Search for Knowledge
“A mistake is a signal that it is time to learn something new, something you didn’t know before.”

Teori Pembangunan Dan Tahap Pertumbuhan Ekonomi

Setelah sebelumnya membahas tentang perspektif global ilmu ekonomi pembangunan , pada bahasan kali ini akan di ulas teori-teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pada bahasan kali ini , ada enam teori yang akan diulas yaitu :

  1. Mazhab Historismus
  2. Teori Klasik
  3. Teori Neo Klasik
  4. Teori Keynesian
  5. Teori Shumpeter
  6. Teori Ketergantungan

Mazhab Historismus

Pola pendekatan yang berpangkal pada perspektif sejarah (fenomena ekonomi : perkembangan menyeluruh dan dalam tahap dalam perjalan sejarah). Mazhab ini mendominasi pemikiran ekonomi di Jerman selama abad XIX sampai awal XX

  • Friedrich List th. 1840 (cara produksi)
    merupakan pelopor Historismus : eksponen Nasionalisme Ekonomi
    bahwa tahap perkembangan ekonomi yaitu dgn cara produksi :
  1. tahap Primitip
  2. tahap beternak
  3. tahap pertanian
  4. tahap pengolahan
  5. manufacturing
  6. pertanian, industri pengolahan dan perdagangan

List juga berpendapat bahwa daerah-daerah dengan iklim sedang paling cocok untuk pengembangan industri, karena adanya kepadatan penduduk yang sedang yang merupakan pasar yang cukup memadai. Sedangkan daerah tropis kurang cocok karena pada umumnya daerah tersebut berpenduduk sangat padat dan pertanian masih kurang efisien.

  • Bruno Hildebrand th 1848 (cara distribusi)

Terjadi evolusi dalam masyarakat, Bruno mengkritik List : bahwa perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi/ cara konsumsi tetapi lebih kepada cara distribusi yang digunakan, yaitu :

  1. Perekonomian barter (natura)
  2. Perekonomian uang
  3. Perekonomian kredit

Teori Bruno memiliki kelemahan yaitu : tidak jelas proses perkembangan dari tahap tertentu ke tahap berikutnya dan tidak memberi sumbangan yang berarti pada peralatan analisis di bidang ilmu ekonomi

  • Karl Bucher (produksi dan distribusi)

Pendapat Bucher merupakan sintesa dari List dan Hildebrand. Menurut Bucher , perkembangan ekonomi melalui 3 tahap , yaitu :

  1. Produksi untuk kebutuhan sendiri (subsistem)
  2. Perekonomian kota di mana pertukaran sudah meluas
  3. Perekonomian nasional di mana peran pedagang menjadi semakin penting

Dari ketiga teori , Bucher lebih menyempurnakan mazhab ini karena mensintesakan anata pemikiran List dan Hildebrand.

  • Walt Whitman Rostow (W. W. Rostow)

Teori ini sangat populer dan paling banyak komentar dari ahli. Menurut Rostow pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan :

  1. Perubahan Orientasi ekonomi, politik dan social yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar
  2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu kesadaran untuk membina keluarga kecil
  3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat dari melakukan investasi yang tidak produktif menjadi investasi yang produktif
  4. Perubahan sikap hidup dari adat istiadat yang kurang merangsang pembangunan ekonomi , misal : kurang menghargai waktu kerja orang lain.

WW Rostow membedakan pembangunan ekonomi kedalam 5 tahap

  1. tahap Masyarakat Tradisional
  2. tahap prasyarat tinggal landas
  3. tahap tinggal landas
  4. tahap menuju kedewasaan
  5. tahap konsumsi tinggi

Teori Klasik dan Teori Non klasik ( Mazhab Analitis)

Tokoh ekonomi Klasik : Adam Smith , David Ricardo , Alfred Marshall

  • Adam Smith

Adam Smith merupakan pelopor pembangunan ekonomi, kebijaksanaan laissez-faire  dan free trade. Dua aspek utama pertumbuhan ekonomi menurut smith :

  1. Pertumbuhan output total 

Unsur pokok dari sistem produksi suatu negarra menurut Smith ada tiga yaitu ; SDA, SDM, barang modal yang ada. Semakin besar stok modal , menurut Smith , semakin besar kemungkinan dilakukannya Spesialisasi dan Pembagian kerja yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas per kapita.

2. Pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk akan meningkatkan tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsistem yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup. jika tingkat upah di atas tingkat subsistem, maka orang-orang akan kawin pada umur muda, tingkat kematian menurun, jumlah kelahiran meningkat. Laju permintaan akan tenaga kerja akan ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal dan laju pertumbuhan output.

  • David Ricardo

Teori david ricardo fokus kepada keunggulan komparatif. Teorinya tidak jauh beda dengan teori Adam Smith (perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output). Jumlah faktor produksi (SDA, tanah) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat. Teori Ricardo ini diungkapkan dalam bukunya berjudul The Principles of Political Economy and Taxation (1917).

Terbatasnya jumlah tanah (faktor produksi) , maka pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan produk marjinal , hal ini dikenal dengan istilah The law of diminishing returns. Peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah cenderung meningkatkan produktivitas tenaga kerja artinya bisa memperlambat bekerjanya the  law of diminishing returns yang pada gilirannya akan memeperlambat pula penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal. inilah inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut Ricardo. Proses ini tidak lain adalah proses tarik menarik antara kedua dua kekuatan dinamis yaitu The law of diminishing returns dankemajuan teknologi ,yang dimenangkan oleh The law of diminishing returns. 

Dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai “stasionary state” . Stasionary state merupakan suatu kondisi perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali dan pertumbuhan penduduk yang cepat akan menurunkan pembangunan ke tahap yang rendah.

Ciri-ciri masyarakat mencapai posisi stasioner:

  1. tingkat output konstan
  2. jumlah penduduk konstan
  3. pendapatan per kapita juga menjadi konstan
  4. tingkat upah pada tingkat upah minimal
  5. tingkat keuntungan minimal
  6. akumulasi modal berhenti (stok modal konstan)
  7. tingkat sewa tanah maksimal

Teori Neo Klasik : dirintis oleh Robert Solow dan Trevor Swan

Pada teori ini menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyedia faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi

Rasio modal-output bisa beruabah. Dengan kata lain, suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.

TEORI KEYNESIAN (HARROD-DOMAR)

dikembangkan oleh Evsey Domar dan R. F Harrod . Teori ini menganalisa syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian tumbuh dalam jangka panjang; perbandingan efektivitas investasi diformulasikan dalam ICOR. ASumsi teori Harrod-Domar :

  1. Perekonomian dalam keadaan full-employment  dan barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara penuh
  2. Perekonomian terdiri dari sektor rumah tangga dan swasta (perusahaan)
  3. Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
  4. Kecenderungan menabung (MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio antara capital output ratio juga tetap .

Dalam teori ini fungsi produksinya berbentuk L karena sejumlah modal hanya dapat menciptakan suatu tingkat output tertentu (modal dan tenaga kerja tidak substitutif). Menurut Harrod-Domar , setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang modal yang rusak.

Keterbatasan Teori Harrod-Domar :

  1. MPS dan ICOR tidak konstan, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat mungkin untuk berubah , apalagi dalam jangka waktu panjang
  2. Proporsi Penggunaan tenaga kerja dan Modal tidak tetap,Umumnya tenaga kerja dapat menggantikan modal dan perekonomian dapat bergerak lebih mulus kearah lintasan pertumbuhan yang mantap. Dalam kenyataannya lintasan inui tidak begitu stabil sehingga perekonomian harus mengalami inflasi kronis dan pengangguran kronis
  3. harga tidak akan tetap konstan
  4. suku bunga berubah , yang mana akan mempengaruhi investasi dengan hubungan keduanya negatif.

TEORI SCHUMPETER

teori ini menjelaskan peranan pengusaha dalam proses pembangunan. Faktor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para enterprenuer (pengusaha). inovasi memberikan pengaruh terhadap produk baru, cara berproduksi yang baru , daerah pemasaran yang baru, sumber bahan mentah yang baru dan perubahan organisasi yang lebih efisien.

Runtuhnya Kapitalisme ,

pertama, bagi negara sedang berkembang (NSB) yang berusaha mengejar kemajuan ekonomi(pertumbuhan output) maka sistem kapitalis sesuai untuk diterapkan.

kedua , dalam jangka panjang sistem kapitalis akan meningkatkan dan meratakan pendapatan per kapita masyarakat.

ketiga, Dalam jangka panjang sistem kapitalis akan “runtuh”, karena adanya transformasi gradual di dalam sistem tersebut menuju ke arah sistem yang lebih bersifat sosialistis.

TEORI KETERGANTUNGAN

  • tergabungnya secara paksa daerah-daerah pinggiran ke dalam ekonomi kapitalis dunia ; penyebab keterbelakangan NSB
  • Implikasi ->tanpa kolonialisme dan integrasi ke sistem kapitalisme dunia, NSB mampu mencapai tingkat kesejahteraan tinggi dan dapat mengembangkan pengolahan (manufacturing) mereka atas usaha dan kekuatan sendiri
  • mengabaikan faktor-faktor internal; struktur sosial budaya dan pola perilaku masyarakat prakolonial
  • terlalu melebihkan efisiensi administratif untuk menekankan kemungkinan yang sebenarnya terbuka bagi negara-negara untuk mengalami suatu transisi kapitalisme borjuis

teori ini melihat NSB mengalami kekakuan institusional politik dan ekonomi dalam dan luar negeri dan terjebak dalam hubungan ketergantungan dan dominasi negara-negara industri.

Tiga Model Ketergantungan

  1. Model Ketergantungan neocolonical ; terjadi keterbelakangan dan kesenjangan anatara negara kaya dan negara miskin dalam sistem kapitalis
  2. model paradigma keliru , terjadinya keterbelakangan NSB akibat nasehat yang salah dan tidak tepatnya para ahli internasional yang pandai tapi kurang informasi, melenceng, etnosentris dan mempunyai rested interest untuk kepentingan mereka dan organisasi internasional
  3. Model pembangunan dualistic ; dunai menunjukkan dualisme aliran keberadaanya, dualistis antara negara kaya dan miskin, antara superior dan inferior yang keberadaannya selalu berdampingan.