PERTARUNGAN KE BAWAH
Pertarungan ke bawah (bahasa Inggris: Race to the bottom) adalah istilah sosial-ekonomi yang digunakan untuk menyebut deregulasi lingkungan bisnis atau pajak oleh pemerintah demi menarik atau mempertahankan aktivitas ekonomi ke/di negaranya. Akibatnya, upah semakin turun, kondisi kerja semakin buruk, dan perlindungan lingkungan semakin longgar. Sebagai produk dari globalisasi dan perdagangan bebas, pertarungan ke bawah terjadi ketika persaingan antarwilayah meningkat di sektor perdagangan dan produksi.
Deregulasi terjadi karena konsumen mau membayar harga barang atau jasa mengikuti pasar alih-alih mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah untuk melindungi bisnis atau serikat pekerja.
Konsep “pertarungan ke bawah” muncul di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Saat itu terjadi persaingan akta antar negara bagian agar perusahaan luar mau mendirikan kantor pusat di wilayahnya. Sejumlah pengamat menggunakan istilah “pertarungan efisiensi”, sedangkan pengamat lainnya seperti Louis Brandeis menggunakan istilah “pertarungan ke bawah”.
Istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut persaingan antar perusahaan. Pada tahun 2003, menanggapi laporan bahwa supermarket-supermarket di Britania Raya memangkas harga pisang dan otomatis mengurangi pendapatan negara berkembang produsen pisang, Alistair Smith, koordinator internasional Banana Link, mengatakan bahwa “supermarket di Britania Raya sedang memimpin pertarungan ke bawah. Banyak orang kehilangan pekerjaan, dan para produsen terpaksa mengabaikan persoalan sosial dan lingkungan.”
BARANG MERUGIKAN
Dalam ilmu ekonomi, barang merugikan adalah barang-barang (produk) yang tidak diinginkan oleh konsumen. Contohnya adalah sampah, polusi, dan limbah. Penambahan kuantitas barang merugikan akan mengurangi kebahagiaan dan kepuasan konsumen.
BASIS MONETER
Dalam ekonomi basis moneter (disebut juga uang basis, basis uang, high-powered money, uang cadangan, atau narrow money) di sebuah negara didefinisikan sebagai porsi cadangan bank komersial yang tercatat di bank sentral ditambah total mata uang yang beredar di masyarakat (termasuk uang brankas, mata uang yang secara fisik disimpan di brankas bank).
Basis moneter tidak sama dengan persediaan uang yang terdiri dari total mata uang yang beredar di masyarakat ditambah deposito non-bank di bank komersial.
Manajemen
Operasi pasar terbuka adalah perangkat kebijakan moneter yang secara langsung memperluas atau menyusutkan basis moneter.
Basis moneter dan kebijakan moneter biasanya dikendalikan oleh institusi nasional yang sama, yaitu kementerian keuangan atau bank sentral. Kedua institusi ini mengubah basis moneter melalui transaksi pasar terbuka, yaitu membeli dan menjual obligasi pemerintah. Mereka juga biasanya mampu memengaruhi aktivitas perbankan dengan memanipulasi suku bunga dan mengatur persyaratan cadangan (seberapa banyak uang yang harus dipegang bank alih-alih dipinjamkan ke nasabah).
Basis moneter (M0) disebut high-powered karena kenaikannya akan ikut menaikkan suplai deposito permintaan melalui pinjaman bank. Rasio ini disebut pengganda uang (money multiplier).
BIAYA PELUANG
Biaya peluang atau biaya kesempatan (bahasa Inggris: Opportunity Cost) adalah biaya yang dikeluarkan seseorang atau institusi ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Bentuk biaya peluang dapat berbentuk berbagai macam hal, seperti waktu, uang, atau utilitas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan jumlah uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. “Kesempatan yang hilang” itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Dimensi biaya peluang dapat berbentuk berbagai hal, termasuk waktu, uang, atau utilitas.
Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan cara tertentu. Kita harus memutuskan untuk memilih dan menentukan berapa banyak barang yang akan dibeli. Untuk membuat pilihan, kita perlu menyeimbangkan manfaat yang kita peroleh jika kita memiliki sesuatu dan biaya yang harus kita keluarkan jika kita harus mengorbankan sesuatu. Biaya peluang memilih suatu alternatif.
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga mengacu pada pengenaan harga berbeda untuk produk atau jasa yang sama, kepada kelompok pelanggan yang berbeda atau dalam pasar yang berbeda. Diskriminasi harga internasional disebut dumping. Dalam dumping, kurang elastisitas dibanding di luar negeri. Produsen menjual suatu komoditas lebih mahal di dalam negeri dibandingkan dengan kurva permintaan pasarnya.
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya.
Stratifikasi
Berikut merupakan stratifikasi dalam diskriminasi harga, yaitu
- Setiap konsumen, tanpa stratifikasi apapun, harus membayar harga yang ditetapkan oleh produsen. Contoh: jual beli berlian, atau souvenir di depot-depot turis wisata.
- Melihat jumlah (kuantitas) pembelian, atau semakin besar pembelian semakin murah harganya. Contoh: barang-barang elektronik, atau pembelian partai besar di pasar.
- Membedakan stratifikasi (kelas/kelompok) konsumen dalam penetapan harga yang berbeda-beda. Contoh: harga khusus untuk pelajar dan orang-orang tua.
DISTORSI (EKONOMI)
Distorsi (ekonomi) (atau ketidaksempurnaan pasar) adalah yang membuat kondisi ekonomi ketidak efisien sehingga mengganggu agen ekonomi dalam memaksimalkan kesejahteraan sosial dalam rangka memaksimalkan kesejahteraan mereka sendiri.
Sebuah kondisi di mana dipergunakan untuk mengukur distorsi adalah deviasi antara harga pasar yang bagus dan biaya marjinal yaitu perbedaan antara tingkat substitusi marjinal di konsumsi dan transformasi marjinal ditingkat produksi. Seperti itu dapat mengakibatkan deviasi dari monopoli, tarif dan kuota impor, yang pada teori dapat menimbulkan beberapa jenis perilaku disebut pebisnis numpang lewat. Sumber distorsi adalah uncorrected eksternalitas, Diskriminasi pajak pada harga barang atau pendapatan, inflasi, dan informasi lengkap. Masing-masing yang dapat mengakibatkan kerugian bersih dipihak konsumen.Pada kondisi ideal adalah keadaan di mana adanya persaingan sempurna tanpa adanya distorsi pasar sehingga terjadi keseimbangan dari penawaran dan permintaan.
GAAS
Standar Pemeriksaan yang Diterima Secara Umum (Inggris: Generally Accepted Auditing Standards) adalah Aturan-aturan dan pedoman umum yang digunakan Akuntan Publik terdaftar atau bersertifikat dalam mempersiapkan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan klien. Pedoman itu meliputi referensi untuk kualifikasi pemeriksa (standar umum), bidang kerja atau tugas pemeriksaan (laporan tugas bidang), dan pelaporan hasil pemeriksaan (standar pelaporan). Standar umum didukung oleh literatur pendukung yang rinci. Seorang pemeriksa yang tidak mampu menjelaskan pendapatnya tentang laporan keuangan harus memberikan alasan-alasan.
IMPOR
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor.
Kesalahan umum
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan yang baru melakukan ekspor-impor, yaitu:
- Tidak melakukan penyelidikan yang lengkap sebelum melakukan ekspor.
- Tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu.
Istilah-istilah dalam impor
Berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan: Air waybill Suatu kontrak mutlak yang dikeluarkan perusahaan angkutan udara. Bill of lading (B/L) Surat tanda terima barang yang dimuat di atas kapal dan merupakan bukti kepemilikan atas barang serta perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Invoice Faktur atau nota berisi harga dan jumlah barang serta total harga. C&F (Cost and Freight) Seluruh biaya produksi dan pengapalannya masuk di dalam harga barang. Clearance
- hak kapal untuk meninggalkan pelabuhan.
- Izin berangkat kapal dari pelabuhan.
- Izin mengeluarkan barang dari pabean.
Consignee Nama dan alamat penerima barang atau pembelinya. F. O. B (free on board) Suatu kewajiban penjual hanya sebatas sampai pelabuhan pengirim Packing list Faktur atau nota yang berisi jumlah dan berat barang (berat bersih dan berat kotor) Commodity Barang yang merupakan hasil pertanian, namun saat ini disebut produk. Health Certificate (HC) and Phytosanitary Certificate (PC) Sebuah sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga atau pejabat karantina hewan dan tumbuhan berwenang di negara asal. Di Indonesia, HC dan PC diterbitkan oleh petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kedua sertifikat ini merupakan salah satu Persyaratan Karantina yang wajib dipenuhi oleh setiap hewan, tumbuhan, dan produk turunannya yang diimpor. Pelanggaran terhadap persyaratan karantina memiliki konsekuensi hukum. Proses mendapatkannya melalui serangkaian prosedur dan tindakan karantina, termasuk uji laboratorium, agar tidak terjadi penyebaran penyakit hewan (HPHK) dan tumbuhan (OPTK) antarnegara maupun antararea di Indonesia. Weight Berat kotor suatu barang yang menyangkut isi dan pembungkusnya.
KEAMANAN EKONOMI
Keamanan ekonomi atau keamanan finansial adalah keadaan memiliki pendapatan yang stabil atau sumber daya lain untuk menopang standar hidup kini dan nanti. Keamanan ekonomi meliputi:
- kemungkinan berlanjutnya solvabilitas
- kepastian arus kas seseorang atau lembaga ekonomi, misalnya negara, pada masa depan
- jaminan pekerjaan
Keamanan finansial lebih mengacu pada pengelolaan uang dan tabungan perorangan dan keluarga. Keamanan ekonomi cenderung mencakup dampak tingkat produksi dan bantuan uang untuk pengangguran secara luas.
KEEKONOMIAN SKALA
Keekonomian skala merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Istilah keekonomian skala sering kali dicampuradukan dengan istilah Pengembalian Skala (return to scale). Keekonomian skala membahas hubungan antara biaya produksi (per unit) dengan jumlah produksi (output), sedangkan ‘pengembalian skala’ membahas hubungan antara jumlah produksi (output) dengan faktor-faktor produksi. Namun kedua fenomena tersebut saling berhubungan: pengembalian skala yang terjadi dari sisi biaya produksi merupakan keekonomian skala.
Peningkatan jumlah produksi dari Q ke Q2 menyebabkan turunnya biaya produksi per unit dari C ke C 1
Penyebab
Biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya pembelian gedung, mesin atau infrastruktur produksi lainnya, merupakan penyebab utama keekonomian skala. Peningkatan hasil produksi memungkinkan suatu perusahaan untuk mengalokasikan biaya-biaya tetap tersebut dalam komponen-komponen biaya produksi per unit. Komponen biaya tetap per unit akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Pada saat yang sama, biaya variabel tidak berubah.
Keekonomian skala sangat berperan pada sektor-sektor ekonomi ber-biaya tetap tinggi, misalnya pada sektor-sektor ekonomi yang berbasis infrastruktur jaringan seperti produksi tenaga listrik, angkutan jalan rel, dan sebagainya, atau pada sektor-sektor yang memerlukan investasi berbiaya tinggi untuk riset dan pengembangan seperti industri penerbangan. Dalam situasi tertentu fenomena keekonomian skala dapat memicu timbulnya monopoli alamiah.
KERANJANG MATA UANG
Keranjang mata uang adalah sekumpulan mata uang tertentu dengan bobot yang berbeda. Keranjang mata uang sering digunakan untuk menekan risiko fluktuasi mata uang. Contoh keranjang mata uang adalah Satuan Mata Uang Eropa yang dipakai oleh negara-negara anggota Masyarakat Eropa sebagai satuan hitung sebelum diganti dengan euro. Contoh lainnya adalah hak penarikan khusus (SDR) milik Dana Moneter Internasional.