Pengertian Rencana Pemasaran
Perencanaan pemasaran atau yang disebut marketing planning yaitu suatu bagian dari sebuah desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai untuk konsumen dalam keadaan tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran sekarang ini, sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Atau pengertian perencanaan pemasaran yaitu segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi tujuan, strategi, kebijakan, serta taktik yang dijalankan.
Tujuan Perencanaan Pemasaran
Tujuan perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun di luar perusahaan.
- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
- Penyesuaian ukuran bisnis.
- Perubahan lingkup produk dan pasar.
- Menciptakan hubungan jaringan kerja yang baru dengan organisasi-organisasi yang lain.
Manfaat Perencanaan Pemasaran
Manfaat perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
- Bisa mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan.
- Dapat mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik.
- Dapat meminimalkan respon tidak rasional hingga respon yang tidak diharapkan.
- Mampu meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah.
- Untuk meningkatkan komunikasi.
- Mengurangi konflik mengenai ke mana semestinya organisasi bergerak.
- Dapat memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk memperoleh peluang pilihan.
- Untuk mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara sistematis.
Unsur-unsur Perencanaan Pemasaran
Unsur unsur dari suatu perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
- Tujuan dan strategi pemasaran.
- Strategi bauran pemasaran.
- Deskripsi tentang produk.
- Strategi penetapan harga.
- Rencana promosi.
- Penetapan produk yaitu penjualan dan distribusi.
Analisis Lingkungan
Analisis Lingkunagn dalam pemasaran terbagi dalam dua bagian yaitu lingkunagan eksternal dan lingkunagn internal.
1. Lingkungan eksternal
Pada umumnya lingkungan eksternal dipandang sebagai hal yang tidak dapat dikendalikan oleh para pengusaha.
Akan tetapi untuk membuat rencana pemasaran seorang pengusaha harus melihat hal-hal yang terdapat di dalam lingkunagn eksternal yaitu:
a. Lingkunagn Perekonomian
Pengusaha harus mempertimbangkan perubahan dalam pendapatan nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis,pendapatan siap konsumsi, dan lain-lain.
b. Lingkungan Kebudayaan
Seorang pengusaha untuk dapat membuat rencana pemasaran harus mengevaluasi perubahan kebudayaan karena mungkin semunya mempunyai dampak dalam perencanaan pasar.
c. Lingkungan Teknologi
Kemajuan teknologi memang sulit di prediksi, tapi seorang pengusaha harus memperhatikan perkembangan teknologi untuk membuat keputusan pemasaran jangka pendek.
d. Lingkungan Permintaan Konsumen
Perencanaan pemasaran akan mempersiapkan pengusaha terhadap adanya perubahan dalam permintaan konsumen dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan permintaan konsumen yang memerlukan tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran distribusi, harga atau promosi.
e. Lingkungan Hukum
Terdapat banyak persoalan hukum dalam memulai usaha baru. Pengusaha hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hukum dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa.
f. Lingkunagan Persaingan
Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
g. Lingkungan Bahan Mentah
Jika dalam usaha terjadi kelangkaan bahan mentah seorang pengusaha harus mmepunyai alternative untuk bahan mentah agar usah yang dijalankannya tidak gulung tikar hanya karna kekurangan bahan mentah.
2. Lingkungan Intrnal
Faktor internal merupakan variabel di mana pengusaha mempunyai suatu kendali atas variabel tersebut.
a. Sumber Daya Finansial
Sumber daya finansial hendaknya menguraikan kebutuhan financial dari usaha baru.
b. Manajemen
Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
c. Pemasok
Seorang pengusaha mempunyai kendali yang kecil untuk memutuskan keputusan tentang bahan mentah dari pemasok. Jadi sangat penting memasukan factor-faktor tentang pemasokan.
d. Sasaran dan Tujuan
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajer.
Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis, yang terkendali (produk, harga, tempat dan promosi) yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Pengertian lain bauran pemasaran yakni strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Hampir semua perusahaan melakukan strategi ini untuk mencapai tujuan pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang sangat ketat. Dalam dunia perbankan, bauran pemasaran menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yakni Produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Sementara menurut Boom dan Bitner menambah dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di tambah 3p yakni: Orang (people), bukti fisik (physical Evidence), proses (Process). Dari penjelasan ini, bahwa dapat disimpulkan secara keseluruhan konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa digabungkan menjadi 7P. Adapun kegiatan yang di maksud dalam marketing mix, 7P yaitu :
1. Produk (Product)
Produk adalah pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik maupun tidak, yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pendapat lain mengatakan bahwa produk merupakan keseluruhan obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.9 Dan perlu diperhatikan bahwa dalam produk konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk tersebut.
Dari dua difenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang baik secara fisik atau tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel atau (brand) yang ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang sesuai kebutuhan yang ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara melihat pangsa pasar dan menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap produk yang akan digunakan, sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat (kualitas yang baik) kepada konsumen atas produk yang kita tawarkan.
Untuk menarik konsumen agar produk yang ditawarkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu strategi dalam mengembangkannya, adapun strategi dalam mengembangkan produk,10 sebagai berikut:
1) Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas dari suatu bank sedangkan moto adalah kata yang mendorong bank dalam melayani kebutuhan masyarakat. Maka dari itu logo dan moto harus dirancang dengan benar sehingga masyarakat atau nasabah bisa dengan mudah ingat.
2) Menciptakan Merek
Jasa yang ditawarkan oleh bank perlu diberikan merek tertentu. Merek bisa berupa simbol, istilah, nama, desain atau kombinasi dari semuanya, yang melambangkan suatu lembaga tersebut, sehingga merek satu lembaga dengan lembaga lain hampir tidak ada merek yang sama. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan merek:
- Mudah diingat
- Terkesan hebat dan modern
- Memiliki arti (dalam arti positif)
- Menarik perhatian
3) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Namun dalam dunia perbankan, kemasan diartikan pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah, pembungkus dalam bidang jasa, misalnya buku tabungan, cek, bilyet.
4) Keputusan Label
Label merupakan bagian dari kemasan, yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan. Dalam lembaga perbankan biasanya tercantum cara penggunaan, misalnya pada kartu ATM. Dalam pembuatan produk, tentu konsumen harus mengetahui manfaat produk yang akan ditawarkan, sebagai berikut:
- Karakteristik produk yakni kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya, kemampuan daya tahan, desain, dan kreatifitas.
- Produk sebagai kumpulan keuntungan yakni hasil suatu produk yang dibeli bisa jadi keunggulan, dilengkapi berbagai macam fitur dalam produk untuk menunjang kegiatan nasabah. Adanya aplikasi BSM mobile banking sehingga banyak memberikan keuntungan kepada nasabah tanpa perlu terlibat langsung dengan karyawan.
- Produk sebagai pemuas nilai yakni menambah nilai bagi pelanggan, manfaat dari produk tersebut yang menciptakan kepuasan terhadap konsumen, dengan kemudahan dioperasional dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Kartu ATM yang ketelan saat melakukan transaksi, nasabah hanya perlu mengkonfirmasi dengan pihak bank, dengan itu customer service bisa memblokir dan membuatkan ATM yang baru.
2. Harga (Price)
Harga merupakan jumlah yang harus dibayar oleh konsumen untuk memproleh produk yang ia inginkan. Sebuah perusahaan menegosiasikan harga dengan masing-masing pelanggan, dengan menawarkan diskon, menghitung biaya produksi. Untuk menyesuaikan harga dengan penjual lain sehingga membawa produk agar sejalan dengan persepsi pembeli, sehingga mereka menganggap harga yang ditetapkan sesuai dengan hasil atau barang yang didapatkan. Serta harga yang sama dalam satu lingkungan juga diaggap wajar.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan harga adalah suatu cerminan dari nilai. Harga salah satu aspek yang paling penting kegiatan pemasaran.13 Bagi perbankan yang berprinsip syariah adalah bagi hasil. Sedangkan bagi perbankan konvensioanal harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya sewa, biaya tagih dan lain sebagainya.
Dengan adanya penentuan harga, maka akan menjadi mudah.
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang akan dicapai. Dalam penetapan harga, perusahaan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
- Untuk bertahan hidup Dimana bank menentukan harga semurah mungkin dengan tujuan produk dan jasa yang ditawarkan laku dipasaran, misalnya dengan untuk bunga simpanan yang tinggi dan bunga pinjaman yang rendah tetapi dalam kondisi yang masih menguntungkan.
- Untuk memaksimalkan laba Tujuan penetapan harga ini diharap penjualan terus meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga yang murah atau tinggi.
- Untuk memperbesar market share Dengan harga yang murah diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharpakan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
- Mutu produk Memberikan kesan atas produk atau jasa yang ditawarkan dengan memiliki kualitas yang tinggi, biasanya harga jual yang ditentukan semakin tinggi pula, namun konsumen akan merasa puas jika produk yang kita berikan berkualitas bagus.
- Karena pesaing Penentuan harga dengan melihat pesaing. Dengan tujuan agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing, sehingga tidak adanya ketimpangan harga.
Memilih harga tergantung keperluan, yaitu:
- Kesesuain harga atau biaya dengan kualitas jasa, diukur melalui kualitas produk dan pelayanan. Dengan kualitas produk yang bagus dan pelayanan. Kualitas produk harga yaitu kelengkapanan fasilitas dari setiap produk yang ditawarkan, sehingga kesesuai harga dan kualitas terhadap nasabah yang menggunakan akan merasa puas. Serta pelayanan yang baik akan merasa puas dan senang, sehingga harga yang mau dibayarkan berapun akan tidak menjadi masalah, harga potongan bulanan yang mahal namun pelayanan juga buruk, nasabah tentu akan merasa tidak puas.
- Keterjangkaun harga, diukur melalui tingkat harga segi biaya, diantaranya: a. Biaya administrasi, dilihat dari setoran awal saat pembukaan rekening buku tabungan yang murah. Maka nasabah akan banyak menggunakannya. b. Potongan harga yang tidak terlalu tinggi, potongan perbulan yang tidak terlalu memberatkan nasabah.
- Daya saing harga diukur dengan riset pasar dan perbandingan harga terhadap kualitas setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing. Dengan adanya setoran awal yang murah, akan meningkatkan nasabah dalam pembukaan rekening tabungan. Lembaga harus bisa memposisikan harga, dan pangsa pasar dijadikan untuk penentu harga.
- Kesesuain harga atau biaya dengan manfaat, dilihat dengan segi manfaat yang bisa memenuhi kebutuhan nasabah. Bisa dilihat dengan kelengkapan fitur dan kesesuai spesifikasi yang ada dalam produk tabungan sehingga bisa memenuhi kebutuhan nasabah.
3. Lokasi (Place)
Penentuan lokasi yang tepat menjadi sangat penting, apaagi bagi lembaga perbakan. Dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam aktivitas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat. Karena dengan lokasi yang tepat, masyarakat akan mengetahaui keberadaan lembaga perbankan tersebut, sehingga lokasi juga salah satu peranan penting dalam strategi pemasaran.
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Pengertian lain dari lokasi yaitu jejaring (net working) dimana produk dan jasa yang disediakan bank dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah.
Bagi sebuah perusahaan apalagi perbankan pemilihan suatu lokasi sangat penting, dalam menentukan lokasi pembukaan kantor cabang atau kas, termasuk peletakan ATM. Dengan penempatan fasilitas yang tepat, membuat pertimbangan bagi pengguna untuk memakai jasa bank tersebut. Bank harus mampu melihat sasaran pasar yang akan dituju sesuai dengan core business dari perusahaan, bisa memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.
Dalam perbankan Indonesia terkaitnya dengan office channeling merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran pada perbankan syariah dalam hal strategi untuk mengatasi keterbatasan tempat dan jaringan yang dimiliki.18 Untuk menjalankan kegiatan operasional bank, dengan itu lokasi bank harus strategis agar nasabah maupun masyarakat bisa dengan mudah bertransaksi. Pemilihan lokasi tergantung keperluan, seperti:
- Lokasi untuk kantor pusat.
- Lokasi untuk kantor wilayah.
- Lokasi untuk kantor cabang
- Kantor kas
- Mesin-mesin ATM.
Sedangkan lokasi dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank, ada hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a) Dekat dengan lokasi pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas dekat dengan pasar. Sehingga pedagang bisa mudah bertransaksi dalam bisnis sehingga tidak terlalu khawatir dengan uang tunai.
b) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat. Mempermudah masyarakat dalam bertransaksi dengan kantor cabang, sehingga tidak terjadi kesulitan untuk bertransaksi.
c) Dekat dengan kawasan industri dan pabrik. Mempertimbangkan pembukaan kantor dikawasan industri, agar bisa menawarkan fasilitas tabungan bagi karyawan atau jasa lainnya.
d) Dekat dengan perkantoran. Yang menjadi target atau tolak ukur adalah karyawan kantor dan kantor. Untuk karyawan kantor bisa melakukan penabungan pada bank yang dekat dengan lokasi kantor, sedangkan untuk perkantoran sendiri menawarkan sistem pembayaran gaji karyawan secara otomatis (payroll) kepada kantor atau perusahaan.
e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi. Jika lokasi yang dipilih sudah padat dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga nantinya akan sulit memperluas market share suatu lembaga.
Setelah penempatan lokasi, selanjutnya menentukan layout gedung dan layout ruang kantor. Dengan ruangan dan gedung yang tidak nyaman membuat nasabah bosan, bila berhubungan dengan bank. Karena layout ini saling berhubungan demi kenyamanan dan keamanan nasabah.
4. Promosi (Promotion)
Promosi bukan hanya sekedar alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat dalam mempengaruhi konsumen agar terjadinya pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Sedangkan menurut pendapat lain bahwa promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Tanpa promosi, jangan harap nasabah dapat mengenal bank.
Berdasarkan defenisi di atas promosi merupakan komunikasi. Dengan menunjukan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam mempromosikan kebaikan produk, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen agar membeli produk tersebut. Karena dengan kita mempromosikan suatu barang, bisa mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, karena disinilah terjadinya pembelian dan penjualan atas ketertarikan produk atau jasa yang dipromosikan.
Dengan adanya promosi konsumen bisa mengetahaui tentang produk tersebut dan akhirnya akan memutuskan untuk membelinya. Dengan target pasar yang berbeda-beda suatu perusahaan harus bisa memutuskan kegiatan promosi yang tepat bagi suatu produk atau jasa. Serta menyesuaikan dengan anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. Ada empat sarana promosi yang dapat digunakan:
1) Periklanan (adversiting) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank untuk menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Adapun cara yang bisa di lakukan, yakni: Pemasangan billboard di jalan yang strategis,pencetakan brosur, dengan menyebarkan disetiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk dan lain sebagainya. Yang bisa menarik minat calon nasabah.
2) Promosi penjualan (sales promotion) Dengan tujuan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan yang bisa dilakukan bagi bank adalah, pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu, pemberian souvenir kepada nasabah yang loyal dan lain sebagainya, potongan harga disaat hari tertentu.
3) Publisitas (publicity) Untuk memberikan citra yang baik bisa dilakukan dengan mengadakan kegiatan sosial, perlombaan cerdas cermat, melakukan seminar produk ke instansi-instansi. Sehingga bisa meningkatkan pamor bank, baik secra langsung atau tidak
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) Usaha yang dilakukan masing-masing karyawan bank dalam melayani dan mempengaruhi nasabah. Dalam hal ini yang berpengaruh besar yakni customer service.
5. Orang (People)
Orang merupakan semua pelaku yang memainkan perana dalam penyajian jasa.24 Bisa mempengaruhi kulitas jasa yang diberikan. Dalam mencapai kulitas jasa yang baik, perlu diberikan pelatihan, motivasi kepada staf sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan definisi di atas,orang adalah karyawan (SDM) menjadi penting (vital) dalam sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan perbankan syariah. SDM yang terlibat dalam pelayanan yang nantinya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi pelanggan dan pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan seorang marketer/CEO (Chief Executive Officer) dalam meningkatkan kualitas layanan:
- Pelatihan skill interaksi dan resolusi masalah nasabah
- Sistem dan prosuder imbal jasa untuk mobilitas kerja
- Prosedur partisisipasi tim layanan dan eksekusi layanan
- Ketertarikan norma-norma religius dan objektif universal.
Elemen orang memiliki dua aspek, yaitu:
1) Service People Dalam organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan terhada perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
2) Customer Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivas, dan manajemen dari sumber daya manusia.
Alat untuk mengukur orang, diantaranya:
1) Pelatihan (learning center) yakni sarana penunjang untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperdalam keahliannya baik di bidang teknologi informasi.
2) Motivasi adalah sebuah program yang sangat memotivasi karyawan dengan memberikan hadiah uang atau kesempatan liburan, jika mencapai target baik dalam hitungan bulan atau tahun.
3) Seleksi merupakan pengembangan secara menyeluruh yang secara formal dikaitkan dengan kinerja manajemen dan penilaian serta perencanaan karier. Program ini memberikan keseimbangan antara kebutuhan individu dengan sasaran jangka pendek atau panjang.
6. Proses (Procces)
Proses adalah gabungan dari semua aktivitas, yang terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Dalam bisnis baik barang atau jasa pihak pengelolah harus mengedepankan faktor proses karena hal ini berhubungan secara langsung kepada konsumen selaku pihak yang menerima pelayanan jasa/ menerima barang dari perusahaan.
Dapat di simpulkan bahwa proses merupakan adanya kegiatan yang dilakukan karyawan dan nasabah sehingga terjadinya interaksi anatara keduanya dalam pelayanan jasa. Sesuai dengan SOP suatu lembaga tersebut.
Ada 5 hal yang harus diperhatikan seorang merker/CEO (Chief Executive Officer) bahwa dalam meningkatkan kualitas layanan bank, terdapat beberapa proses:
- Rincian standar prosedur operasi , manual, dan deskripsi kerja.
- Prosedur/komplain nasabah.
- Standar kinerja layanan (manual dan tekhnologi)
- Keterlibatan ifungsional
- Tingkat just in time dilivery-lead times deleveries.
7. Bukti Fisik (Phyisical Evidience)
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa untuk konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang digunakan dalam mengkomunikasikan atau mendukung peranan dalam pemasaran jasa tersebut.
Adanya bukti seperti logo, simbol perusahaan,seragam pada karyawan, laporan, kartu nama, fasilitas yang dimiliki. Yang bisa dikenal dan di rasakan baik dari konsumen ataupun karyawan sendiri.
Dengan adanya bukti fisik konsumen bisa mengetahui akan keberadaan suatu lembaga tersebut atau nasabah yang datang ke kantor akan merasa nyaman dan betah, bisa dilihat dengan lingkungan yang bersih, parkiran yang tidak semeraut, dekorasi yang indah, serta penampilan para karyawan yang rapi dan sopan akan menunjukan kompetensi mereka dibidangnya masing-masing, dengan memeberikan aura yang positif kepada pelanggan.
Bukti fisik dalam bisnis jasa dapat dibagi menjadi dua tipe:
- Bukti penting (essential evidience) memiliki nilai yang dibuat penyedia jasa tentang desain, layout suatu bangunan, lingukungan, dan suasana ruang tunggu.
- Bukti tambahan (peripheral evidience)sebuah nilai yang kecil namun dapat mempengaruhi dalam menambah keberwujudan pada nilai yang disediakan produk jasa, misalnya buku tabungan atau atm yang menjadi tanda hak untuk memanfaatkan jasa di suatu waktu kemudian.
Alat ukur dalam mengelolah bukti fisik menurut Lovelock, diantaranya:
- An attention creating medium, perusahaan jasa melakukan deferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin, misalnya membuat layout ruangan atau gedung semenarik mungkin.
- An a message creating medium dengan adanya symbol atau syarat khusus untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada nasabah, misalnya kualitas produk yang khas.
- An effect creating medium, dengan adanya seragam yang sama, serta bisa menciptakan desain sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.
Batasan Rencana Pemasaran
Batasan rencana pemasaran harus dipahami agar seorngan pengusaha mengerti masalah-masalh yang akan di hadapi oleh usahanya nanti dan agar pengusaha dapat mentukan keputusan yang benar dan yang paling penting batasan rencana pemasaran itu bertujuan untuk memfokuskan seorang pengusaha terhadap tujuan usahanya. Untuk membuat batasan rencana pemasaran seorang pegusaha harus memepunya dua hal yang sangat mempengaruhi yaitu
- Peramalan Pemasaran dan
(2) Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan.
1. Peramalan Pemasaran
Kemampuan wiraswastawan untuk membuat peramalan realistik merupakan tugas yang sangat sulit dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan perubahan teknologi baru yang menyumbang pada sulit dipahaminya kondisi pasar. Bantuan dari saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu dalam peramalan. Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam rencana pemasaran yang memungkinkan modifikasi strategi pemasaran jika terjadi perubahan.
2. Memperoleh Informasi Pasar yang Dibutuhkan
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan informasi mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen, teknologi perubahan pangsa pasar, reaksi pesaing, dan lain-lain. Wiraswastawan umumnya tidak mampu ataupun tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Terdapat sumber kedua yang bisa digunakan oleh wiraswastawan. Kadin, jurnal perdagangan, badan-badan pemerintah (Departemen Perdagangan) merupakan sumber informasi pasar yang sangat berguna. Informasi yang dibutuhkan dan kemampuan mendapatkan informasi tersebut tergantung pada pasar dan industri.
Karakteristik Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1. Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan atau misi perusahaan.
2. Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3. Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumber daya yang ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya finansial, dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4. Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
5. Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.
6. Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7. Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibilitas. Perubahan rencana bias dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8. Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasi kriteria kinerja yang akan dimonitor dan dikendalikan.
Langkah-langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran
1. Mendefinisikan Segmen Pasar/Peluang dan Ancaman
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok homogeny yang lebih kecil. Hal ini membantu wiraswastawan mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa di manage.
2. Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan
Pentingnya seorang pengusaha untuk dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan produk/jasa yang akan dipasarkan karena untuk memudakan pengusaha memasarkan produknya.
3. Penetapan Tujuan dan Sasaran
Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan daerah), penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan penentuan harga promosi penjualan dan dukungan periklanan. Semua tujuan di atas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalu banyaknya tujuan yang hams dipenuhi akan mempersulit pengawasan dan monitor.
4. Mengidentifikasikan Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan
Sekali tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan, wiraswastawan bias mengembangkan strategi untuk tujuan tersebut. Strategi tersebut merespons pertanyaan,” Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci.
5. PerencanaanTanggung Jawab Implementasi
Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah wiraswastawan, hams bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
6. Penganggaran Strategi Pemasaran
Langkah ini harus dibuat dengan jelas berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk usaha yang didirikan.
7. Memonitori Kemajuaan Usaha Pemasaran
Monitoring rencana melibatkan penjajakan hasil-hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah, perwakilan penjualan, dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus dimonitor.
Perencanaan Kontigensi
Perencanaan Kontigensi atau rencana alternative,rencana yang jarang dibuat oleh para pengusaha pada umumnya. Sebenarnya rencana ini sangat penting karena rencana kontigensi dapatmengendalikan kegagalan dalam usaha. Berapa kegagalan yang dapat dikendalikan yaitu :
1. Kurangnya rencana nyata. Rencana pemasaran dangkal dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
2. Kurangnya analisis situasi yang memadai. Penting untuk mengetahui di mana anda sekarang, sebelum memutuskan ke mana anda akan pergi. Analisis lingkungan 17 secara seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bias diterima.
3. Tujuan dan sasaran yang tidak realistic. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman situasi.
4. Perubahan persaingan yang tidak diantisipasi, kekurangan produk, dan perubahan mendadak. Dengan analisis situasi yang baik, maupun monitoring proses yang efektif, keputusan bersaing bisa dinilai dan diprediksi dengan akurasi tinggi. Kekurangan produk sering terjadi karena tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, dan perang di luar kendali wiraswastawan.