Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Pengertian Manajemen Risiko

Serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha, baik risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, maupun risiko-risiko lainnya dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan.

Menurut LAM (2007), Manajemen Risiko Korporasi adalah kerangka kerja yang komprehensif dan integratif untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, modal ekonomi, dan transfer risiko dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan.

Menurut Otoritas Jasa Keuanga (OJK, 2016), Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha.

Menurut Hubbart, Manajemen risiko adalah proses identifikasi, penilaian, dan prioritas risiko yang diikuti oleh koordinasi dan aplikasi sumber daya ekonomi untuk meminimalkan, memantau, dan mengawasi kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan.

ERM(Enterprise Risk Management) terintegrasi 3 cara :

1. Pengintegrasioan Organisasi Risiko

Harus ada Unit Manajemen Risiko yg lgs bertanggung jawab pada CEO dan Direksi dengan tanggung jawab menyusun kebijakan umum untuk seluruh aktivitas pengambilan risiko.

2. Pengintegrasian Strategi Transfer Risiko

Menggunakan sudut pandang portofolio seluruh risiko yang ada guna mengoptimalkan alternatif transfer risiko untuk melindungi risiko yang tidak dikehendaki perusahaan

3. Pengintegrasian Manajemen Risiko Ke Dalam Proses Bisnis Perusahaan

Mengintegrasikan ERM dalam aktivitas penetapan harga, pengalokasian sumber daya dan berbagai keputusan bisnis lainnya

Manfaat Umum ERM(Enterprise Risk Management) :

1. Membantu manajemen meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian yang tak diprediksi sebelumnya terhadap laba, reputasi, atau kepercayaan investor, asosiasi usaha, Nasabah, dan karyawan

2. Menciptakan budaya peduli risiko dalam perusahaan yang akan memberikan nilai tambah bagi kegiatan usaha

Manfaat Enterprise Risk Management (ERM)

1. Efektifitas Organisasi

ERM memungkinkan adanya koordinasi dari atas ke bawah yang diperlukan untuk menjadikan organisasi menjadi efisien.

2. Pelaporan Risiko

Terpetakannya prioritas tingkat dan isi laporan risiko yang harus disampiakn kepada manajemen senior dan pimpinan perusahaan, seperti jenis risiko yang ada, kerugian agregrat, indikator peringatan dini, eksposur penting  bisa meningkatkan transparansi di seluruh organisasi

3. Kinerja Bisnis

Dapat mendorong perbaikan kinerja usaha, dengan mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik sesuai risiko yang dihadapi, dan strategi pemindahan risikonya.

Prasarat Penerapan ERM yang efektif

– Adanya Pengawasan yang aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi

– Kecukupan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Serta Penetapan limit risiko

– Kecukupan Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta adanya sistem informasi manajemen risiko

– Adanya sistem pengendalian intern yang menyeluruh

7 Kerangka ERM yang harus dikembangkan

1. Corporate Governance (Tata Kelola), untuk memastikan Dewan komisaris dan Direksi telah membuat proses organisasi dan kontrol perusahaan yang tepat untuk mengukur dan mengelola risiko lintas perusahaan

2. Manajemen Lini untuk mengintegrasikan ERM ke dalam aktivitas penghasil pendapatan perusahaan (Pengembangan bisnis, manajemen produk, penentuan harga, dll)

3. Manajemen Portofolio untuk mengumpulkan exposure risiko, menggabungkan diversifikasi dan mengawasi konsentrasi risiko terhadap batas risiko yang ditetatpkan

4. Pemindahan risiko untuk mengurangi eksposur risiko yang dipandang terlalu tinggi atau dipandang lebih efisien dalam hal biaya, apabila dipindahkan ke pihak ketiga dibandingkan menahannya dalam portofoliio risiko perusahaan

5. Analisis risiko untuk menyediakan perangkat pengukuran analisis dan pelaporan untuk mengukur eksposur risiko perusahaan dan menelusuri pemicu eksternal

6. Sumber daya data dan teknologi untuk mendukung proses analisis dan pelaporannnya

7. Manajemen Stakeholder untuk menyampaikan dan melapoorkan informasi risiko perusahaan kepada para stakeholdernya