Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Sejarah Perkembangan Psikologi dan Pandangan Modern dalam Psikologi

A. Sejarah perkembangan psikologi:

a) Strukturalisme: Strukturalisme merupakan salah satu pendekatan awal dalam psikologi yang dikembangkan oleh Wilhelm Wundt. Pendekatan ini fokus pada analisis struktur pikiran dan kesadaran manusia melalui introspeksi atau pengamatan diri.

b) Psikologi gestalt: Psikologi gestalt dipelopori oleh Max Wertheimer, Wolfgang Köhler, dan Kurt Koffka. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami pengalaman manusia sebagai suatu keseluruhan yang terorganisir, bukan hanya sebagai kumpulan unsur-unsur terpisah.

c) Fungsionalisme: Fungsionalisme dikembangkan oleh William James sebagai reaksi terhadap strukturalisme. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami fungsi-fungsi pikiran dan perilaku manusia dalam adaptasi mereka terhadap lingkungan.

d) Behaviorisme: Behaviorisme dipelopori oleh John B. Watson dan kemudian dikembangkan oleh B.F. Skinner. Pendekatan ini menekankan pentingnya mempelajari perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif, serta menekankan peran pembelajaran dan lingkungan dalam membentuk perilaku manusia.

e) Psikoanalisis: Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami peran ketidaksadaran, konflik internal, dan pengaruh pengalaman masa lalu dalam membentuk perilaku dan pikiran manusia.

B. Pandangan-pandangan modern dalam psikologi:

a) Perspektif behavioral: Perspektif ini menekankan pentingnya mempelajari perilaku yang dapat diamati dan diukur. Fokus utamanya adalah pada pengaruh stimulus eksternal dan respons yang dihasilkan.

b) Perspektif biologis: Perspektif ini menekankan peran faktor biologis, seperti struktur otak, genetika, dan sistem saraf, dalam mempengaruhi perilaku dan proses mental manusia.

c) Perspektif kognitif: Perspektif ini menekankan peran pemrosesan informasi, pemikiran, persepsi, dan memori dalam membentuk perilaku dan pengalaman manusia.

d) Perspektif sosial: Perspektif ini menekankan peran interaksi sosial, norma sosial, peran sosial, dan pengaruh sosial dalam membentuk perilaku dan identitas individu.

e) Perspektif perkembangan: Perspektif ini menekankan pentingnya memahami perubahan dan perkembangan individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa, termasuk aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional.

f) Perspektif humanistik: Perspektif ini menekankan pada potensi manusia, pengembangan diri, dan pencapaian puncak kehidupan. Fokusnya adalah pada aspek-aspek positif manusia, seperti kebutuhan akan aktualisasi diri, makna hidup, dan kebebasan bertindak.

g) Perspektif psikoanalisis: Perspektif ini masih mencerminkan pemikiran Freud dan menekankan peran ketidaksadaran, konflik internal, dan pengaruh pengalaman masa lalu dalam membentuk perilaku dan pikiran manusia.

Perlu dicatat bahwa ini hanyalah beberapa pandangan modern dalam psikologi dan terdapat pendekatan dan perspektif lainnya yang juga berkontribusi dalam pemahaman perilaku dan proses mental manusia.