Definisi Video Game
Game adalah sebuah sistem dengan konflik buatan antarpemainnya dengan disertai aturan-aturan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu tujuannya adalah untuk mengalahkan pemain lain dalam game tersebut. Game memiliki beberapa komponen yang harus dipenuhi, antara lain: alat, peraturan, tujuan, dan pemain. Untuk klasifikasinya, game dibagi menjadi: sports (sepakbola, basket, tenis, dll.), tabletop games (ular tangga, black jack, halma, dll.), dan video game.
Video game merupakan bagian dari game. Definisi dari video game adalah sebuah bentuk permainan elektronik berupa teks maupun gambar, yang melibatkan interaksi antara perangkat lunak permainan, orang yang memainkannya, dan dijembatani oleh perangkat keras pengolah permainan tersebut. Perangkat lunak game akan memberikan output berupa gambar atau teks yang ditampilkan melalui media (televisi, komputer, telepon seluler, dll.), kemudian pemain memberikan input berupa perintah yang disalurkan melalui perangkat keras permainan tersebut untuk ditampilkan kembali pada media.
Individu yang melakukan aktivitas bermain video game dapat disebut dengan gamer. Berdasarkan frekuensi bermain, gamer dibagi ke dalam tiga jenis. Pertama adalah regular gamer, yang bermain lebih dari satu kali sehari, setiap hari, atau paling sedikit sekali dalam seminggu. Kedua adalah casual gamer, yang waktu bermainnya pada hari libur, satu atau dua kali sebulan, atau sesekali tetapi dengan durasi mencapai berjam-jam. Dan yang ketiga adalah non-gamer, yaitu individu yang tidak pernah bermain video game, atau individu yang pernah mencoba bermain video game tetapi tidak meneruskannya lagi, atau individu yang dahulu adalah pemain video game tetapi sekarang sudah tidak bermain lagi.
Menurut Griffith, gamer dikelompokkan lebih spesifik menjadi tiga jenis. Pertama adalah low frequency gamer yang bermain video game kurang dari satu jam per hari. Kedua adalah high frequency gamer yang bermain video game lebih dari tujuh jam per minggu. Kemudian ketiga adalah heavy gamer yang bermain video game lebih dari dua jam per hari atau lebih dari 14 jam dalam seminggu.
Perkembangan Video Game
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa bermain video game adalah kegiatan rekreasi yang paling populer di dunia.13 Video game tidak hanya digemari oleh anak-anak, orang dewasa juga banyak yang gemar bermain video game. Seperti yang dikemukakan Griffiths bahwa anak-anak mulai tertarik bermain video game pada usia sekitar tujuh tahun. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa sepertiga anak usia awal belasan tahun bermain video game setiap hari. Sekitar 7% anak usia awal belasan tahun bermain video game paling sedikit 30 jam per minggu.
Video game pertama yang ada di dunia dibuat oleh Thomas T. Goldsmith dan Estle Ray Mann, berupa permainan simulator peluncuran misil, yang terinspirasi dari tampilan radar pada Perang Dunia II. Sedangkan di Indonesia, video game sudah dikenal sejak tahun 1980-an. Anak-anak sekolah pada masa itu biasa bermain dingdong atau video game dengan layar televisi khusus beserta tuas dan beberapa tombol kontrol.
Internet memegang peranan penting dalam perkembangan video game di masa ini. Dengan adanya internet, video game yang awalnya hanya bisa dimainkan oleh satu atau dua orang saja, sekarang dapat dimainkan oleh puluhan hingga ratusan orang. Koneksi internet dapat menyatukan para gamer yang ada di seluruh belahan dunia. Fitur ini biasa disebut dengan fitur multiplayer. Pemain video game tidak harus mempunyai koneksi internet sendiri-sendiri untuk dapat menggunakan fitur multiplayer, cukup dengan menggunakan jaringan lokal nirkabel atau disebut wi-fi (wireless fidelity).
Permainan video game yang menggunakan koneksi internet atau jaringan lokal untuk memainkannya dikenal sebagai video game online. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, video game online juga mengalami perkembangan yang pesat. Terlihat dari makin banyaknya video game online yang muncul seperti Ragnarok Online, DotA, World of Warcraft atau Call of Duty. Perkembangan pesat juga terlihat dengan makin banyaknya game center yang tersebar di berbagai tempat. Game center sendiri merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam game, baik online maupun tidak, yang disewakan menggunakan koin maupun sewa per jam. Di kota-kota besar di Indonesia, rata-rata tarif sewa per jamnya kurang lebih Rp 4.000
Penelitian Jansz menyatakan bahwa mayoritas gamer adalah remaja laki- laki. Kaum remaja ini menganggap video game sebagai tempat mereka melepas emosi. Hal ini sejalan dengan Bakker yang menyatakan bahwa para pecandu game rata-rata antara 13-30 tahun dengan persentase 80 persen berusia 13-25 tahun. Mereka dapat dikatakan sebagai pecandu jika mereka sampai mengabaikan aspek kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan, pekerjaan, pergaulan, kebersihan, dan kesehatan pribadi.
GAME BERDASARKAN PLATFORM
PC GAMES
Personal Computer Game adalah permainan yang dimainkan di komputer pribadi, bukan pada video game konsol atau mesin arcade. Game PC yang dibuat oleh pengembang satu atau lebih permainan, biasanya bersama dengan spesialis lainnya (seperti seniman permainan) dan dipublikasikan baik secara mandiri atau melalui penerbit pihak ketiga. Pendistribusian PC Games gapat berupa media fisik seperti DVD dan CD, Internet. Game PC sering membutuhkan hardware khusus di komputer pengguna untuk bermain, seperti generasi spesifik unit pemrosesan grafik atau koneksi internet untuk bermain online.
Arcade games, yaitu sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games, didukung dengan perangkat, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil.
Yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, dan Nintendo.
HANDHELD GAMES
Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
MOBILE GAMES
Mobile games, yaitu game yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.
BAHASA PEMROGRAMAN DAN PENGGUNAAN GAME
A. Pengertian Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi standar untuk memerintah komputer agar mempunyai fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
B. Pengertian Game
Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.
Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game.
C. Hubungan Bahasa Pemrograman Dengan Game
Game merupakan aplikasi yang ditulis dengan script atau bahasa pemrograman, di balik sebuah game terdapat jutaan kode program yang membentuknya.
Dalam pembuatan game memerlukan DirectX, yaitu sebuah kumpulan API (Application Programming Interface) yang menangani tugas-tugas yang berhubungan dengan multimedia, khususnya pemrograman game dan video. Kita bisa menggunakan SDK (Software Development Kit) dari DirectX itu sendiri untuk menciptakan game dengan memanfaatkan fungsi-fungsi DirectX yang telah disediakan.
Dalam perkembangan game itu sendiri sudah hampir semua game memakai teknologi mutakhir, seperti Game Maker, RPG maker, AGS ( Adventure Game Studio), Macromedia Flash (Sekarang Adobe Flash)
D. Pilihan bahasa pemrograman untuk pembuatan game
Walaupun terdapat banyak sekali pilihan bahasa pemrograman untuk membuat game, namun padaintinya bahasa tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Speed.
Bahasa scripting untuk game harus mampu berjalan secepat mungkin. Jika kita berniat untuk menggunakan banyak script untuk perilakukarakter dan kejadian di level game, maka scriptakan perlu untuk mengeksekusi sebagai bagiandari loop game utama. Ini berarti bahwa scriptyang lambat akan memakan waktu yang kita butuhkan untuk membuat suatu adegan,menjalankan mesin fisika, atau menyiapkan audio.
b) Kompilasi dan Interpretasi (penyusunan dan penafsiran).
Bahasa scripting secara luasdiinterpretasikan,melalui susunan serangkaian byte. Penafsiran bahasa diambil melalui formatteks. Interpreter melihat setiap baris, penyusunan bekerja sesuai yang maksud dari script, danmelakukan tindakan yang spesifik. Bahasa byte-terkompilasi dikonversi dari teks ke formatinternal, yang disebut byte code. Kode byte biasanya jauh lebih padat daripada format teks.Karena kode byte dalam suatu formatdioptimalkan ketika dieksekusi, agar dapat berjalan lebih cepat.
c) Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa scripting perlu memiliki akses kefungsi yang signifikan ke dalam game. Sebuahscript yang mengendalikan karakter, misalnya harus mampu untuk menanyai game untuk mencaritahu apa yang bisa dilihat dan kemudianmembiarkan game tahu apa yang akan dilakukansebagai aksinya.Serangkaian fungsi yang dibutuhkan untuk mengakses ini jarang diketahui ketika bahasascripting telah diimplementasikan atau dipilih. Halini penting untuk memiliki sebuah bahasa yangdapat dengan mudah memanggil fungsi-fungsi atau menggunakan kelas main code dalam game.Biasanya, itu adalah penting bagi programmer untuk dapat mengekspos fungsi baru atau kelasyang dengan mudah ketika pembuat scriptmemintanya.
d) Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi ini sering berguna untuk memanggilscript menjadi diikutsertakan ulang. Mereka dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketikaanggaran waktu telah habis script akan dapatditunda. Ketika script selanjutnya mendapatkan beberapa waktu kembali, maka akan dapatmenjalankan kembali script yang ditundasebelumnya.Hal ini sering membantu untuk membiarkankontrol hasil script saat mencapai jeda normal.Kemudian sebuah algoritma penjadwalan dapatmemberikan lebih banyak waktu untuk meminimalisasi penggunaan sumber daya.Sebuah script untuk mengendalikan sebuahkarakter, misalnya, mungkin memiliki limatahapan yang berbeda (memeriksa situasi,memeriksa kesehatan, menentukan gerakan,rencana rute, dan melaksanakan gerakan). Inisemua dapat dimasukkan dalam satu script yangmenghasilkan penyekat antara setiap bagian.Kemudian masing-masing akan berjalan dengansetiap lima frame, dan beban dari eksekusi AI akandidistribusikan.Re-entrancy yang lebih canggih harusmemungkinkan penulis script untuk menandai bagian yang tidak boleh terputus.
E. Sasaran Pegguna Game
Sasaran pengguna game biasanya di tunjukan bagi anak-anak 3-5 tahun. Dan menyadari bahwa konsumen terbaik adalah konsumen yang aktif.
Dalam menentukan sasaran game biasanya memperhatikan hal-hal berikut:
1. Adanya Gambaran Besar
2. Miliki tujuan untuk Memenuhi Kebutuhan
3. Tentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
Setelah mengetahui kebutuhan-kebutuhan “bawah sadar” sang pengguna games yang dapat disandingkan dengan tujuan merek, identifikasilah perilaku yang ingin diperoleh (awareness, ketertarikan, pilihan, pembelian) dan kemudian sinergikan dengan kebutuhan-kebutuhan pengguna games.
Identifikasi perilaku yang ingin diperoleh adalah adanya pembelian produk oleh Konsumen. Jadi, rencanakan agar strategi dan taktik serta desain games untuk menentukan langkah-langkah mencapai tujuan merek.
4. Penghargaan
Games harus memiliki arti dan manfaat di hati penggunanya agar menarik. Games hanyalah alat untuk mencapai tujuan akhir. Skor, level, peringkat dan sejenisnya adalah kunci yang dapat dikustomisasi sesuai dengan konten produk.
5. Make it fun!
Hal apa pun memungkinkan untuk diraih, sepanjang games tersebut fun untuk dimainkan dan merek terintegrasikan dengan halus di dalamnya.
F. Teknik Pembuatan Game
Dalam membuat sebuah game, pertama-tama kita harus mengetahui tahapan-tahapan yang biasanya diperlukan oleh seorang game creator
Tahap-tahap dalam pembuatan game adalah sebagai berikut:
· Tentukan genre game
Tentukan jenis dan ide seperti apa game yang akan kita buat, bagaimana cara memainkannya dan sasaran game.
Dengan apakah Anda ingin membuat game tersebut, biasanya game dibuat dengan bahasa pemograman, ada software yang menggunakan bahasa pemograman dalam pembuatan game atau sama sekali tidak membutuhkan pemograman dalam pembuatannya, sehingga Anda hanya perlu menggunakan mouse untuk mengatur jalannya game, karakter jagoan, musuh dan beberapa komponen game lainnya, software untuk membuat game sangat membantu Anda dalam membuat sebuah game.
Gameplay adalah sistem jalannya game tersebut, mulai dari menu, area permainan, save, load, game over, story line, misiion sukses, mission failed, cara bermain dan sistem lainnya harus ditentukan. Semua sistem yang digunakan dalam game disebut dengan gameplay.
Grafis dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis kartun, semi realis, atau realis. Pilih jenis grafis yang sesuai kebutuhan game dan sesuai dengan kemampuan, pilih software apa yang ingin digunakan dalam pembuatan gambarnya, pilih yang paling mudah.
Gunakan suara/audio yang cocok dengan bagian-bagiannya. Kemudian pilih software yang ingin digunakan untuk membuat atau mengedit suara yang akan digunakan dalam game
Rencanakan waktu pembuatan game, dengan begitu bisa membuat game sesuai dengan urutan waktu. Perencanaan waktu pembuatan game ini sangat baik untuk dilakukan.
G. Bahasa Pemrograman untuk membuat game
Berikut daftar bahasa program dan contoh game yang dihasilkan dari berbagai bahasa pemrograman.
#1 Bahasa Pemrograman C++
Bahasa pemrograman C++ merupakan bahasa program tingkat tinggi, yang mana para developer game Desktop sangat banyak menggunakan bahasa pemrograman C++ ini untuk membangun dan mengembangkan aplikasi game berbasis Desktop. Bahasa pemrograman C++ merupakan perkembangan dari bahasa C dengan perkembangan yang menambahkan beberapa konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading.
Kamu bisa mencoba belajar dan membuat game kesuakaan kamu dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Contoh game populer yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C++ seperti Crysis 2 dan Crayon Physics Deluxe.
#2 Bahasa Pemrograman C# (C Sharp)
Bagi kamu pengembang aplikasi Desktop mungkin sudah tidak asing lagi dengan bahasa pemrograman C#, bahasa C# banyak mengadopsi syntax dari C++ merupakan pemrograman baru yang diciptakan oleh Microsoft. Bahasa pemrograman C# bisa digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi berbasis windows (desktop) maupun aplikasi berbasis web bahkan bahasa pemrograman juga bisa membuat aplikasi berbasis web services.
Selain beberapa keunggulan C# diatas, dengan menggunakan aplikasi pembuat game terkenal Unity3D Engine kita bisa menggunakan bahasa pemrograman C# sebagai bahasa program untuk membuat game Android, IOS dan Desktop. Beberapa game populer yang dibangun dari unity3D menggunakan pemrograman C# sudah pernah kami bahas di web ngehh.id ini seperti game LiloCity dari Agate Studio.
Bahasa pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman yang dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web, mobile serta aplikasi game android dan desktop. Sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Bahasa Pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP-Object Oriented Programming). Kelebihan bahasa pemrograman java diantaranya dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi seperti windows, linux dan Mac OS.
Bahasa Pemrograman Java juga sangat cocok bagi kamu yang ingin membangun sebuah game atau mengembangkan game berskala besar dengan basis game desktop, web games dan mobile games seperti Android dan untuk IOS.
Contoh game yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java seperti game Spiral Knights.
#4 Actionscript 3.0
Seperti kita ketahui, ActionScript 3.0 merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti halnya bahasa pemrograman khusus pembuatan game lainnya. Tujuan dalam pengembangan bahasa pemrograman ActionScript 3.0 merupakan untuk menciptakan bahasa pemrograman yang ideal dalam proses membangun aplikasi Internet dengan cepat.
Bahasa pemrograman Actionscript 3.0 biasa digunakan para pengembang aplikasi web games yang menggunakan format Game Flash. Beberapa contoh aplikasi game yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Actionscript 3.0 seperti Game Shopping Paradise yang ada di web Facebook.com dan masih banyak web game lainnya yang dibangun menggunakan pemrograman Actionscript 3.0.
Bahasa pemrograman JavaScript selain dikembangkan dalam aplikasi web juga sangat powerfull untuk dikembangkan dalam script web game, selain javascript juga didukung oleh PHP dan HTML. Contoh game yang dibuat dengan menggunakan gabungan dari ketiga bahasa pemrograman tersebut seperti game Football Saga.
#6 Bahasa Pemrograman Objective-C
Objective-C juga merupakan bahasa pemrograman yang bisa kamu gunakan dalam mengembangkan aplikasi game yang menggunakan Mac OS.