Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Mengenal Internet Banking, Kredit Perbankan dan Strategi Perbankan

Internet Banking

Definisi

Internet banking adalah layanan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Merupakan kegiatan perbankan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk melakukan transaksi dan mendapatkan informasi lainnya melalui website milik bank. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara nasabah dengan bank tanpa harus mendatangi kantor bank. Nasabah dapat menggunakan perangkat komputer desktop, laptop, tablet, atau smartphone yang terhubung ke jaringan internet sebagai penghubung antara perangkat nasabah dengan sistem bank.

Fitur

Fitur layanan internet banking antara lain informasi umum rekening tabungan/giro, rekening deposito, informasi mutasi rekening, transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar bank, pembelian pulsa, layanan informasi seperti suku bunga dan kurs, dan pembayaran, misalnya pembayaran telepon, internet, kabel TV, listrik dan berbagai jenis pembayaran lainnya.

Cara Kerja

Untuk menggunakan internet banking, nasabah harus memiliki user id, password, token atau One Time Password (OTP), dan jaringan internet. User id, password, dan  token dapat diperoleh dengan mendaftarkan ke bank. Saat menggunakan internet banking, nasabah harus memastikan website yang diakses adalah website internet banking milik bank, kemudian nasabah akan diminta untuk memasukkan user id dan password pada halaman muka atau login. Pada saat melakukan transaksi finansial, nasabah akan diminta untuk memasukkan OTP yang diperoleh dari token.  Setelah transaksi selesai, nasabah harus memastikan telah keluar/log out dari halaman internet banking. Bank mengirimkan notifikasi melalui e-mail sebagai bukti bahwa transaksi telah berhasil.

Kredit Perbankan

Pengertian Kredit Bank

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998, kredit bank adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Prosedur Memperoleh Kredit Perbankan

Untuk mendapatkan kredit atau pinjaman dari bank ini kamu harus melewati beberapa prosedur berikut ini :

1. Mengisi Formulir Aplikasi Kredit

Prosedur pertama adalah mengisi formulir aplikasi kredit. Setelah mendatangi bank, pastikan kamu mendapatkan formulir pengajuan pinjaman. Di sini kamu harus mengisi beberapa data dengan lengkap dari apa yang diminta pada formulir tadi.

2. Melengkapi Persyaratan

Sebelum menyerahkan formulir ke bank, kamu juga perlu melengkapi beberapa persyaratan dalam pengajuan kredit ini yang berupa :

  • Data historis perusahaan yang terdiri dari perkembangan finansial (dapat dilihat pada neraca dan rugi laba), jenis, jumlah dan penggunaan kredit dan baki debet (bagi yang pernah memperoleh kredit), administrasi dan laporan-laporan, konsistensi dengan syarat kredit, sumber dan penggunaan dana, arus kas (cash flow) data penerimaan dan pengeluaran kas dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya, pembelian, produksi dan penjualan/ekspor, sumber daya / resources (manusia, modal dan material).
  • Data proyeksi (future performance) yang berwujud data mengenai rencana yang akan direalisir oleh nasabah, terutama yang berkaitan dengan kredit. Data proyeksi ini terdiri dari data kapasitas usaha, pembelian dan produksi, data penjualan dan ekspor, sumber dan penggunaan dana, biaya proyek dan rencana pembiayaan, proyeksi kas (anggaran pengeluaran dan penerimaan) dan kredit, proyeksi neraca dan rugi laba, penyerahan dokumen ke bank / lembaga keuangan, konfirmasi data / dokumen, analisa kelayakan kredit, analisa keuangan serta persetujuan Kredit.
  • Data jaminan merupakan catatan dan penguasaan dokumen atau jaminan fisik yang ada kaitannya dengan kredit yang diminta. Data ini terdiri dari daftar jaminan, jenis jaminan, lokasi, pemilikan, pasar, nilai yuridis dan nilai ekonomis, serta cara pengikatan.

3. Penyerahan Dokumen ke Bank / Lembaga Keuangan

Setelah formulir terisi dan dokumen persyaratan sudah dilengkapi, kamu bisa menyerahkannya ke pihak bank untuk dilakukan konfirmasi dan analisis.

4. Konfirmasi Data / Dokumen

Berikutnya, pihak bank akan melakukan konfirmasi data dari beberapa dokumen dan formulir yang telah diserahkan. Jika data dinyatakan sudah lengkap maka dilanjutkan ke tahap analisa kelayakan kredit dan analisa keuangan.

5. Analisa Kelayakan Kredit

Untuk melakukan analisis kelayakan kredit ini pihak perbankan biasanya akan menggunakan kriteria 5 C yaitu Character atau watak calon debitur, Capacity atau kemampuan, Capital atau permodalan, Collateral atau Jaminan serta Condition atau kondisi.

6. Analisa Keuangan

Sementara itu untuk melakukan analisa keuangan maka pihak bank akan meninjaunya dari beberapa hal seperti :

  • Liquidity Ratio atau rasio likuiditas
  • Leverage Ratio atau rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai dengan hutang
  • Activity Ratio atau rasio untuk mengukur seberapa jauh efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber dayanya
  • Profitability Ratio atau rasio untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya.

7. Persetujuan Kredit

Setelah semua prosedur di atas dilalui dan tidak didapati masalah, maka pengajuan kreditmu akan disetujui dan dana akan ditransfer dengan ketentuan yang diberlakukan pada masing-masing bank.

STRATEGI PERBANKAN

STRATEGI PERBANKAN
Strategi perbankan berkaitan dengan teknik pemasaran yang dilakukan oleh pihak bank beserta pihak-pihak terkait untuk mempromosikan berbagai jenis produk perbankan yang dimiliki. Strategi perbankan umumnya berkaitan dengan lokasi, promosi, produk, dan harga sesuai daya beli masyarakat untuk menjamin kesejahteraan masyarakat nantinya.

Lokasi

Strategi perbankan yang pertama berkaitan dengan strategi pemilihan lokasi yang tepat. Untuk mendukung strategi pemasaran produk perbankan, baik bank negara maupun bank swasta akan menempatkan kantor pusat, kantor cabang, hingga kantor kas di tempat–tempat yang strategis di tiap wilayah. Di beberapa kota kecil di Indonesia, standar untuk lokasi perbankan, umumnya memiliki satu kantor pusat dengan minimal 2 kantor cabang (KC) atau 2 kantor cabang pembantu (KCP). Lokasi yang tidak terlalu berjauhan antara kantor cabang satu dengan yang lainnya lebih memudahkan fungsi kontrol dari para pengawas kantor pusat terhadap seluruh komponen cabang mengenai pelaksanaan pelayanan aktifitas perbankan yang sedang atau sudah berlangsung.Bagi masyarakat umum, strategi pemilihan lokasi bermanfaat untuk memudahkan akses masyarakat yang ingin mengadakan transaksi perbankan. Selain itu, pelayanan kemudahan konsultasi atau keluhan tentang permasalahan terkait produk perbankan yang dialami nasabah lebih terjamin.

Promosi

Strategi perbankan yang kedua berkaitan dengan sistem promosi. Dalam memasarkan produknya, ada beberapa cara promosi yang akan ditempuh oleh pihak bank untuk memberi edukasi dan pengetahuan pada masyarakat umum akan produk yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan memiliki beberapa cara, yaitu

– Sistem Iklan: baik bank negara maupun swasta umumnya menggunakan beberapa sistem iklan dengan memanfaatkan media televisi ataupun media cetak. Umumnya durasi umum iklan perbankanyang ada di media televisi sekitar 60 detik cukup memuat informasi produk utama yang ditawarkan oleh bank tersebut. Sedangkan untuk media lain yang digunakan seperti baliho, umumnya dipasang sekitar 1 bulan.

– Sistem sales: banyak bank yang menggunakan sistem sales untuk membidik langsung nasabah sesuai kriterai produk yang ditawarkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan CS (customer service). Selain itu, sistem sales juga dilakukan dengan cara bekerja sama dengan instansi tertentu sebagai sponsor untuk memenuhi kewajiban edukasi sekaligus pemasaran produk.

– Sistem personal selling (penjualan personal): baik bank negeri ataupun bank swasta, umumnya memiliki tim marketing tersendiri yang sudah dibekali dengan pengetahuan detail tentang produknya serta manajemen resikonya. Sistem personal selling dianggap lebih efektif untuk menarik nasabah yang berhubungan dengan produk investasi seperti reksadana, saham, deposito, ataupun kredit KPR. Sistem personal selling dapat menjadi jembatan menguntungkan antara bank dengan nasabah dalam meningkatkan kepercayaan para nasabah dalam investasi,

– Publisitas: teknik publisitas yang dilakukan oleh pihak bank umumnya dilakukan dalam bentuk brosur produk yang dipasang di seluruh kantor bank bersangkutan. Brosur bank termasuk produk publisitas yang mampu memberikan informasi cukup jelas untuk masyarakat. Event khusus yang dilakukan pada saat momen tertentu bank, seperti ulang tahun bank tersebut juga terkadang dimanfaatkan pihak bank untuk publisitas peluncuran produk.

Produk

Strategi perbankan yang akan dilakukan pastinya disesuaikan dengan produk yang ditawarkan ke masyarakat. Sebuah bank tidak akan berfokus hanya pada satu produk, melainkan ada beberapa jenis produk yang akan ditawarkan sesuai dengan ketentuan pemerintah. Produk bank secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu produk aktif dengan suku bunga yang dapat berubah dari waktu ke waktu seperti kredit dan produk pasif dengan suku bunga yang dimungkinkan tetap dalam jangka waktu lama seperti tabungan giro dan deposito. Bank sebagai penyedia jasa penyimpanan uang di Indonesia pun memiliki produk yang dapat dibeli atau ditransaksikan melalui bank seperti seertifikat deposito, travelers check, perdagangan mata uang asing dan giro.

Harga

Strategi perbankan yang paling penting selain produk berkaitan dengan harga. Beberapa faktor penting yang diperhitungkan dalam perhitungan penetapan harga sebuah produk bank, yaitu profit spread yang layak, harga poduk yang dipasang bank lain, tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan perhitungan minimal cost of loanable funds.