Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Perkembangan Ilmu Manajemen

1.      SEJARAH ILMU MANAJEMEN

Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

a.     Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.

b.    Ilmu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.

c.     IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara. IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.

A.Robert Owen (1771 -1858)

Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

B.Charles Babbage (1792 -1871)

Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar computer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”. Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

C.Frederick W. Taylor (1856 -1915)

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :

a)      Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.

b)      Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.

c)      Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.

d)      Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut mendekati ilmiah adalah :

a)      Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.

b)      Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

c)      Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

d)      Bekerja untuk hasil yang maksimal.

e)      Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.

Buku-buku yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.

D.HenryL Gant (1861 -1919)

Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan system “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).

E.The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972)

Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep “three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.

2.      TIGA KELOMPOK FEMIKIRAN DALAM ILMU MANAJEMEN

A.     Persfektif Manajemen Klasik

Ø      Manajemen Ilmiah atau klasik (Taylor, 1856-1915)

Suatu manajemen yang pada prakteknya menekankan adanya perubahan melalui studi  ilmiah sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

·        Pentingnya peran manajer

·        Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

·        Tanggung jawab kesejahteraan karyawan

·        Iklim kondusif

·        spesialisasi pekerjaan

Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

a)      Robert Owen (1771 – 1858)

Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimanakondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

b)      Charles Babbage (1792 – 1871)

Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

c)      Frederick W. Taylor :

Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.

d)      Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :

Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan , yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.

Ø      Organisasi Birokrasi (Max weber, 1864-1920)

Merupakan manajemen yang penekanannya pada dasar nonpersonal dan rasional  melalui otoritas dan tanggungjawab yang Didefenisikan secara jelas, formal serta ada pemisahan antara manajemen dengan kepemilikan.

Ø      Prinsip Administrasi (Henry Fayol, 1841-1925)

Merupakan manajemen yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan dan bukan pada pekerja secara individu

B.     Pesfektif Manajemen Prilaku

Ø      Hugo Munstberg (1863-1916)

Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja

Ø      Studi Howthorne (Elton Mayo)

–        Teori Perhatian (Attention Theory)

Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan

–        Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)

Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial

Ø      Teori Relasi Manusia

–        Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow

–        Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor

Ø      Teori Perilaku Kontemporer

–  Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya

–        Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi

C.     Presfektif Manajemen Kantitatif

Manajemen Kuantitatif (juga dikenal sebagai Riset Operasi) menawarkan pendekatan ilmiah dan sistematis untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam kompleks environments and situations of uncertainty and conflict. lingkungan dan situasi ketidakpastian dan konflik.

Ø      Kelompok Manajemen Sains

Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya

Ø      Kelompok Manajemen Operasi

–        Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains

–        Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi

–        Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll

TEORI MANAJEMEN KONTEMPORER

Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.

Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :

1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

2) Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.

Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.

Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.

4) Teori merupakan suatu sumber ide baru.

Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.

PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)

Beberapa aliran manajemen telah dibicarakan dimuka, di-mana pendekatan-pendekatan dalam masing-masing aliran ter-sebut telah mengalami perkembangan. Adanya beberapa per kembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi titik jelas. Namun demikian ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan ter tentu. Bagian berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen.

SYSTEM APPROACH (PENDEKATAN SISTEM)

Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan di pandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang ber kaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu akan lebih bermanfaat dibanding dengan pandangan terisolasi.