dapat menjangkau konsumen di area personal mereka, yaitu kotak masuk email.

Selain itu, 59 persen konsumen bersedia untuk menjadi berlangganan email marketing atau newsletter jika ada penawaran yang diberikan. Penawaran tersebut bisa berupa kupon atau diskon spesial. Menurut penelitian sebanyak 65 persen konsumen mendapatkan kupon diskon dari email marketing. Hal ini menunjukkan bahwa email marketing mendorong konsumen untuk berbelanja baik online maupun langsung ke toko.

5. Terapkan Content Marketing

Content marketing adalah teknik marketing yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang relevan, penting, dan konsisten untuk menarik audiens dengan tujuan untuk mengonversi mereka menjadi konsumen.

Salah satu media utama untuk menjalankan content marketing adalah blog. Blog bisa berguna untuk mendapatkan trafik tinggi melalui pencarian organik. Blog perusahaan adalah tempat Anda untuk menunjukkan kepada calon pelanggan potensial bahwa Anda memang benar-benar ahli di industri yang Anda geluti.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan sebuah microsite. Website mini ini penting untuk membantu Anda membuat sebuah kampanye pemasaran yang lebih fokus dan unik.

6. Bagikan Konten yang Relevan, Penting, dan Konsisten

Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, konten yang Anda bagikan harus memenuhi tiga syarat, yaitu relevan, penting, dan konsisten. Pertama, Anda harus membuat konten yang relevan dengan bisnis Anda. Misalnya, Anda mengelola bisnis fashion. Maka Anda perlu membuat konten yang berkaitan dengan fashion.

Kedua, relevan saja tidak cukup. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah konten tersebut penting atau tidak untuk diketahui target audiens. Buatlah skala prioritas berisi topik-topik yang relevan untuk target audiens. Urutkan dari yang terpenting hingga topik yang kurang penting.

Terakhir, dalam content marketing, Anda tidak bisa mengandalkan satu konten saja untuk menarik perhatian audiens. Diperlukan banyak konten untuk akhirnya Anda bisa merasakan manfaat content marketing untuk bisnis Anda.

7. Riset Keyword

Riset keyword ini berfungsi untuk menentukan kata kunci apa yang relevan untuk blog atau website Anda. Memilih kata kunci yang tepat ini penting karena akan berpengaruh pada performa blog atau website Anda di hasil pencarian. Setiap penulis blog maupun website harus mengetahui apa yang sering dicari oleh orang-orang di mesin pencari agar konten yang ditulisnya relevan dan bermanfaat untuk para pencari.

8. Optimasi SEO

Agar mudah ditemukan oleh calon pelanggan di Google, website UKM Anda harus berada di halaman pertama hasil pencarian. Anda harus bersaing dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu website lain untuk mendapatkan peringkat pertama di Google. Lalu bagaimana caranya agar website Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian Google? Caranya adalah dengan optimasi SEO.

9. Manfaatkan Paid Search

Sejak ditemukan mesin pencari online, siapapun bisa menemukan apa saja di dunia maya, dari jurnal ilmiah hingga alat rumah tangga. Keberadaan mesin pencari online seperti Google pun merubah perilaku konsumen, di mana konsumen saat ini bisa mencari produk di Google terlebih dahulu sebelum membelinya. Google menyebut keadaan ini sebagai Zero Moment of Truth (ZMOT).

Sebenarnya, paid search dapat ditemukan di semua mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan Bing. Namun, Google adalah platform terbesar untuk paid search. Google menyediakan layanan paid search melalui Google Ads yang sebelumnya dikenal dengan Google AdWords. Dengan Google Ads, Anda bisa mengatur jangkauan dan spesifikasi audiens yang ditargetkan.

10. Gunakan Social Media Ads

Jangkauan di media sosial tidak hanya didapatkan melalui jangkauan organik saja. Anda juga bisa memanfaatkan layanan ads masing-masing platform media sosial untuk meningkatkan jangkauan postingan media sosial Anda.

Terlebih lagi timeline media sosial seperti Instagram dan Facebook menerapkan sistem acak, bukan lagi berdasarkan waktu posting. Hal ini bisa menyebabkan konten media sosial Anda terlewat. Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan layanan ads. Untuk itu Anda bisa memanfaatkan layanan ads media sosial. Membuat ads sangatlah mudah.

11. Manfaatkan Situs Kupon

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs kupon terpercaya seperti Picodi dan iPrice. Situs kupon tidak hanya berguna bagi konsumen yang mencari kupon diskon, tetapi juga berguna bagi para pemilik UKM untuk mempromosikan bisnisnya.

Tujuan utama menempatkan kupon di situs seperti Picodi dan iPrice bukan penjualan, tetapi meningkatkan brand awareness. Semakin menarik diskon yang Anda tawarkan, semakin banyak orang yang akan menggunakan kupon Anda. Dengan begitu semakin banyak orang yang mencoba produk Anda. Jika produk Anda berhasil memuaskan konsumen, mereka tidak perlu kupon lagi.

12. Bangun Relasi

Selain membangun strategi pemasaran di platform-platform di atas, Anda juga perlu membangun relasi dengan orang-orang di industri Anda. Bergabunglah dengan grup Facebook atau Facebook yang berkaitan dengan bisnis Anda. Jadilah pembicara atau sponsor di seminar dan acara yang berkaitan dengan industri Anda. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan di industri tersebut.

13. Maksimalkan Alat Promosi Cetak

Meskipun saat ini strategi marketing online sudah dilakukan oleh sebagian besar bisnis, namun masih banyak promosi offline yang masih efektif di era digital sekarang ini. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan alat promosi cetak seperti kartu nama, flyer atau brosur. Alat promosi cetak membantu meningkatkan brand awareness dan meningkatkan reputasi perusahaan anda. Karena tidak semua orang mengakses internet dan tentunya dengan alat promosi cetak akan membuat bisnis anda lebih terpercaya.

DIMENSI PEMASARAN

Undercover Marketing adalah pendekatan pemasaran yang digunakan untuk menarik minat pelanggan tanpa membuat konsumen menyadari bahwa mereka menjadi sasaran pendekatan pemasaran. Proses ini sangat bergantung pada dasar-dasar viral marketing, yang merupakan pemasaran dari mulut ke mulut dimana pelanggan mempromosikan sebuah produkatau jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain.

Salah satu manfaat dari Undercover Marketing adalah dapat menjadi salah satu cara yang hemat biaya untuk menjangkau konsumen. Seperti strategi pemasaran,

Undercover Marketing dapat disalahgunakan. Ketika ini terjadi, proses ini sering disebut sebagai roach baiting. Pada dasarnya, ini berarti bahwa upaya dilakukan untuk menyesatkan konsumen agar menyukai produk tersebut. Hal ini dapat mencakup melebih-lebihkan atribut produk, atau membuat klaim untuk efektivitas yang hanya tidak didukung oleh bukti yang tersedia. jika pemasar gagal menyembunyikan kepentingan terselubung ini, akibatnya bisa fatal, yaitu konsumen dapat kehilangan kepercayaannya. Lebih parah lagi, konsumen dapat merasa dipermainkan dan dimanipulasi untuk menyukai produk ini. Ujung-ujungnya, asosiasi yang muncul justru menyesatkan

 

1.       Entrepreneur Marketing

Kraus dkk. (2009) mengusulkan definisi baru pemasaran kewirausahaan:

“Pemasaran Wirausaha adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk membuat, berkomunikasi dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemangku kepentingan, dan yang ditandai dengan inovasi, proaktif mengambil risiko, dan mungkin dilakukan tanpa sumber daya saat ini dikendalikan.”

Entrepreneurial Marketing

lebih suka metode pemasaran interaktif, yang bekerja erat dengan konsumen dan menggunakan komunikasi berita dari mulut ke mulut untuk menemukan konsumen baru. . Jiwa wirausaha membuat seseorang mudah terbentuk menjadi tenaga pemasar yang tangguh, sangat peka terhadap perkembangan lingkungan dan dengan cepat ditangkap sebagai kesempatan pasar yang terbuka untuk menciptakan produk yang akan ditawarkan di pasar.

 

II.Undercover Marketing

Undercover Marketing kadang-kadang disebutsebagai Buzz Marketing, menggunakan aktor yang dibayar untukberpura-pura menjadi orang biasa di tempat umum yang kebetulanjatuh cinta pada suatu produk.

 

III. Viral Marketing

Viral marketing saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut dalam format elektronik.

Viral marketing saat ini secara umum sangat bergantung pada teknologi internet, dimana konsumen sangat memahami penggunaan internet dan

menggunakan internet sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari. viral marketing dapat disebut juga fenomena marketing yang memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan marketing secara sukarela.

 

IV.Tujuh Dimensi Entrepreneur Marketing Innovativeness

merupakan mengenai dimensi inovasi dalam pemasaran kewirausahaan, Davis et. al., 1991 dalam Kurgun, 2011 menunjukkan bahwa kewirausahaan memainkan peran penting tidak hanya dalam produk dan jasa, tetapi juga dalam mencari solusi kreatif dan unik termasuk mengembangkan teknologi baru yang akan melayani metode

eksekutif dan fungsi organisasi. Proactiveness merupakan Memimpind an merintis pasar dalam hal menciptakan produk baru dan mengadopsi teknologi baru dan menawarkan membawa dinamisme untuk pendekatan pemasaran bisnis.

 

Opportunity Focus

merupakan Mengenai fokus kesempatan, Christensen, 1997 dalam Kurgun, 2011 menunjukkan bahwa perusahaan dengan perspektif pemasaran kewirausahaan memiliki kesadaran yang lebih baik dalam menyaring dan mengevaluasi peluang sejalan dengan strategi saat ini dan posisi mereka di pasar.

Resource Leveraging

merupakan Dalam konteks sumber daya memanfaatkan, Miles dan Darroch, 2006 dalam Kurgun, 2011 menggarisbawahi perlunya memanfaatkan tidak hanya dari peluang eksternal, tetapi juga dari orang-orang dalam sumber daya.

 

Calculated Risk Taking

merupakan dalam pemasaran kewirausahaan, Miller, 1983 dalam Kurgun, 2011 menunjukkan bahwa mengkonsumsi usaha berisiko diperhitungkan dan menjadi perintis dalam menemukan inovasi proaktif adalah kualitas  penting.

 

Customer Intensity

merupakan pemahaman akan pemenuhan kebutuhan konsumen yang akan datang atas permintaan produk yang belum ada.

 

Value Creation

merupakan Kotler2003 dalam Kurgun, 2011 mengusulkan bahwa ada dua cara utama penciptaan nilai Pertama, itu adalah untuk meningkatkan manfaat dari penawaran nilai bagi  pelanggan.

Kedua, itu adalah untuk mengurangi biaya akuisisi, penggunaan dan distribusi dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan.

 

V.Entrepreneur

Kewirausahaan mengacu pada mengejar solusi kreatif atau baru untuk tantangan yang dihadapi perusahaan,  termasuk pengembangan atau peningkatan produk dan layanan, serta teknik administrasi dan teknologi baru untuk  melakukan fungsi-fungsi organisasi. Konsensus dalam manajemen strategis dan sastra kewirausahaan menawarkan tiga dimensi yang mendasari kecenderungan organisasi untuk proses manajemen kewirausahaan: inovasi (yang memperkenalkan barang baru, jasa, atau teknologi, dan un

tuk mengembangkan pasar baru), pengambilan risiko (yang membuat keputusan yang masuk akal ketika menghadapi ketidakpastian lingkungan, sistematis mengurangi faktor risiko) dan proaktif (yang mencari cara baru baik untuk membawa konsep kewirausahaan ke hasil) (Barringer dan

Bluedorn, 1999 dalam Kurgun, 2011). Menurut Miller, 1983 dalam Kurgun, 2011, sebuah perusahaan kewirausahaan

adalah  “salah satu yang bergerak di pasar-produk inovasi, melakukan sedikit usaha beresiko, dan pertama untuk datang

dengan inovasi proaktif “.

 

VI.Etika Dalam Entrepreneur Marketing

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan

resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran dapat didefinisikan sebagai rancangan atau gambaran yang digunakan untuk menganalisis pasar, barang-barang, serta jasa yang akan dijual dalam bisnis online.

Konsep ini menjadi salah satu dasar yang harus dilakukan agar kebutuhan pasar dan konsumen dapat dianalisis oleh perusahaan atau organisasi. Tujuannya agar bisnis online yang ditekuni dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Konsep Pemasaran yang Harus Diketahui Pelaku Bisnis

Berikut ini merupakan beberapa konsep yang wajib diketahui pelaku bisnis agar usaha online bisa berjalan dengan lancar.

1. Konsep produksi

Setiap konsumen pasti ingin membeli produk dengan harga murah dan berkualitas baik. Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu memahami bahwa produk yang dijual harus mengakomodasi keinginan pembeli.

Keinginan tersebut berimbas pada efisiensi produksi produk. Perusahaan akan mencari jalan untuk memproduksi produknya dengan biaya yang relatif murah dan mendistribusikannya dalam skala besar.

2. Konsep produk

Konsep pemasaran tentu harus memperhatikan produk. Para pembeli tertarik dengan produk yang murah dan bermutu. Para pelaku usaha harus terus melakukan inovasi agar dalam setiap produk yang diproduksi mengalami peningkatan.

3. Konsep penjualan

Konsep lainnya yang perlu diperhatikan pelaku usaha dalam konsep pemasaran adalah mengenai penjualan. Konsep ini harus dimengerti karena kesuksesan penjualan suatu produk tergantung pada cara menjualnya. Tentu saja berbagai promosi harus dilakukan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

4. Konsep pemasaran

Kepuasan konsumen perlu diutamakan agar para pelaku bisnis sukses dalam menjual barangnya. Agar konsumen puas, pengusaha bisnis perlu memperhatikan kualitas produk.

Membuat produk berkualitas saja tidaklah cukup. Pelaku bisnis tetap harus memasarkannya tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Untuk meningkatkan kualitas produk, inovasi produk perlu dilakukan.

5. Konsep pemasaran umum

Selain kepuasan pelanggan, pelaku usaha juga harus membuat produknya bermanfaat bagi orang di sekitar. Masyarakat umum dapat menerima suatu produk yang perusahaan produksi menjadi salah satu kunci agar bisnis menjadi sukses.

Konsep Penjualan Marketing dan Sales

Konsep penjualan lebih memfokuskan pada kebutuhan penjualan produk. Konsep ini pada umumnya dipraktikkan pada beberapa produk yang jarang dicari. Misalnya, ensiklopedi, asuransi, dan lainnya. Dalam konsep penjualan, tujuan penjual adalah agar penjual bisa menjual produknya tanpa memfokuskan pada keinginan konsumen.

Beberapa Konsep Penjualan

Berikut ini adalah beberapa konsep penjualan agar pelaku bisnis online bisa meningkatkan penjualannya.

1. Prospek

Prospek merupakan bagian dari konsep penjualan. Anda harus mengetahui tentang segmen pasar yang tepat terhadap produk yang akan dijual. Selain segmen pasar, Anda juga perlu mengetahui tentang produk-produk yang dijual. Hal ini bertujuan agar strategi bisnis bisa disusun.

2. Utamakan konsumen

Konsumen berperan penting dalam menyukseskan penjualan produk. Sebagai pelaku usaha, Anda harus memperhatikan kebutuhan serta kepuasan konsumen. Hindari membedakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya, walau mereka memberikan kontribusi penjualan produk yang berbeda.

3. Berikan pelayanan yang baik

Pelayanan yang baik terhadap konsumen memberikan dampak yang besar terhadap penjualan produk dan jasa. Lakukan promosi dan berikan voucer promo atau potongan harga kepada konsumen. Hal ini akan berimbas pada kepercayaan konsumen untuk tetap setia menggunakan produk Anda.

4. Berperilaku aktif juga pasif terhadap konsumen

Agar usaha online sukses, Anda selaku pelaku usaha harus berperilaku aktif juga pasif dalam menghadapi konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen yakin dan tertarik terhadap barang yang ditawarkan.

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran, Apa Itu?

Sebelum sampai ke tahapan perencanaan strategi pemasaran untuk produk kalian, ada baiknya jika kalian mengenal pengertian strategi pemasaran terlebih dahulu. Sebagai ujung tombak manajemen perusahaan, strategi pemasaran harus dipikirkan matang sebelum eksekusi di lapangan.

Strategi pemasaran yaitu logika pemasaran yang diharapkan mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Dapat juga dinyatakan sebagai tindakan yang mengarah pada usaha pemasaran dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang berubah agar tetap dapat mencapai tujuan utama.

Nah, dengan mempelajari strategi pemasaran, setidaknya kalian jadi tahu, untuk memasarkan suatu produk atau jasa tidak asal menawarkan saja, tapi ada tahapannya, supaya memberi hasil yang memuaskan kalian pada akhirnya.

Apa Saja Tahapan Perencanaannya

Tahapan perencanaan strategi pemasaran ini akan jadi acuan, arahan, gerak langkah perusahaan kalian dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Gerak langkah tersebut menjelma jadi strategi pemasaran, berikut ulasannya.

 

1. Menentukan Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Bahkan jauh sebelum pemasaran itu dimulai, kalian wajib menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen. Caranya adalah dengan riset, cari tahu produk apa yang jadi kebutuhan serta keinginan calon pelanggan dan belum terpenuhi.

Dengan mengetahui kebutuhan konsumen, kalian dapat menemukan segmen pasar dan karakteristik yang kalian tuju. Tak hanya itu, riset membawa kalian menemukan ada atau tidaknya kompetitor yang berpotensi jadi pesaing berat.

Riset yang kalian lakukan adalah dengan mengenal lebih dekat dengan karakter calon konsumen. Hubungan baik yang coba kalian jalin akan membuka jalan untuk mencari tahu apa saja yang jadi kebutuhannya. Dan lakukan hal yang sama pada calon konsumen lain.

Calon konsumen punya keinginan dan kebutuhan berbeda-beda. Supaya lebih fokus, kalian bisa mengarahkan pada satu koridor tertentu, semisal produk makanan, atau fashion, atau hal lain. Intinya, kehadiran produk kalian adalah solusi atas kebutuhan yang tak terpenuhi itu.

Tapi yang perlu kalian ingat adalah tempat tinggal calon konsumen punya peran penting dalam menentukan strategi selanjutnya. Konsumen yang tinggal di pusat kota punya kebiasaan berbeda dibandingkan pelanggan di pinggiran kota.

Biasanya, konsumen di pusat kota lebih konsumtif, terlebih banyaknya pusat perbelanjaan dan outlet-outlet yang tak terhitung jumlahnya. Kemampuan analisis kalian sangat diperlukan di poin ini, sebelum menguji produk dan menerjunkannya di tangan konsumen.

 

2. Memilih Sasaran Pasar

Sejalan dengan hasil riset dan analisis yang kalian lakukan dalam tahap menentukan pelanggan, kalian sampai pada tahap memilih sasaran pasar (target market). Sasaran pasar yang kalian tuju yaitu sekelompok konsumen yang jadi sasaran khusus usaha pemasaran kalian.

Adapun cara memilih target market, kalian bisa memakai pisau bedah analisis berdasar geografis, demografis, dan psikografis. Kebijakan yang kalian lakukan ini nantinya dapat membantu kalian memilih sasaran pasar.

Segmentasi atas dasar geografis adalah pengelompokan pelanggan berdasar unit geografis seperti negara, provinsi, dan daerah tertentu. Sedangkan atas dasar demografis yaitu metode pengelompokan konsumen berdasar umur, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan lainnya.

Sementara itu, segmentasi atas dasar psikografis merupakan pengelompokan konsumen berdasar kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan motif pembelian.

Nah, tahapan perencanaan strategi pemasaran yang kalian lakukan adalah memilih sasaran pasar, di antaranya adalah pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), dan pasar segmentasi (segmentation market).

Pasar individual adalah jenis pasar yang bisa kalian terapkan berdasar pesanan. Jadi produk yang kalian produksi dipasarkan setelah kelompok konsumen memberikan permintaan tertentu dan berniat merealisasikan pembelian atas permintaan tersebut.

Pasar khusus yaitu jenis pasar yang dapat kalian pilih untuk menawarkan satu produk atau jasa tertentu dan pada konsumen tertentu pula. Misalnya kalian menjual peralatan camping, maka hanya konsumen yang suka kegiatan alam bebas saja yang akan membelinya.

Pasar segmentasi merupakan jenis pasar yang terdiri dari suatu kelompok pelanggan dengan kebutuhan tertentu, karakteristik tertentu, ataupun perilaku yang berbeda dalam pasar tertentu. Di antara ketiganya, individual market dan niche market lebih cocok untuk usaha kecil dan baru.

 

3. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan

Langkah selanjutnya dalam tahapan perencanaan strategi pemasaran adalah kalian harus mengetahui dulu ada atau tidaknya persaingan di lingkungan yang hendak kalian sasar dan bagaimana menyikapinya.

Keberadaan kompetitor bukan tak mungkin menghambat produk kalian laku di pasaran. Maka dalam strategi pemasaran kalian harus mengamati pesaing dan mempelajarinya. Apa saja keunggulan dan kelemahannya, dan bandingkan dengan produk kalian.

Kelemahan kompetitor merupakan celah bagi produk kalian untuk menawarkan keunggulannya. Semisal produk kompetitor tidak dikemas rapi, kalian bisa menawarkan produk yang punya kemasan rapi dengan harga yang sama.

Dan agar kalian memenuhi permintaan pasar, kalian harus fokus pada strategi; orientasi pelanggan (customer orientation), kualitas produk (quality), kenyamanan pelanggan (convenience), inovasi produk dan layanan (inovation), dan kecepatan (speed).

 

4. Memilih Strategi Pemasaran

Sebagai acuan dari kinerja untuk mengenalkan produk kalian pada konsumen, maka pengujian dan penelitian menjadi tolok ukur sukses tidaknya kalian memilih strategi pemasaran. Dalam tahapan perencanaan strategi pemasaran, kalian bisa buat prakiraan ke dalam bauran pemasaran.

Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu seluruh kegiatan terbaik sebagai strategi pemasaran kalian supaya memenuhi kebutuhan target pasar yang terdiri dari empat elemen dasar atau 4P. Apa saja?

Product (Customer Solution)

Output dari bisnis kalian adalah barang atau jasa yang kalian tawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari sudut pandang konsumen, produk tersebut adalah solusi atas permasalahan kebutuhan yang bisa kalian bantu mewujudkannya.

Price (Customer Cost)

Harga yang kalian tentukan dalam memasarkan produk, merupakan besar pengorbanan konsumen mengeluarkan biayanya untuk mendapat apa yang jadi kebutuhannya. Bagi kalian sebagai pelaku usaha, harga juga menjamin keberlangsungan bisnis lewat laba yang kalian peroleh.

Promotion (Communication)

Pada hakikatnya promo adalah metode komunikasi yang kalian pakai dalam mengenalkan produk pada konsumen dalam sebuah target pasar. Promosi kalian jika dilakukan dengan benar maka akan menciptakan citra produk atau brand image pada konsumen.

Ada banyak metode promosi, seperti memasang iklan di baliho dan media massa, personal selling, public relation, word of mouth, atau online marketing.

Promosi, bagi konsumen merupakan insentif atau motivasi agar tertarik untuk membeli produk yang kalian lakukan. Pasalnya, konsumen selalu tergoda dengan adanya diskon produk atau promo dengan harga yang pasti lebih miring dari yang seharusnya.

Place (Convenience)

 

ANALISIS PESAING

Analisis pesaing adalah bidang analisa strategis yang spesialisasinya dalam pengumpulan dan analisis informasi tentang perusahaan pesaing. Ini merupakan taktik penting untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh pesaing kamu dan jenis ancaman apa yang mereka hadirkan bagi kesejahteraan finansial bisnismu.

Analisis ini sepenuhnya legal, karena kamu hanya mengumpulkan sedikit informasi yang tersedia secara publik. Kamu bisa menggunakan mesin pencari seperti Google untuk menemukan informasi tentang masing-masing perusahaan pesaing kamu. Berikut contoh dan langkah-langkah melakukan analisis pesaing yang bisa kamu simak.

1. Kenali para pesaingmu, seperti apa mereka?

Pesaing tersebut mencakup bisnis yang sejenis dengan kamu atau pun tidak dan berpotensi menghalangi calon pelanggan untuk memilih kamu. Berikut dua jenis pesaing yang perlu kamu ketahui.

Pesaing langsung

Pesaing langsung adalah bisnis yang memiliki penawaran produk atau layanan yang sama. Sebagai contoh, jika kamu merupakan perusahaan asuransi, maka pesaing langsung kamu adalah perusahaan asuransi lainnya. 

Informasi yang akurat tentang pesaing langsung akan memudahkanmu untuk menunjukkan kelebihan produkmu.

Pesaing tidak langsung

Pesaing tidak langsung adalah mereka yang tidak menawarkan layanan yang sama, tetapi memenuhi kebutuhan yang sama dengan cara alternatif. Misalnya, perusahaan yang kamu geluti adalah bank. 

Maka, pesaing tidak langsung kamu adalah perusahaan yang menawarkan jasa pembayaran online. Mereka akan menawarkan kemudahan layanan keuangan, terutama pembayaran online yang membuat banyak orang tertarik menggunakannya.

Informasi tentang pesaing tidak langsung akan membantu kamu menemukan cara-cara efektif agar menjadi yang terdepan sesuai dengan bidang kamu. 

Setelah kamu mengetahui siapa saja yang sekiranya bisa menjadi pesaingmu, cobalah untuk mengumpulkan 10 perusahaan teratas. Teratas di sini maksudnya baik dari segi teknologi, jumlah pengguna, atau jumlah penjualan. 

Selain itu, kamu juga menentukan siapa saja kompetitor kamu dengan cara mencarinya di Google tipe produk yang sejenis dengan bisnismu. Melalui cara inilah kemungkinan besar kamu akan menemukan pesaing terdekatmu di mesin pencarian teratas. 

Nah, jika bisnismu ini berkaitan dengan website, selain Googling kamu juga bisa menggunakan alat lainnya agar kamu lebih yakin. Misalnya dengan menggunakan SEMrush atau Similar Web. 

Melalui tools atau alat ini kamu bisa melihat beberapa data perusahaan tersebut yang bisa kamu jadikan bahan untuk menganalisis. Kamu juga bisa melihat mana traffic penyumbang tertinggi di perusahaan atau website tersebut. 

2. Monitor strategi media sosial pesaing kamu

Contoh analisis pesaing selanjutnya adalah memperhatikan bagaimana cara pesaing menggunakan media sosial mereka.

Media sosial telah menjadi salah satu alat marketing terpenting saat ini. Gunanya membantu untuk meningkatkan kesadaran akan merek dagang, keterlibatan pelanggan, traffic website, dan bahkan konversi dari penjualan. 

Memonitor media sosial pesaing dapat banyak membantu kamu saat menyusun strategi bersaing. Dapatkan informasi sedetail mungkin, seperti jenis media sosial yang mereka gunakan, jenis konten yang diberikan, hingga keterlibatan para pelanggan pada media sosial pesaing.

Dengan berbagai informasi tersebut, kamu bisa menyusun strategi terbaik di media sosialmu untuk menggaet calon pelanggan baru.

3. Analisa bagaimana pesaing memasarkan produk

Setelah tahu siapa saja kompetitiormu, langkah langkah menganalisis pesaing selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap konten yang mereka gunakan untuk memasarkan produk atau layanan pesaingmu.

Salah satu contoh analisa pesaing terhadap cara kompetitor memasarkan produk adalah dengan melihat konten seperti apa yang mereka gunakan. Apakah hanya berfokus pada blog post atau ke konten lain seperti eBook, video, podcast, press release, news,  case studies, webinar, dan semacamnya. 

Dengan mengetahui konten apa saja yang mereka buat, kamu bisa menentukan kualitas masing-masing konten yang mereka miliki serta membandingkannya dengan kontenmu. Kamu bisa melihat konten apa saja yang efektif di pesaingmu namun belum kamu miliki dan bagaimana strategi yang mereka gunakan. 

4. Perhatikan struktur SEO pesaing

Kamu juga perlu memerhatikan struktur SEO yang digunakan oleh pesaing. Terlebih lagi jika pesaingmu memiliki blog.

Contoh analisis pesaing terhadap struktur SEO yang digunakan pesaing bisa kamu lihat pada H1 tags, judul halaman, internal link, image alt text, dan struktur URL blog milik pesaingmu. Selain itu, perhatikan juga keyword apa saja yang digunakan oleh mereka.  

5. Mengetahui harga produk pesaing 

Strategi penetapan harga menjadi salah satu aspek penting dalam bisnis dan kerap menjadi suatu keunggulan. Oleh karena itu, strategi analisis pesaing selanjutnya yakni dengan mengetahui berapa harga yang dipatok oleh mereka serta apa yang dibutuhkan oleh pelanggan melalui produk tersebut. 

Untuk menetapkan harga yang wajar, kamu bisa melakukan beberapa identifikasi dengan,

  • Mengenali target pelanggan apakah pelanggan berasal dari ekonomi rendah, menengah atau tinggi. Bila mereka dari kalangan atas berarti tak masalah membeli produk yang mahal dengan kualitas yang baik
  • Mengetahui biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk, jangan sampai biaya produk lebih mahal ketimbang harga jual itu berarti kamu rugi 
  • Mengetahui target pendapatan yang ingin dicapai

Perlu diingat bahwa produk yang memiliki harga kompetitif tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah namun memiliki kualitas yang lebih baik terkadang lebih disukai oleh pembeli.

6. Lakukan analisa SWOT 

Ketika melakukan analisis pesaing, biasakan diri untuk melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). 

Kamu harus mencatat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari pesaing anda untuk mendapatkan pandangan dalam merancang strategi bersaing.

Gunakan beberapa pertanyaan sebagai pemandu, seperti: 

  • Apa hal yang membuat pesaingmu lebih baik (dalam hal produk, pemasaran konten, media sosial, dan-lain-lain). 
  • Di mana letak keunggulan pesaingmu yang tidak kamu miliki?
  • Apa kelemahan mereka? 
  • Pada hal apa kamu lebih unggul?
  • Di bidang apa kamu akan menganggap pesaing ini sebagai ancaman?
  • Apakah ada peluang di pasar yang diidentifikasi pesaingmu?

Nah, setelah kamu melakukan langkah-langkah menganalisis pesaing seperti di atas, inilah waktunya kamu untuk melihat sisi apa saja yang perlu kamu tingkatkan untuk menjadi yang lebih unggul dari sainganmu. 

 

Pengertian SWOT dan TOWS

SWOT 

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).

“SWOT is an acronym for the internal Strengths and Weaknesses of a business and enviromental Opportunities and Threats facing that business.” (John A.P and Richard Braden Robinson 1988:292)

“Swot is an acronym for a company’s Strength, Weakness, Oppor, and Threats.” (Arthur A. Thompson, JR. And A. J. Strickland III 1993:87)

 

Jadi, SWOT adalah sebuah strategi yang mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) di dalam bisnis. 

§  TOWS

 

TOWS adalah singkatan dari Threats (ancaman),Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan) dan Strengths (kekuatan) kedua mengacu pada hal yang sama.

 

Analisis SWOT dan TOWS

§  Analisis SWOT 

 

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT memandu untuk mengidentifikasi positif dan negatif di dalam organisasi atau perusahaan (SW) dan di luar itu dalam lingkungan eksternal (OT).

“SWOT analysis is a systematic identification of these faktors and the strategy that reflects the best match between them. It is based on the logic that an effective strategy maximizes a business’s Strengths and Opportunities but at the same time minimizes its Weaknesses and Threats.”(John A.P and Richard Braden Robinson 1988).

 

“SWOT analysis is the identification of a firm’s Strengths and Weaknesses and its enviromental Threats and Opportunities.” (Michael A. Hitt et al. 2007)

 

“SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treaths is normally referred.” (Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones 2012)

 

Jadi, analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternalnya. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan tersebut.

 

§  Analisis TOWS

 

Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan manajemen untuk berpikir kritis operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi perusahaan, analisis TOWS memungkinkan manajemen untuk memilih beberapa strategi yang paling efektif dan memanfaatkan peluang yang tersedia.

 

Perbedaan Antara Analisis SWOT dan Analisis TOWS

Analisis SWOT dan analisis TOWS adalah dua analisis yang memiliki fokus analisis yang berbeda. Berikut adalah perbedaan fokus antara analisis SWOT dan TOWS: 

§  Analisis SWOT lebih menekankan pada faktor kondisi dan situasi internal, yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri atau perusahaan (SW). Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan faktor eksternal, ancaman dan kesempatan (OT).

§  Analisis TOWS terlebih dulu mempelajari dan menginvestigasi peluang beberapa faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing. Sesudah mendapatkan informasi eksternal, barulah dilakukan beberapa penyesuaian sampai perbaikan potensi internal untuk menciptakan peluang menguntungkan.

 

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

 

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pembelian

 

Menurut Kotler dan Keller (2007 : 213) yang dialih bahasakan Benyamin Molan memberikan pengertian mengenai perilaku konsumen sebagai berikut: “Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan dan mendisposisikan barabgatau jasa, gagasan atau pengalaman yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.

 

1. Model Pengambilan Keputusan Konsumen

 

Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.

 

Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:

 

a.    Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.

                     

b.    Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya

 

c.     Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan  psikologis.

 

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

 

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1.Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

 

2.Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang  terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

 

3.Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

 

4. Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

 

 

3. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan

 

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

 

TUJUAN PROMOSI

Pengertian Promosi

Ada banyak sekali pengertian maupun definisi promosi yang dijabarkan oleh berbagai ahli. Ada yang menyebut bahwa promosi adalah upaya membujuk orang agar menerima ide dan gagasan dari sebuah produk. Ada juga yang beranggapan bahwa promosi adalah proses menginformasikan, memberi tahu, memengaruhi, dan membujuk pelanggan untuk membeli barang tertentu.

Dari semua definisi tentang promosi, sebenarnya bisa ditarik kesimpulan. Promosi adalah sebuah upaya untuk menginformasikan, menyebarluaskan, memengaruhi, menawarkan, dan mengajak masyarakat untuk menjadi pelanggan sebuah produk dari sebuah brand. Tujuan promosi tentu saja untuk penjualan. Bisa dikatakan, tanpa promosi, suatu produk tidak akan pernah dikenal masyarakat luas.

Tujuan Promosi

1.       Mengubah sudut pandang dan tingkah laku pelanggan terhadap suatu barang atau produk. Pelanggan yang mulanya tidak tertarik untuk membeli suatu barang atau produk bisa jadi berubah pikiran dan ingin membeli produk setelah melihat promo yang ditawarkan.

2.       Membentuk citra produk atau brand di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan oleh penjual atau pemilik brand. Entah bagaimana pemilik brand melakukan branding untuk produknya, promosi akan sangat membantu tercapainya tujuan branding tersebut.

3.       Bersaing dengan kompetitor. Ini merupakan tujuan promosi yang paling utama yang paling sering dilakukan oleh sebuah brand. Ketika ada banyak pesaing untuk bisnis Anda, menawarkan promo akan membantu menjaga angka penjualan tetap stabil.

4.       Meningkatkan keuntungan. Jika tujuan promosi Anda tercapai dan branding yang dilakukan tercapai, bukan tidak mungkin Anda mampu menjaga penjualan tetap stabil. Ini juga sekaligus meningkatkan penjualan dan keuntungan. Dengan begitu Anda terbukti mampu bersaing dengan kompetitor.

5.       Menggaet calon konsumen baru. Bukan hanya untuk mengubah sudut pandang dan tingkah laku pelanggan lama terhadap produk Anda, tujuan promosi juga sekaligus untuk mendapatkan pelanggan baru. Dengan demikian, tujuan promosi ini pun juga untuk menjaga pelanggan yang sudah dimiliki untuk tetap setia dengan brand Anda, sekaligus menarik pelanggan baru.

6.       Menyebarkan informasi. Ini menjadi tujuan dasar dari promosi sebuah produk atau brand. Dengan melakukan promosi, Anda telah membagikan informasi bahwa ada brand atau produk di bidang tertentu. Dalam promosi tersebut, Anda memberikan penawaran menarik sehingga promosi berhasil. Tanpa promosi, mungkin tidak akan pernah ada orang yang mengenal Anda dan brand Anda.

Jenis Promosi

Saat ini, telah banyak jenis dan metode promosi yang dilakukan pebisnis untuk memasarkan produknya. Tentu saja hal ini meningkatkan persaingan promosi antar banyak brand karena tentunya setiap brand ingin dikenal dan dibeli produknya. Maka dari itu, sebagai pebisnis, Anda harus jeli dalam memilih metode promosi yang tepat untuk memasarkan barang.

Secara umum, ada tiga jenis promosi yang diketahui: promosi fisik, promosi melalui media tradisional, dan promosi melalui media digital. Promosi secara fisik dilakukan saat ada event tertentu atau bazaar.  Di sini biasanya brand saling bersaing menawarkan produknya. Sementara itu, promosi melalui media tradisional bisa dilakukan dengan membuat iklan di media cetak (koran, tabloid, majalah, dan lainnya), media elektronik (televisi dan radio), dan media lain seperti banner dan billboard. Sedangkan jika Anda promosi melalui media digital, bisa melalui sosial media.

Dari semua definisi tentang promosi, sebenarnya bisa ditarik kesimpulan. Promosi adalah sebuah upaya untuk menginformasikan, menyebarluaskan, memengaruhi, menawarkan, dan mengajak masyarakat untuk menjadi pelanggan sebuah produk dari sebuah brand. Tujuan promosi tentu saja untuk penjualan. Bisa dikatakan, tanpa promosi, suatu produk tidak akan pernah dikenal masyarakat luas.

Tujuan Promosi

1.       Mengubah sudut pandang dan tingkah laku pelanggan terhadap suatu barang atau produk. Pelanggan yang mulanya tidak tertarik untuk membeli suatu barang atau produk bisa jadi berubah pikiran dan ingin membeli produk setelah melihat promo yang ditawarkan.

2.       Membentuk citra produk atau brand di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan oleh penjual atau pemilik brand. Entah bagaimana pemilik brand melakukan branding untuk produknya, promosi akan sangat membantu tercapainya tujuan branding tersebut.

3.       Bersaing dengan kompetitor. Ini merupakan tujuan promosi yang paling utama yang paling sering dilakukan oleh sebuah brand. Ketika ada banyak pesaing untuk bisnis Anda, menawarkan promo akan membantu menjaga angka penjualan tetap stabil.

4.       Meningkatkan keuntungan. Jika tujuan promosi Anda tercapai dan branding yang dilakukan tercapai, bukan tidak mungkin Anda mampu menjaga penjualan tetap stabil. Ini juga sekaligus meningkatkan penjualan dan keuntungan. Dengan begitu Anda terbukti mampu bersaing dengan kompetitor.

5.       Menggaet calon konsumen baru. Bukan hanya untuk mengubah sudut pandang dan tingkah laku pelanggan lama terhadap produk Anda, tujuan promosi juga sekaligus untuk mendapatkan pelanggan baru. Dengan demikian, tujuan promosi ini pun juga untuk menjaga pelanggan yang sudah dimiliki untuk tetap setia dengan brand Anda, sekaligus menarik pelanggan baru.

6.       Menyebarkan informasi. Ini menjadi tujuan dasar dari promosi sebuah produk atau brand. Dengan melakukan promosi, Anda telah membagikan informasi bahwa ada brand atau produk di bidang tertentu. Dalam promosi tersebut, Anda memberikan penawaran menarik sehingga promosi berhasil. Tanpa promosi, mungkin tidak akan pernah ada orang yang mengenal Anda dan brand Anda.

Jenis Promosi

Saat ini, telah banyak jenis dan metode promosi yang dilakukan pebisnis untuk memasarkan produknya. Tentu saja hal ini meningkatkan persaingan promosi antar banyak brand karena tentunya setiap brand ingin dikenal dan dibeli produknya. Maka dari itu, sebagai pebisnis, Anda harus jeli dalam memilih metode promosi yang tepat untuk memasarkan barang.

Secara umum, ada tiga jenis promosi yang diketahui: promosi fisik, promosi melalui media tradisional, dan promosi melalui media digital. Promosi secara fisik dilakukan saat ada event tertentu atau bazaar.  Di sini biasanya brand saling bersaing menawarkan produknya. Sementara itu, promosi melalui media tradisional bisa dilakukan dengan membuat iklan di media cetak (koran, tabloid, majalah, dan lainnya), media elektronik (televisi dan radio), dan media lain seperti banner dan billboard. Sedangkan jika Anda promosi melalui media digital, bisa melalui sosial media.

 

STRATEGI PROMOSI

1. Manfaatkan Media Sosial

Di era globalisasi dengan teknologi yang serba canggih ini, media sosial adalah kewajiban yang harus dimiliki para pelalu bisnis termasuk Anda, mulai dari facebook, instgram dsb nya. Terapkan cara promosi dengan mengenalkan produk yang akan dipasarkan dengan menggunakan media sosial. Dengan menggunakan media sosial, akan terasa lebih personal dalam pendekatan dengan pelanggan atau calon pelanggan Anda.

2. Ikut Serta dalam Mengadakan Event

Menyelenggarakan event dan menjadi sponsor pada satu event, merupakan salah satu peluang bagi sebuah usaha kecil mengengah untuk mendapatkan pelanggan potensial. Dengan menjadi sponsor sebuah event, kesempatan produk usaha untuk dikenal masyarakat sangat besar. Tinggal bagaimana Anda merencanakan dengan matang dan menerapkan cara promosi produk yang baik dan benar. 

3. Bagi-Bagi Produk

Memberikan produk secara langsung kepada pasar atau calon pelanggan potensial, bisa menjadi metode promosi untuk produk Anda. Anda bisa memberikan cuma-cuma dengan bentuk yang simpel atau sistem pembelian produk lain yang sama, dan batasan jumlah produk yang Anda bagikan agar tidak mengalami kerugian. Jangan berfikir metode semacam ini akan merugikan bisnis Anda, anggap saja metode ini sebagai investasi bagi bisnis Anda kedepannya.

4. Kumpulkan Data Pelanggan

Anda bisa menerapkan pengumpulan data pelanggan ketika mereka membeli suatu produk selama penjualan berlangsung. Dengan mendapatkan data ini, bisa Anda gunakan untuk menerapkan strategi promosi atau rencana kegiatan yang selanjutnya.

5. Berikan Intensif Bagi Pelanggan

Berikan intensif bagi setiap pelanggan setia Anda. Wujud dari intensif ini bisa berupa diskon, kupon, uang atau produk yang sedang hangat dipasarkan. Tak lupa pula berikan pelayanan terbaik dalam merekomendasikan produk kepada pelanggan. Hal inilah sebagai salah satu wujud cara promosi produk yang baik.

6. Lakukan Kegiatan Amal

Untuk menerapkan strategi promosi salah satunya adalah dengan menunjukan rasa peduli bagi setiap masyarakat dengan mengadakan kegiatan amal sekaligus bisa menjalankan promosi di dalamnya. Hal ini lebih efektif untuk mendapatkan nama baik bisnis Anda di mata masyarakat.

7. Menggunakan Barang Promosi

Untuk melaksanakan cara promosi yang baik, Anda bisa menggunakan barang promosi yang sudah ada lebel resminya. Hal inilah yang nanti akan diingat orang tentang produk yang sedang dilihat dan dibelinya sehingga mudah menarik hati masyarakat.

8. Laksanakan Survei Daya Beli Sebelum Menjual 

Untuk peningkatan mutu produk dan pelayanan, sebaiknya Anda bisa melaksanakan survei kepada setiap pelanggan setelah menjual produk. Anda bisa melaksanakan langsung di tempat, lewat telepon atau email. Dengan melakukan survei inilah, yang akan memberikan kemudahan untuk penyampaian kritik, saran atau pujian tentang jenis produk yang telah digunakan.

Itulah strategi cara promosi produk yang menarik dan bisa memberikan kesuksesan bagi setiap produk yang sedang dipromosikan. Untuk menjalankan cara promosi ini, Anda harus perhatikan dan pastikan seperti logo, desain label dan brosur yang digunakan di desain, tersusun dengan baik dan benar.

Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi cara promosi dan strategi yang diterapkan berjalan dengan lancar dan bisa memberikan keuntungan yang besar dan menjanjikan bagi usaha  Anda.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli.

Menurut Setiadi (2008:416), keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:234) keputusan pembelian merupakan proses psikologis dasar ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen. Para konsumen melewati lima tahap proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

1) Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:235) proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.

a) Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.

b) Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok:

(1) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)
(2) Sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko)
(3) Sumber publik (media massa, organisasi penentu peringkat konsumen)
(4) Sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk)

umlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda bergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing serta fitur merek tersebut.

c) Evaluasi Alternatif

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional. Beberapa konsep dapat membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli berbedabeda tergantung jenis produknya.

d) Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, dua faktor yang berada diantara niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu:

1.       Sikap orang lain Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku.

2.       Faktor situasi yang tidak terantisipasi Faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Hal ini terjadi mungkin karena konsumen kehilangan pekerjaan, beberapa pembelian lain yang lebih mendesak, atau pelayanan toko yang dapat mengurungkan niat pembelian.

e) Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

(1) Ketidakpuasan pasca pembelian

Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

(2) Tindakan pasca pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.

(3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian

Jika para konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari untuk selamanya, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika para konsumen tersebut menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Para konsumen dapat juga menemukan kegunaan baru produk tersebut. Jika para konsumen membuang produk tertentu, pemasar harus mengetahui cara mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.

2) Jenis-jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian

Tingkah laku membeli berbeda untuk setiap produk. Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak peserta pembelian dan semakin banyak pertimbangan untuk membeli. Jenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek (Kotler, 2001:219) yaitu:

a) Tingkah laku membeli yang kompleks

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang kompleks kalau mereka amat terlibat dalam pembelian dan mempunyai perbedaan pandangan yang berarti di antara merek. Konsumen mungkin sangat terlibat kalau produknya mahal, berisiko, jarang dibeli, dan amat mencerminkan citra diri. Pada umumnya, banyak yang harus dipelajari konsumen mengenai kategori produk. Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang dipikirkan masak-masak.

b) Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli, dan berisiko, tetapi melihat sedikit perbedaan di antara merek. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan pasca pembelian ketika mereka mengetahui kelemahan tertentu dari produk yang mereka beli atau mendengar hal-hal bagus mengenai merek yang tidak dibeli. Untuk melawan ketidakcocokan seperti itu, komunikasi purna jual pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.

c) Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari informasi secara ekstensif mengenai merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan mengambil keputusan berbobot mengenai merek mana yang akan dibeli.

d) Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti.

3) Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk, keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang ada, artinya bahwa syarat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan (Suprapti, 2010).

Menurut Lamb, dkk (2001: 196-197) semua keputusan pembelian konsumen umumnya dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1) Perilaku respon rutin

Jenis pengambilan keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang sering mengadakan pembelian, barang dan jasa biaya murah, dan membutuhkan sedikit pencarian dan waktu keputusan.

2) Pengambilan keputusan terbatas

Jenis pengambilan keputusan yang membutuhkan sejumlah waktu untuk mengumpulkan dan merundingkan mengenal suatu merek yang tidak dikenal dalam suatu kategori produk yang sudah dikenal.

3) Pengambilan keputusan yang efektif

Pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks, digunakan pada saat membeli produk yang belum dikenal mahal/barang yang jarang dibeli, membutuhkan penggunaan beberapa kriteriaa untuk mengevaluasi dan waktu yang panjang untuk memperoleh informasi. Rasa percaya diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang merupakan keyakinan bahwa keputusan atas pembelian yang diambilnya adalah benar (Astuti dan Cahyadi, 2007) yang memiliki indikator sebagai berikut :

1.       Kemantapan membeli

2.       Pertimbangan dalam membeli

3.       Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suprapti (2010) menggunakan lima indikator yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembeliannya, indikator-indikator tersebut yaitu:

1.       Prioritas dalam pembelian

2.       Pertimbangan dalam membeli

3.       Kemantapan dalam membeli

4.       Kecepatan memutuskan memilih merek produk

5.       Kemudahan dalam mendapatkan atau memeperoleh merek produk

Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi para pembeli dan mengembangkan pemahaman meng enai cara konsumen melakukan keputusan pembelian.


BAURAN PROMOSI

Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat-alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Basu, 1990). Variabel-variabel yang terdapat dalam bauran promosi adalah periklanan, personal selling, publisitas, promosi penjualan, direct mail.

1.       Periklanan

Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan non laba, serta individu-individu (Basu, 1993). Di sini, pihak sponsor berusaha menyebarluaskan berita kepada masyarakat. Berita inilah yang disebut iklan atau advertensi. Jadi periklanan berbeda dengan iklan. Periklanan adalah prosesnya, sedangkan iklan adalah beritanya. Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa.

Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan adalah :

·         Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.

·         Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu.

·         Mengadakan hubungan dengan para penyalur.

·         Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.

Beberapa macam cara dalam periklanan dapat digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya, maka periklanan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

·         Periklanan barang (Product Advertising). Periklanan barang ini dilakukan dengan mengatakan kepada pasar tentang produk yang dipasarkan.

·         Periklanan kelembagaan (Institusional Advertising). Periklanan ini lebih menitikberatkan pada nama penjual atau perusahaan.

2.       Personal selling

Personal selling adalah interaksi antara individu. Saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Basu, 1993). Dalam personal selling terjadi interaksi langsung saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual serta komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperolah tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada (Basu, 1990).

3.       Publisitas

Publisitas merupakan bagian fungsi yang lebih luas. Disebut juga hubungan masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat, disamping juga calon pembeli (Basu, 1990: 352).

Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tapi berupa berita (Basu, 1993).

4.       Promosi penjulan

Promosi penjulan merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Kegiatan promosi penjualan lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.

5.       Direct mail

Direct mail atau disebut juga pos langsung atau surat langsung merupakan salah satu dari media periklanan yang berupa kartu pos, buku kecil, surat edaran, brosur dan lain sebagainya yang dikirimkan oleh perusahaan pengiklan kepada calon pembeli (Basu, 1993).