Hakikat dari komunikasi visual manusia adalah menyampaikan suatu pesan visual dari isi penyampaian pesan kepada penerima pesan melalui media-media visual. Sehingga apa yang disampaikan secara visual akan diterima pula secara visual oleh penerima. Harapan dari penyampaian pesan ini adalah pokok pikiran kaan diterima oleh penerima pesan sama dengan pokok pikiran penyampai pesan. Namun dalam komunikasi dikenal adanya faktor noise untuk menyebut faktor gangguan atau ketidaklancaran dalam penyampaian pesan. Selain faktor eksternal, terdapat juga faktor internal sebagai penghambat penyampaian pesan ini. Salah satu faktor tersebut adalah persepsi yang terbentuk di benak penerima pesan dari pesan yang masuk.
Dalam psikologi, persepsi visual dimengerti sebagai kemampuan untuk menerjemahkan apa yang dilihat oleh mata, yaitu jatuhnya cahaya yang masuk ke retina mata. Hasil dari persepsi tersebut dikenal dengan istilah : penglihatan. Beragam komponen psikologis yang melibatkan penglihatan itulah yang secara keseluruhan disebut sebagai sistem visual.
Sistem visual pada manusia memungkinkan seseorang menyerap informasi dari lingkungannya. Saat seseorang melihat adalah ketika lensa mata terfokus pada suatu objek yang tertangkap oleh bagian belakang mata yang disebut retina. Retina ini sebenarnya adalah bagian otak yang terpisah dan berfungsi meneruskan sinyal-sinyal cahaya menjadi sinyal-sinyal syaraf. Sinyal-sinyal ini diproses secara berurutan oleh otak, mulai dari retina menuju syaraf-syaraf primer dan sekunder dari otak.
Masalah utama dari persepsi visual ini tidak semata-mata apa yang dilihat manusia melalui retina matanya. Namun lebih daripada itu adalah bagaimana menjelaskan persepsi dari apa yang benar benar manusia lihat.