Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi diartikan oleh beberapa ahli dengan definisi yang berbeda. Namun, pada dasarnya, garis besarnya sama. Berikut adalah pengertian SIA menurut para ahli :

Menurut Mulyadi, SIA diartikan sebagai organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Lain lagi dengan Nugroho Widjajanto yang mengartikan bahwa sistem informasi akuntansi sebagai susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Adapun menurut Romnet dan Steinbart, SIA merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga proses data menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan keputusan.

Kesimpulannya, sistem informasi akuntansi memiliki arti sebuah sistem yang meliputi catatan, formulir, serta laporan dengan susunan tertentu sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.

Sehingga, manajemen dapat lebih mudah mengontrol kerja sistem yang telah dipakai. Jika dulu catatan akuntansi memakai cara manual. Saat ini, sistem informasi akuntansi lebih mudah dirancang karena bisa dibuat secara otomatis.

Bagian-Bagian Sistem Informasi Akuntansi

Terdapat beberapa bagian penting dalam sistem informasi akuntansi. Bagian tersebut meliputi:

  1. People yang bertugas mengoperasikan sistem serta melakukan ragam fungsi.
  2. Procedure yakni bagian yang mengumpulkan, memproses, serta menyimpan data yang ada hubungannya dengan aktivitas organisasi.
  3. Data yakni bagian yang melakukan kegiatan dan proses bisnis.
  4. Software merupakan bagian yang memproses data yang terdapat pada organisasi.
  5. Infrastruktur Informasi Teknologi yang terdiri dari komputer serta peralatan lain.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis

Dalam keberlangsungan usaha, sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa fungsi. Rinciannya dapat Anda simak di bawah ini:

  1. SIA merupakan sistem pengendali keuangan yang bertujuan supaya tidak terjadi kecurangan oleh pihak-pihak tertentu. Dengan menggunakan sistem ini, maka pelacakan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mudah. Pasalnya, terdapat sistem pertanggungjawaban secara detail. Sehingga, sistem informasi akuntansi bisa menjaga aset perusahaan serta mengurangi risiko penggelapan aset yang dilakukan oleh semua pihak.
  2. SIA juga berfungsi untuk mengubah kumpulan data dalam bentuk informasi keuangan yang diperlukan perusahaan. Informasi tersebut merupakan laporan keuangan manual atau online yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menjadi bagian dari perusahaan.
  3. Membuat serta mencatat data transaksi secara tepat dalam jurnal. Sehingga, proses akuntansi lebih runut sesuai dengan tanggal dan urutan terjadinya transaksi. Proses pencatatan memiliki tujuan agar pihak yang membutuhkan lebih mudah mengecek transaksi. Apabila ada kesalahan, maka bisa dikoreksi dengan mudah serta bisa diketahui apa penyebabnya secara cepat.
  4. Mengambil data yang dibutuhkan yang berasal dari beragam sumber dokumen. Terlebih yang ada kaitannya dengan kegiatan bisnis. Data yang telah disimpan akan mudah diambil. Sebab, setiap detail data telah terekam pada SIA.
  5. Mengumpulkan segala macam data mengenai aktivitas bisnis perusahaan serta menyimpannya secara efektif serta efisien. SIA juga bisa mencatat sumber daya yang memiliki pengaruh pada usaha serta semua pihak terkait. Fungsi terakhir ini akan mengoptimalkan catatan perusahaan sehingga tidak ada informasi yang luput.

Jika menilik lima fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi  bisa membantu perusahaan untuk mengelola keuangan secara lebih efektif dan efisien. Tak hanya itu, SIA juga bisa lebih menghemat waktu serta biaya dan akan memberi dampak pada kinerja bisnis yang selanjutnya. Pun, perusahaan bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Baca juga : Pengertian Invoice dan Cara juga Tips Membuat Invoice Yang Tepat

Prinsip Dasar untuk Keandalan Sistem Informasi Akuntansi

Ada lima prinsip dasar yang memiliki urgensi pada keandalan sistem SIA. Lima prinsip ini dirumuskan oleh AICPA atau American Institute of CPA. Berikut ulasan lengkapnya:

  1. Keamanan dimana akses dalam sistem serta datanya dikontrol dan juga dibatasi untuk yang berwenang saja.
  2. Kerahasiaan yakni adanya perlindungan informasi yang sensitif dari ungkapan yang tidak sah.
  3. Privasi yang mana pengumpulan, pengungkapan, seta penggunaan informasi pribadi mengenai pelanggan dilakukan menggunakan cara yang lebih privat dan tepat.
  4. Memproses integritas dimana pemrosesan data dilakukan secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan juga dilakukan dengan otorisasi secara tepat.
  5. Ketersediaan dimana sistem informasi akuntansi tersedia untuk terpenuhinya kewajiban operasional yang sesuai dengan kontrak.

Subsistem dalam SIA

Supaya kinerja dapat lebih efektif, maka ada tiga subsistem yang harus ada pada SIA ini. Meliputi:

  1. Sistem pemrosesan transaksi yang mendukung proses operasi harian bisnis
  2. Sistem pembukuan yang digunakan sebagai sistem untuk menghasilkan laporan keuangan laiknya laporan neraca, rugi laba, pengembalian pajak, serta cash flow.
  3. Sistem pelaporan manajemen yang berguna untuk mengatur laporan pada perusahaan yang meliputi laporan keuangan dan sebagainya. Sebagai contoh laporan pertanggung jawaban, anggaran, kinerja, serta informasi data yang berfungsi untuk mengambil keputusan.

Hambatan pada Sistem Informasi Akuntansi

Menjalankan suatu sistem tidak selalu mulus, akan ada hambatan yang dilalui. Dalam menjalankan sistem informasi akuntansi, ada beberapa hambatan umum yang kerap terjadi, meliputi:

  • Perusahaan membutuhkan software akuntansi serta perangkat komputer yang dapat menunjang aktivitas keamanan serta kerahasiaan pada data keuangan seratus persen.
  • Adanya sumber daya manusia yang belum siap dalam menerapkan sistem serta standarisasi keuangan baru. Sehingga butuh waktu yang lebih dalam pelatihan serta penerapannya.
  • Kurang lengkapnya data keuangan serta informasi yang dihasilkan. Sehingga, masih harus ada proses verifikasi. Waktu yang dibutuhkan pun menjadi lebih lama dari yang seharusnya.