Pengertian Akumulator
Akumulator(Accumulator) adalah tempat penampung suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai yang ada didalamnya, sehingga accumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total dari penjumlahan suatu bilangan.
Contoh dari akumulator seperti popads. Dimana jumlah uang yang ada didalam popads akan terus bertambah jika ada views yang melihat artikel. Dalam implementasi bentuk flowchart, akumulator digambarkan sebagai bentuk simbol proses.
Misalakan untuk menghitung jumlah earnings pada popads. Total earnings = TotalViews+Earns.
Pada awal proses totak earnins bernilai nol. pada waktu proses diatas dilaksanakan, besarnya nilai Earns ditambahkan ke accumulator Total Earnings.
Analisa persoalan :
Untuk mengimplementasikan persoalan ke bentuk flowchart, lakukan analisa masalah dengan merinci spesifikasi program yang terdiri dari :
– Penentuan hubungan antara data input dengan hasil pengolahan.
– Penentuan hubungan antara pengolahan dengan data output.
– Penentuan prosedur/langkah-langkah pengolahan.
Teknik Counter
Teknik Counter dipakai untuk mengontrol perulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai counter, sehingga jumlah pengulangan dapat diketahui. Misalkan terdapat beberapa suatu proses. Contoh :
Proses (1) – Proses (2) – Proses (3) – Proses (4) – Proses (2) – Proses (3) – Proses(4) – Proses (2) – Proses (3) – Proses (4) – Proses (5)
Dari contoh diatas terlihat bahwa proses 2, 3, dan , 4 diulang sebanyak tiga kali, pengulangan ini terjadi setelah proses 1 dan sebelum terjadi proses 5 terjadi. Jika di implementasikan dalam bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian simbol yang tersusun berderet. Hal ini tidak efisien. Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan counter sebagai pengontrolan pengulangan ketiga proses tersebut.
Dari flowchart tersebut dapat ditelusuri sebagai berikut :
1. Pertama kali dikerjakan proses (1) = A
2. Dipersiapkan sebuah variable yang digunakan sebagai counter yaitu X=0, variabel ini digunakan untuk mengontrol jumlah pelaksanaan proses 2, 3, 4 yang telah dikerjakan.
3. Kerjakan proses 2, 3, dan 4 secara berurutan.
4. Variabel counter ditambah satu. Isi variabel ini menunjukan jumlah pelaksanan proses 2, 3, dan 4
5. Periksa isi variabel counter X untuk membatasi jumlah pengulangan. Jika isi variabel X=3 maka kerjakan proses (5), sebaliknya jika X lebih kecil dari tiga berarti proses 2, 3, dan 4 masih perlu diulang.
Swicthing
Teknik swicthing merupakan cara mempendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilanjutkan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti switch pada tombol lampu. Dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu menyala atau mati. Namun dalam flowhchart switch tersebut bukan merupakan kompoen elektronik. Ia hanya berupa variiabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1.
0 berarti mati
1 berarti menyala
Tabel keputusan digunakan sebagai alat bantu/perancangan sistem/ program yang bersifat kompleks dan memiliki algoritma yang memiliki keputusan bertingkat dalam jumlah banyak sehingga sulit untuk digambarkan langsung melalui struktur atau pseudecode.
Struktur tabel keputusan ada 4, yakni :
– Action Stub
– Action Entry
– Condition Stub
– Condition Entry
– Action stub merupakan bagian isi yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan.
– Action Entry merupakan bagian yang berisi tentang tanda tindakan yang akan dilaksanakan.
-Condition Stub merupakan bagian yang berisi suatu kondisi yang akan dileseleksi
– Condition Entry merupakan bagian yang berisi semua kondisi yang akan diseleksi.
Perputaran kembali/ Looping (For Next)
Loopin merupakan arus diagram yang mengalir lurus terus kebawah->masalah pertama. Masalah kedua -> terjadi percabangan (branching) dan peputran kembali (looping). Loop atau perulangan adalah suatu bentuk kegiatan mengulang suatu statement sampai batas yang diinginkan.