A. Sofisme:
- Corak Umum Sofisme: Sofisme adalah gerakan intelektual di Yunani kuno yang menekankan pada retorika, argumen persuasif, dan keahlian berbicara di depan publik. Mereka memiliki pandangan skeptis terhadap pengetahuan absolut dan moralitas, dan lebih fokus pada keterampilan komunikasi dan retorika untuk mencapai tujuan mereka.
- Pandangan Para Filsuf Sofis: Para filsuf Sofis seperti Protagoras dan Thracymachus memiliki pandangan yang beragam. Protagoras mengemukakan bahwa “manusia adalah ukuran segala sesuatu”, yang berarti bahwa pengetahuan subjektif dan relatif bagi setiap individu. Thracymachus, di sisi lain, berpendapat bahwa keadilan adalah kekuatan yang dimiliki oleh penguasa untuk menentukan apa yang benar.
- Perkembangan Psikologi di Masa Sofisme: Psikologi pada masa Sofisme berkembang dalam hal pemahaman tentang sifat manusia dan motivasi individu. Sofis tertarik pada studi manusia dalam konteks sosial dan politik, serta pengaruh retorika terhadap perilaku dan pemikiran manusia.
B. Socrates:
- Pribadi Socrates dan Metode Socrates: Socrates adalah seorang filsuf Yunani terkenal yang dikenal karena pendekatan filosofisnya yang diajukan melalui dialog dan tanya jawab. Dia dianggap sebagai pelopor metode filosofis yang disebut “metode elenchus” atau “metode Sokratik”, yang melibatkan pertanyaan kritis dan refleksi untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.
- “Definisi” sebagai Warisan Socrates: Socrates menekankan pentingnya definisi yang jelas dan akurat dalam pemikiran filosofis. Dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep abstrak dan mencari definisi yang konsisten dan logis.
C. Plato:
- Pribadi Plato: Plato adalah murid Socrates dan filsuf terkenal dalam sejarah filsafat Yunani. Dia mendirikan Akademi, sebuah lembaga pendidikan di Athena. Plato dikenal karena tulisan-tulisannya yang meliputi berbagai topik filosofis, termasuk politik, etika, dan metafisika.
- Pandangan Plato tentang Dua Dunia dan Dualisme Jiwa vs Tubuh: Plato mengembangkan konsep tentang “Dua Dunia” yang terdiri dari dunia materi yang berubah-ubah dan dunia ide yang abadi dan tidak berubah. Dia juga mempertahankan pandangan dualisme jiwa dan tubuh, dengan menganggap jiwa sebagai entitas yang terpisah dan mampu mengenal kebenaran mutlak.
D. Perkembangan Psikologi di Masa Sofisme dan Socrates: Psikologi pada masa Sofisme dan Socrates masih dalam tahap awal perkembangannya. Meskipun kedua aliran berfokus pada pemahaman manusia, mereka lebih menekankan pada aspek moral dan etika daripada eksplorasi psikologi secara langsung. Namun, pendekatan kritis dan reflektif Socrates membuka jalan bagi pemikiran dan pemahaman psikologis yang lebih mendalam di masa mendatang.